Lembaga Pembinaan Bahasa

Menu

  • Home
  • History
  • _POST FORMAT
  • _Error Page
  • Structure
  • Profile
  • Blog

Marhaban Ayyuha Ashdiqoo!

Sumber gambar: https://pin.it/FHuzZOI 

    Kalian pernah gak sih mendengar orang bicara bahasa Arab tapi pas kalian terjemahkan artinya rancu, sehingga apa yang orang tersebut ucapkan itu tidak bisa kalian pahami? Nah, ternyata hal tersebut itu bisa jadi karena lawan bicara kita menggunakan ushlub bahasa Arab dan kita belum memahami makna dari ushlub itu. Hm, kalau gitu, agar kita bisa paham apa yang orang lain katakan, yuk, kita belajar ushlub!

    Ushlub secara bahasa berarti cara, jalan atau sistem. Ushlub (أُسْلُوْب ج أَسَالِيْب) adalah istilah dalam bahasa Arab yang merujuk pada sebuah ungkapan atau gaya bahasa yang digunakan dalam berbicara atau menulis. Ushlub sering digunakan ketika berkomunikasi sehari-hari, dan pada umumnya ushlub ini memiliki bentuk dan makna tersendiri.

    Keterampilan berkomunikasi bahasa Arab sangat dipengaruhi oleh pemahaman dalam menggunakan ushlub-ushlub yang tepat. Saat menulis ataupun berbicara, pemilihan kata dan gaya bahasa dapat mempengaruhi bagaimana pesan dapat tersampaikan dan diterima oleh lawan bicara. Oleh karena itu, ushlub ini menjadi salah satu aspek penting yang harus dipelajari oleh para pembelajar bahasa Arab, karena tanpa memahami ushlub seseorang akan mengalami kejanggalan ketika menerjemahkan istilah-istilah khusus yang sebenarnya tidak bisa diterjemahkan per-kata nya saja.

    Untuk lebih memahami penjelasan diatas, perhatikan contoh kalimat berikut:

    Seseorang berkata “"رَغِبْتُ فِيْكَ dan seorang yang lain berkata  ."رَغِبْتُ عَنْك" Ketika orang yang mendengar kedua ungkapan tersebut belum memahami ushlub, maka ia akan sulit dalam menerjemahkan dan membedakan arti dari kedua ungkapan tersebut, karena jika diterjemahkan per-kata keduanya memiliki arti yang rancu. Kalimat-kalimat tersebut tidak bisa diterjemahkan per-kata saja melainkan keduanya memiliki arti khusus. Ungkapan pertama (رَغِبْتُ فِيْك) berarti “Aku menyukaimu” sedangkan ungkapan kedua (رَغِبْتُ عَنْك) berarti “Aku membencimu”. Nah, kedua ungkapan tersebutlah yang merupakan contoh dari ushlub bahasa Arab.

    Berikut beberapa contoh ushlub-ushlub bahasa Arab yang biasa digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari:

1.      1.   مَا + (وزن أفعل)

Arti dari ushlub tersebut yaitu “Alangkah/begitu”. Contoh kalimat: مَا اَجْمَلَ هَذَا الْمَنْظَرَ  (Alangkah indahnya pemandangan ini)

2.     2.  لَا حَاجَةَ

Artinya “Tidak usah”. Contoh kalimat: لَا حَاجَةَ لِلْخَوْفِ, أَنَا هُنَا مَعَكَ (Tidak usah takut, Aku disini bersamamu)

3.      3.   أَظُنُّ أَنَّ

Artinya “Aku mengira”. Contoh kalimat: أَظُنُّ أَنَّكَ تُحِبُّنِيْ رَغْمَ أَيِّ شَيْءٍ (Aku kira kamu mencintaiku apa adanya)

4.     4.  هَلْ يُسْمَحُ ل

Artinya “Emang boleh?”. Contoh kalimat: هَلْ يُسْمَحُ لِيْ أَنْ أَقْتَرِضَ منْكَ مِائَةَ أَلْفٍ؟ (Emang boleh aku pinjam uangmu seratus?)

5.     5.   لَا شَكَّ اَنَّ

Artinya “Tidak diragukan lagi”. Contoh kalimat: لَا شَكَّ اَنَّ العَرَبِيَّةَ لُغَةٌ سَهْلَةٌ  (Tidak diragukan lagi bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang mudah)

6.     6.  فِيْمَا يَبْدُ

Artinya “Kayaknya/sepertinya”. Contoh kalimat: فِيْمَا يَبْدُ أَنْتَ مَهْمُوْمٌ جِدًّ هَذَا الْيَوْم (Kayaknya kamu galau banget hari ini)

    Itulah contoh-contoh ushlub bahasa Arab yang bisa kita gunakan dalam komunikasi sehari-hari. Itu dulu yang bisa mimin sampaikan kali ini, ya. Kalau ada yang keliru atau kalian punya ushlub lain ayo sharing di kolom komentar!

Salam Bahasa!

Author: Sulis Yutrisna (Departemen Kominfo) 

  • 0 Comments

 Setiap tahun, mahasiswa baru di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung yang memiliki minat dalam segi Bahasa memiliki kesempatan emas untuk mengikuti Orientation and Inauguration (ORASI 2023). OSPEK tidak hanya mengenalkan mereka pada kehidupan kampus dan lingkungan akademik, tetapi juga pada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) LPB (Lembaga Pembinaan Bahasa) yang kaya akan pengalaman belajar bahasa dan budaya. Pada tahun ini ORASI yang dilaksanakan mulai tanggal 13-15 Oktober 2023 mengusung tema “Formation of an intellectual language generation in international competition” dengan jargon “Get Your prospect and grip the world by language”  

Dokumentasi

  Hari pertama dimulai dengan semangat yang luar biasa. Seluruh peserta berkumpul di Gedung Abjan Solaeman untuk pembukaan resmi. Acara ini dibuka dengan sambutan hangat dari Pembina UKM LPB Ust. Husnul Khoir Pulungan, M.Ag, yang memberikan pesan motivasi dan arahan kepada peserta ORASI 2023. Tidak ketinggalan, Ketua Umum UKM LPB dan Ketua Acara juga memberikan sambutan yang memotivasi dan memberikan pandangan tentang apa yang diharapkan selama ORASI 2023.

    Puncak hari pertama adalah dua pemateri hebat yang memberikan wawasan tentang bahasa Arab dan bahasa Inggris. Mereka berbagi pengetahuan, memberikan tips, dan memotivasi peserta untuk belajar bahasa dengan tekun. Sesi ini membantu peserta memahami pentingnya bahasa dalam konteks global. Selain dari sesi pematerian, peserta juga dilibatkan dalam kegiatan pentas seni. Kegiatan pentas seni ini bertujuan untuk melatih kreatifitas mahasiswa dalam kebahasaan yang dikemas dalam bentuk sebuah kreasi. Peserta dari semua kelompok menampilkan kreasi unik mereka masing-masing.

Pada sore harinya, peserta ORASI 2023 bersiap untuk perjalanan ke Villa Bumi Ciboled, Sumedang. Pemateri ke tiga memberikan pandangan mendalam tentang peran UKM LPB dalam kampus dan bagaimana menjadi pemimpin yang efektif dalam organisasi ini. Sebelum tidur, para peserta melaksanakan sesi sharing dengan para alumni UKM LPB UIN Bandung, yang memberikan inspirasi dan motivasi. 

Hari kedua dimulai dengan kegiatan spiritual, yaitu Sholat Subuh berjamaah, yang menguatkan hubungan antar peserta. Dilanjutkan dengan penyampaian kultum dari peserta ORASI 2023, yang memberikan wawasan keagamaan dan kehidupan beragama. Sesi makan bersama tidak hanya menjadi waktu untuk berbagi makanan tetapi juga kesempatan untuk lebih mendekatkan diri satu sama lain. Kehangatan suasana pun semakin terasa.

 Pemateri keempat memberikan pemahaman tentang persidangan dan berbagai aspek yang terkait. Peserta juga dilibatkan dalam simulasi persidangan, yang bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengalaman baru tentang sistem persidangan. Kegiatan ini sangat berharga untuk peserta yang tertarik dalam bidang hukum dan keadilan. Hari terakhir ORASI 2023 diisi dengan kegiatan senam bersama. Ini adalah momen menyenangkan di mana peserta dapat melepaskan stres, bergerak bersama, dan merawat kesehatan jasmani mereka. Pada hari ini, juga diumumkan jajaran kelompok dan peserta terbaik yang telah menonjol selama ORASI 2023. Penghargaan ini memberikan apresiasi kepada mereka yang telah berkontribusi secara luar biasa dan menunjukkan dedikasi mereka. 

Serendipity Generation

   ORASI 2023 adalah pengalaman berharga yang membantu mahasiswa baru untuk memahami UKM LPB dan membangun keterampilan bahasa dan kepemimpinan. Dengan pengalaman ini, peserta siap untuk berkontribusi dalam lingkungan kampus dan mempersiapkan diri mereka untuk tantangan akademik yang menanti.

Welcome Serendipity Generation!

Salam Bahasa 💙

Author: Fajri Rosidin (Departemen Kominfo)

Editor: Sulis Yutrisna (Departemen Kominfo)


  • 0 Comments

Dokumentasi kegiatan Opening Ceremony ALF 2022

    UKM Lembaga Pembinaan Bahasa (LPB) UIN Sunan Gunung Djati Bandung akan kembali menghadirkan ajang kompetisi kebahasaan yang sudah menjadi event tahunan di LPB. Kegiatan Art and Langunge Festival (ALF) merupakan kegiatan yang menggelar perlombaan dalam bidang kebahasaan yaitu bahasa Inggris dan bahasa Arab antar universitas se-Indonesia. Tema kegiatan yang diangkat pada tahun ini adalah “Run to Golden You by Language” yang mana melalui tema ini diharapkan bahwa bahasa tidak hanya sebagai alat komunikasi melainkan kunci menuju pengembangan diri yang lebih baik dan memungkinkan mahasiswa untuk mencapai puncak potensinya. Sebagai penyelenggara, kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung tentunya menjadi tuan rumah untuk acara ini.

    ALF 2023 mengadakan beberapa rangkaian lomba yang bisa diikuti oleh seluruh mahasiswa di Indonesia. Lomba tersebut dibagi menjadi 2 cabang yaitu cabang bahasa Inggris terdiri dari debate, speech, news reading dan poem, dan cabang lomba bahasa Arab terdiri dari munadzoroh, khitobah, qira’atul akhbar dan syi’ir.

    Menariknya, dalam kegiatan ALF ini tidak hanya menggelar perlombaan kebahasaan, tetapi juga mengadakan pemilihan duta bahasa UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Sesuai dengam namanya, pemilihan duta bahasa ini diperuntukkan bagi mahasiswa UIN Bandung dari seluruh fakultas dan jurusan. Mahasiswa yang terpilih akan dinobatkan sebagai duta bahasa yang akan memiliki peran penting dalam dunia kebahasaan di kampus UIN Bandung. Pemilihan duta bahasa ini merupakan salah satu bentuk kontribusi positif UKM LPB terhadap kemajuan kampus terutama dalam bidang kebahasaan dan kebudayaan.

    Pendaftaran perlombaan maupun duta bahasa bisa dilakukan secara online melalui link pendaftaran yang telah disediakan ataupun datang langsung ke stand ALF yang berada di kampus 1 dan 2 UIN Bandung. Di stand ini mahasiswa juga bisa menanyakan informasi lebih banyak mengenai ALF 2023. Ini menjadi kesempatan bagi setiap mahasiswa yang memiliki minat dan bakat dalam kebahasaan untuk berpartisipasi dan mengembangkan kemampuannya melalui kompetisi tingkat nasional.

    Sebagai bentuk penghargaan, ALF 2023 ini tentunya menyediakan beberapa macam hadiah untuk para pemenang. Para juara akan mendapatkan uang pembinaan, trophy serta sertifikat sebagai penghargaan atas prestasi yang telah dicapai.

Trophy pemenang lomba

    Acara yang sangat menarik sekaligus menantang bukan? Ayo, siapkan dirimu untuk menjadi pemenang dalam Art and Language Festival tahun ini! Jangan lewatkan kesempatan ini untuk mengasah kemampuan dan mengeksplor pengalaman kamu. Kamu bisa terus pantau akun instagram resmi ALF dan LPB untuk update lomba dan informasi lain seputar ALF, atau Klik Disini untuk informasi pendaftaran dan petunjuk teknis.

Sampai jumpa di ALF 2023, Salam Bahasa!

Author: Sulis Yutrisna (Departemen Kominfo)

  • 0 Comments

Tiktok, salah satu platform media sosial yang sedang naik daun mulai beberapa tahun ini. Media ini terkenal dengan trend-trend unik yang sering muncul dan macam-macam jenis konten dari kreator videonya, mulai dari konten pendidikan, komedi, gaya hidup, bahkan sampai pada isu-isu politik.

Ilustrasi Tiktok
Sumber gambar: pinterest.com

Salahsatu trend menarik yang saat ini banyak mencuri perhatian adalah fenomena seorang anak yang terkenal dengan kemampuannya dalam berbicara bahasa Inggris. Anak yang diketahui bernama Nawid Yosufi ini memperlihatkan kebiasaannya mengunjungi mall-mall dan bertanya ke orang random dengan pertanyaan bahasa Inggrisnya. Biasanya, hal yang pertama ia tanyakan adalah  “Do you speak Engglish?” jika lawan bicaranya menjawab Ya, maka dia akan melanjutkan pertanyaannya dengan pertanyaan lain, dan lawan bicaranya akan menjawab menggunakan bahasa Inggris juga. Menarik dan cukup menantang bukan?

Fenomena ini ternyata memicu berbagai reaksi dari kalangan pengguna tiktok. Dilihat dari kolom komentar di videonya, beberapa orang mengungkapkan kekagumannya terhadap seorang Nawid karena di usianya yang masih terbilang kanak-kanak sudah sangat fasih berbicara bahasa Inggris. Namun, beberapa dari mereka juga mengungkapkan kecemasannya ketika pergi ke mall karena khawatir tidak bisa menjawab pertanyaan dari Nawid tersebut. Itu hal yang wajar karena beberapa orang memang memiliki tingkat kemampuan bahasa yang berbeda. Oleh karena itulah, Nawid dan inisiatifnya ini menjadi inspirasi bagi mereka yang ingin meningkatkan keterampilan bahasa Inggrisnya. Dari adanya fenomena tiktok dari Nawid tersebut, mari kita telaah mengapa hal ini menarik perhatian terutama bagi para pelajar bahasa asing.

Kebahasaan, khususnya kemampuan berbahasa Inggris semakin penting untuk dikuasai di era global saat ini. Seorang yang lancar dalam berbicara bahasa Inggris dianggap mempunyai keunggulan tersendiri. Begitupun dengan Nawid, seorang anak yang mampu memanfaatkan platform tiktok sebagai wadah untuk memberikan inspirasi dan pembelajaran tentang bahasa Inggris. Di tengah banyaknya konten tiktok yang tidak jarang mengandung pelajaran yang kurang cocok untuk anak-anak, Nawid justru menjadi contoh positif karena memanfaatkan sarana ini untuk memberikan pengetahuan kepada semua kalangan usia.

Sumber gambar: pinterest.com

Hal lain yang menonjol dari fenomena ini adalah pendekatan yang menyenangkan dalam belajar bahasa Inggris. Nawid mengajak banyak orang untuk terlibat langsung dalam percakapan yang ringan dan santai. Hal ini menjadi bukti bahwa pembelajaran bahasa Inggris tidak selalu harus melalui metode yang kaku dan formal. Ini melatiih kita untuk belajar berbicara bahasa Inggris dalam situasi nyata. Interaksi sehari-hari di mall merupakan komunikasi nyata penerapan bahasa dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, yang patut menjadi pelajaran bagi kita adalah menumbuhkan kepercayaan diri dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Dengan keberaniaan Nawid dalam mengajak orang untuk berbicara bahasa Inggris, ia membantu mereka agar merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam berkomunikasi. Dengan berlatih dan berani mencoba, kita pun dapat mengatasi rasa takut dan keragu-raguan untuk mempraktikkan bahasa Inggris.

Itulah beberapa hal yang dapat kita jadikan pelajaran dari adanya trend tiktok dari Nawid. Namun, kita tahu bahwa tidak semua orang menerima adanya trend ini secara terbuka. Beberapa dari mereka mungkin merasa terganggu dengan adanya interaksi spontan yang dilakukan di tempat-tempat umum. Ada juga yang berpendapat bahwa hal itu menganggu suasana dan privasi orang-orang. Ini kembali pada prbadi masing-masing, bagi mereka yang memang mempunyai ketertarikan pada bahasa Inggris, mereka akan memandang bahwa ini salah satu cara untuk melatih keterampilan bahasa. Namun, bagi mereka yang kurang bahkan tidak ada ketertarikan untuk belajar bahasa Inggris, mereka akan menghindari dan menganggap hal ini sebuah gangguan.

Bagaimana menurut kamu mengenai hal ini? Apa yang akan kamu lakukan ketika suatu hari bertemu dengan Nawid dan diajak ngobrol dalam bahasa Inggris? Apa kamu jadi merasa lebih terdorong untuk belajar bahasa Inggris? Yuk, diskusi di kolom komentar!

Salam Bahasa!

Author: Sulis Yutrisna (Departemen Kominfo)

  • 0 Comments

Pada hari Selasa, 29/08/2023 suasana kampus UIN Bandung yang sedang melaksanakan kegiatan pengenalan budaya akademik kemahasiswaan (PBAK) 2023, menjadi semakin meriah dengan penyelenggaraan inaugurasi dan pengenalan unit kegiatan mahasiswa (UKM ) dan unit kegiatan khusus (UKK) kepada mahasiswa baru. Kegiatan inaugurasi UKM & UKK ini dilaksanakan di Aula Anwar Musadad Kampus 1 UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Salah satu sorotan dalam kegiatan tersebut adalah hadirnya UKM LPB, sebuah UKM kebahasaan di UIN Bandung yang membawakan penampilan yang unik. Penampilan yang paling menarik perhatian adalah penampilan khitobah atau pidato bahasa Arab, yang menjadi salah satu ciri khas mahasiswa berbahasa. Penampilan ini dibawakan oleh anggota LPB yang sebagian diantaranya merupakan duta bahasa UIN Bandung. Penampilan ini juga menjadi bukti semangat mahasiswa anggota LPB dalam melestarikan bahasa asing, salah satunya bahasa Arab.

Dokumentasi penampilan inaugurasi UKM LPB

Tidak hanya dalam acara inaugurasi, UKM LPB juga mengadakan stand expo yang berlangsung mulai tanggal 28 Agustus tepatnya sejak hari pertama PBAK. Stand expo tersebut akan dibuka sampai tanggal 2 September 2023. Tujuan utama dari adanya stand tersebut yaitu untuk upaya mengenalkan UKM LPB kepada mahasiswa baru maupun mahasiswa on going. Stand ini menjadi tempat yang ideal bagi mahasiswa yang ingin berinteraksi langsung dan mengenal lebih jauh mengenai UKM LPB dan bahkan bagi mahasiswa yang akan langsung mendaftar sebagai anggota baru. Mahasiswa yang datang ke stand tersebut diajak untuk bertanya dan menjelajahi berbagai informasi mengenai UKM LPB. Mereka juga disambut dengan berbagai permainan seru yang bisa diikuti oleh siapa saja yang berkunjung ke stand, salah satunya permainan scrabble yang menguji kreativitas berbahasa.

Dokumentasi stand expo di kampus 1

Tidak hanya di kampus 1, stand LPB ini juga dibuka di kampus 2 UIN Bandung. Kehadiran di dua kampus ini sebagai upaya untuk merangkul lebih banyak mahasiswa dan memastikan bahwa pesan mengenai pentingnya kebahasaan dapat sampai ke seluruh mahasiswa di berbagai fakultas.

Stand Expo Kampus 2

Dengan adanya fasilitas stand ini, diharapkan para mahasiswa dapat terlibat langsung dalam kegiatan bermanfaat dan berkesan yang diadakan oleh LPB. Adanya stand ini juga diharapkan dapat memberikan momen baru dan inspirasi bagi mahasiswa baru dalam menjalani perjalanan akademik dan pengembangan diri di kampus UIN Bandung.

Akhir kata, kami dari UKM LPB UIN Bandung ingin mengajak para mahasiswa untuk bergabung dan menjadi bagian dari keluarga besar LPB. Menjadi bagian dari LPB bukan hanya  mengembangkan keterampilan berbahasa, tetapi juga belajar memperkaya pengalaman dengan berorganisasi dan memperluas jejaring sosial di lingkungan kampus. Kunjungi stand expo kami, tanyakan tentang kegiatan kami, dan mari bergabung dalam perjalanan menuju pengembangan diri!

Salam Bahasa!

Author: Sulis Yutrisna (Departemen Kominfo)

  • 0 Comments


Dewasa ini peradaban manusia telah kemunculan generasi baru, dibawah generasi sebelumnya yakni generasi Y atau akrab dikenal dengan generasi milenial, dengan karakteristik yang begitu bertolak belakang dengan generasi X. Saat ini generasi Y sudah menginjak usia produktif dalam rentang usia 23-36 tahun. Kemudian lahir kembali generasi Z yang lahir antara tahun 1995-2010. Perlu diketahui, generasi Z kini tengah berada pada permulaan memasuki fase dewasa mereka, tidak lama lagi merekalah yang akan mengambil alih kendali dunia dari para milenial. Dalam waktu yang bersamaan pula para balita itu lahir, Generasi baru yang kita kenal dengan "Generasi Alpha ".

Generasi alpha merupakan anak-anak yang dilahirkan oleh generasi milenial. Istilah ini dikemukakan oleh Mark Mc. Crindle melalui tulisan di majalah Business Insider (Christina Sterbenz, 2015). Generasi alpha yang lahir pada tahun 2011-2025 ini merupakan generasi yang paling akrab dengan teknologi digital, juga generasi yang diklaim paling cerdas dibandingkan generasi sebelumnya. Sebanyak 2,5 juta anak generasi alpha lahir ke dunia setiap pekannya. Anak-anak generasi alpha merupakan generasi pertama yang benar-benar telah hidup berdampingan dengan teknologi canggih sejak mereka dilahirkan. Hal tersebut dipaparkan dalam Guest Journal. Dari alasan inilah mereka juga kerap disebut sebagai "generasi digital". Mc. Crindle juga memprediksi bahwa generasi alpha tidak lepas dari gadget, sehingga cenderung kurang bersosialisasi, kurang daya kreativitas dan bersikap individualis. Keasyikan mereka terhadap gadget membuat mereka teralienasi secara sosial.

Pemandangan anak berusia dua tahun yang telah lihai menggunakan perangkat lunak itu tentu bukanlah pemandangan yang mengherankan di masa sekarang. Untuk mendukung perkembangan ini, beberapa kurikulum pendidikan di beberapa negara mulai menambahkan. pelajaran pemrograman komputer pada sekolah dasar dan menengah. Para ahli melihat generasi ini akan tumbuh menjadi generasi yang unggul, luas wawasannya, dan kritis. Mereka tidak ragu untuk mengungkaphan ide-idenya tentang suatu hal.

Ungkapan "Tak ada gading yang tak retak" kali ini juga dapat kita tujukan untuk generasi alpha ini. Di samping kelebihannya dalam aspek intelektual, di era yang segalanya dapat kemudian diakses dengan mudah dan cepat. Mayoritas mereka cenderung merasa hidup itu bebas dan tidak harus mengikuti aturan. Mereka beranggapan bahwa aturan adalah sesuatu yang sengaja diciptakan untuk dilanggarnya. Sehingga untuk membentengi hal tersebut nilai-nilai moral haruslah ditanamkan dan menjadi dasar mereka hidup dan berkembang.

Maka disamping kita menata kurikulum pendidikan yang memfokuskan pada sisi pendidikan kognitif atau pengetahuan, terdapat aspek yang seringkali terlewat untuk diindahkan yakni pendidikan karakter. Pendidikan karakter merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu pengajaran kepada anak maupun orang dewasa guna membantu mereka lebih berkembang dalam segi sopan santun, dan berperilaku baik secara sosial, maupun emosional.

Dalam perspektif Islam, pendidikan karakter didahulukan sebelum pendidikan intelektual. Seperti pada satu ungkapan dari Imam Darul Hijrah, Imam Malik pernah berkata pada seorang pemuda Quraisy,
تعلم الأدب قبل أن تتعلم العلم
"Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu."

Dengan kata lain agama Islam menganjurkan para pencari ilmu untuk memiliki moral atau adab yang baik terlebih dahulu. Ungkapan lain yang sempat disampaikan oleh seorang tokoh muslim kawakan, Buya Hamka. Beliau mengatakan, "Iman tanpa ilmu bagai lentera di tangan bayi, namun ilmu tanpa iman bagaikan lentera di tangan pencuri." Ungkapan-ungkapan tersebut menjadi tamparan keras bagi kita untuk tidak menganggap remeh pendidikan karakter. Hal ini merupakan tantangan bagi seluruh tenaga pendidik. Seorang pendidik baru dapat dikatakan berhasil apabila seorang siswa mampu terdidik dari segi moral dan intelektual.

Tenaga pendidik tidak bisa kita canangkan secara buta hanya kepada seseorang yang berprofesi sebagai guru saja. Karena pendidikan karakter tidak akan bisa mencapai tujuannya jika tidak ada kerjasama dari pihak yang lainnya seperti dalam unit terkecil, keluarga. Figur orang tua sudah seyogyanya dapat memberikan pendidikan karakter dengan mengaplikasikannya terlebih dahulu di lingkungan tempat tinggalnya. Namun pada kenyataannya tidak sedikit orang tua yang justru seolah mendukung tindakan amoral yang dilakukan oleh buah hatinya. Hal ini acap kali terjadi disebabkan oleh rasa sayang yang berlebih dan cara mengekspresikannya yang kurang tepat. Tanpa sadar mereka terlalu sering mentoleransi tindakan amoral buah hatinya, sehingga orang tua tidak tahu kapan harus membenarkan tingkah laku anaknya dan kapan mereka harus menegurnya.

Sehingga semakin kita pahami bahwa yang memiliki andil dalam perbaikan moralitas generasi alpha saat ini bukan hanya Bapak/ Ibu gurunya saja, melainkan kita semua. Semua pihak harus dengan kompak ikut serta mengambil peran dan turut berkontribusi, dimulai dengan kesadaran dari setiap individu, kelompok, satuan, hingga akhirnya kelak dapat sama-sama kita rasakan perubahan tersebut. Jangan biarkan kebiasaan amoral pada generasi penerus ini muncul ke permukaan. Besar harapan agar kemajuan pada setiap generasi senantiasa berdampingan dan selaras, antara intelektualitas dan moralitas yang luhur.

Ada kekuatan-kekuatan yang dapat ditekankan dalam rangka mempengaruhi dan menyosong potensi dasar menjadi kokoh yaitu menginternalisasikan nilai-nilai budi pekerti melalui pendidikan Islam. Pendidikan agama Islam secara subtansi memiliki empat aspek materi yaitu Qur'an-Hadits, Aqidah-Akhlak, Fiqih dan Sejarah Kebudayaan/Peradaban Islam. 

Keempat materi tersebut ialah sebagai penunjang agar peserta didik mampu menjadi ibadurrahman sesuai tujuan pendidikan Islam. Keempat materi tadi memiliki peran dan fungsi yang berlainan namun juga berketerkaitan dalam rangka membentuk dan membangun karakter yang berakhlak dan berbudi pekerti.

Pendidikan karakter yang ideal dalam Islam tadi masih menjadi menara gading yang belum memiliki makna yang berarti bila hanya sebatas ide dan teori saja. Untuk itu diperlukan bagaimana tindak nyata pengimplementasiannya dalam praksis pendidikan baik di sekolah, di rumah maupun pada lingkungan lainnya.

Author: Nadila Maryam (Rectoversa)
Editor: Sulis Yutrisna (Revolta)

  • 0 Comments

Sumber gambar: Pinterest.com

Bahasa adalah ciri utama dari suatu kelompok atau komunitas manusia. Dari bahasa, budaya dan identitas dapat terbentuk dan ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Namun, sayangnya, beberapa bahasa di dunia ini saat ini menghadapi risiko kepunahan. Bahasa yang hampir punah menghadapi tantangan dari modernisasi dan globalisasi yang mengancam keberlangsungan mereka.
Mengapa bahasa-bahasa tersebut bisa punah? yang paling umum adalah karena kurangnya jumlah penutur bahasa tersebut. Gejala-gejala kepunahan bahasa pada masa depan adalah: (1) penurunan secara drastis jumlah penutur aktif, (2) semakin berkurangnya ranah penggunaan bahasa, (3) pengabaian atau pengenyahan bahasa ibu oleh penutur usia muda, (4) usaha merawat identitas etnik tanpa menggunakan bahasa ibu, (5) penutur generasi terakhir tak cakap lagi menggunakan bahasa ibu (penguasaan pasif, understanding without speaking), dan (6) contoh-contoh mengenai semakin punahnya dialek-dialek satu bahasa, keterancaman bahasa Kreol dan bahasa sandi (Grimes 2000).
Seiring berjalannya waktu, pemilik bahasa kadang-kadang memutuskan untuk meninggalkan bahasa mereka sendiri dan beralih ke bahasa yang lebih umum digunakan oleh masyarakat sekitar. Selain itu, pengaruh modernisasi dan globalisasi juga menjadi ancaman bagi keberlangsungan bahasa yang hampir punah. Dalam dunia yang semakin terhubung dan terintegrasi, bahasa-bahasa besar seperti bahasa Inggris atau Mandarin menguasai komunikasi internasional. Hal ini membuat bahasa-bahasa minoritas semakin tidak relevan dan kurang digunakan.
Kekuatan budaya dan ekonomi dari bahasa-bahasa dominan ini juga secara bertahap menggusur penggunaan bahasa-bahasa kecil. Selain itu, penyebaran teknologi juga memainkan peran penting dalam kepunahan bahasa. Dengan adanya internet dan media sosial, penutur bahasa minoritas merasa perlu untuk beralih dan menggunakan bahasa yang lebih umum digunakan untuk memperoleh akses ke informasi atau sumber daya online. Akibatnya, bahasa asli semakin terpinggirkan dan menghadapi risiko kepunahan. bebrapa bahasa tersebut adalah:
1. Bahasa Ainu di Jepang
Bahasa Ainu adalah bahasa asli yang dituturkan oleh suku Ainu di Jepang. Bahasa ini adalah salah satu bahasa yang tersebar di Hokkaido, pulau utara Jepang, dan beberapa wilayah sekitarnya. Meskipun sekarang hanya sedikit yang fasih berbahasa Ainu, upaya sedang dilakukan untuk mempertahankan dan memulihkan bahasa tersebut. Meskipun bahasa Ainu mengalami penurunan populasi penutur asli, sejumlah upaya telah dilakukan untuk mempertahankan dan mempromosikan bahasa tersebut. Pemerintah Jepang telah mengakui pentingnya bahasa Ainu sebagai warisan budaya dan seiring dengan itu, beberapa pendidikan dan program pemulihan bahasa Ainu telah diperkenalkan. Pembelajaran bahasa Ainu juga telah diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan di beberapa sekolah di Hokkaido.
2. Bahasa Mam di Meksiko
Bahasa Mam adalah sebuah bahasa Maya yang dituturkan oleh suku Mam di Meksiko. Bahasa ini memiliki sekitar 500.000 penutur. Bahasa Mam memiliki sistem penulisan sendiri yang menggunakan alfabet Latin. Meskipun bahasa ini tidak diakui secara resmi oleh pemerintah Meksiko, tetapi masih digunakan di berbagai situasi komunikasi sehari-hari, seperti di rumah, pasar, dan tempat ibadah. Bahasa Mam juga terus ditransmisikan dari generasi ke generasi melalui lisan, meskipun ada upaya untuk menjaga dan mengembangkan penulisan dan literatur dalam bahasa ini.
3. Bahasa Yuchi di Amerika Serikat
Bahasa Yuchi adalah sebuah bahasa dari keluarga bahasa Muskogean yang digunakan oleh suku Yuchi di Amerika Serikat. Suku Yuchi, juga dikenal sebagai Euchee, merupakan anggota suku bangsa asli Amerika yang hidup di daerah tenggara Oklahoma. Bahasa Yuchi dianggap sebagai salah satu bahasa pribumi Amerika Serikat yang terancam punah. Saat ini, hanya ada sekitar 12 penutur asli bahasa Yuchi yang tersisa di dunia. Meskipun demikian, upaya telah dilakukan untuk mempertahankan dan memulihkan bahasa ini.
Kepunahan bahasa memiliki konsekuensi yang serius. Bukan hanya hilangnya identitas budaya dan sejarah dari komunitas penutur bahasa tersebut, tetapi juga kehilangan pengetahuan unik yang terkandung dalam bahasa tersebut. Bahasa mencerminkan cara pandang tertentu, pengetahuan tentang lingkungan alami, sistem tradisional pengobatan, dan banyak aspek khusus lainnya yang tidak dapat diganti oleh bahasa lain. Kehilangan bahasa juga dapat menyebabkan kesenjangan antargenerasi dan kehilangan warisan budaya yang berharga. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyadari dan menghargai bahasa-bahasa yang hampir punah
Sumber:
Ibrahim, G. A. (2011). Bahasa terancam punah: Fakta, sebab-musabab, gejala, dan strategi perawatannya. Linguistik Indonesia, 29(1), 35-52.

  • 0 Comments
Newer Posts Older Posts Home

Where we are now

o

About Us

a


Lembaga Pembinaan Bahasa

"Lembaga Pembinaan Bahasa is one of the student activity units at UIN Sunan Gunung Djati Bandung which accommodates students to dedicated linguistic proficiency, with a primary focus on advancing proficiency in both Arabic and English among the university's students.”


Follow Us

  • Instagram
  • Youtube
  • Linkedin

Harvendra 2024

recent posts

Labels

Acciora Cabinet Aksara Jepang ALF Ambassador UIN 2015 Ambassador UIN 2016 Art And Language Festival Art and Language Festival 2015 Art and Language Festival 2016 Article artikel bahasa Bahasa Anak Jaksel bahasa arab bahasa asing Bahasa Gaul bahasa inggris Bahasa Jepang Bahasa Jerman Bandung Goes To Pare 2016 belajar bahasa buku buku bahasa inggris Dandelions Cabinet DUBAS UIN DUBAS UIN 2015 DUBAS UIN 2016 DUBAS UIN. Duta Bahasa UIN 2015 english gallery Hari Besar idiom Inagurasi 2022 Inaugurasi PBAK 2023 indonesia Information JLPT karya pengurus lagu inggris literasi LPB LPB Hangout makna pendidikan Mars Milad LPB Monthly Meeting news Open Contributor Orasi 2022 Orasi 2023 Payment Procedure pendidikan Program public speaking ramadhan rekomendasi buku Seminar Internasional Seri Tes Kemampuan Bahasa Asing skill bahasa struktur kepengurusan Studi Komparatif Tes Kemampuan Bahasa Asing tips belajar Tokoh linguistik TOLD 2022 TOPIK TWENTYVERSARRY LPB UIN BANDUNG Uncategorized variety

Popular Posts

  • Talkshow Art and Language Festival 2019 (Art, Language, and Culture: Cross Cultural Understanding)
    Panitia dan Red Lotus Generation Talkshow yang bertajuk Art, Language, and Culture: Cross Cultural Understanding digelar di Auditorium ...
  • Malam Keakraban Red Lotus Generation
    Red Lotus Generation Red Lotus Generation merupakan angkatan terbaru di UKM Lembaga Pembinaan Bahasa yang baru saja menyelesaikan r...
  • Art and Language Festival 2019 (Pemilihan Duta Bahasa UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2019)
    Pemenang Duta Bahasa UIN Bandung 2019 Pemilihan Duta Bahasa UIN Bandung merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh UKM L...
  • DIES NATALIS ke-28 LPB: Meningkatkan Minat dan Kecintaan terhadap Bahasa
    Salam hangat untuk seluruh anggota LPB dan seluruh mahasiswa yang menggemari bahasa. Lembaga Pembinaan Bahasa (LPB) UIN Sunan Gunung Djati B...
  • How to Expand Your English Vocabulary without Getting Bored
    Kosa kata atau vocabulary adalah kumpulan kata-kata yang digunakan dalam bahasa tertentu. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kos...
  • Beberapa Tes Ujian Bahasa Jerman Pt. 1 #Seri Tes Kemampuan Bahasa Asing
    Lembaga Pembinaan Bahasa - Gutten Tag, kembali lagi ditulisannya LPB. Sesuai dengan judul kita akan membahas terkait uji kemahiran bahasa Je...
  • Struktur Kepengurusan LPB Kabinet Acciora 2023
    STRUKTUR KEPENGURUSAN LEMBAGA PEMBINAAN BAHASA (LPB) KABINET ACCIORA 2023 VISI Menjadikan UKM LPB sebagai wadah bagi mahasiswa UIN S...
  • The Role of Language in Intercultural Communication: The Importance of Respecting Language Diversity
         Manusia adalah makhluk sosial. Ketika dia terhubung dan bekerja dengan orang lain, dia mampu hidup, berkembang, dan berperan. Dengan ko...
  • Nawid dan Pembelajaran Bahasa: Bagaimana Trend Tiktok Mengajarkan Bahasa Asing
    Tiktok, salah satu platform media sosial yang sedang naik daun mulai beberapa tahun ini. Media ini terkenal dengan trend-trend unik yang s...
  • Noam Chomsky, Bapak Linguistik Modern - Linguist Eps. 2
          Hallo peeps! Siapa nih disini yang sudah tidak asing dengan nama yang tercantum di judul? Pastinya sebagai seorang pembelajar bahasa...

Subscribe Us

Copyright © 2024 Lembaga Pembinaan Bahasa UIN Sunan Gunung Djati Bandung All rights reserved.. Powered by Blogger.

Link List

  • Home
  • Article
  • _News
  • _Variety
  • Gallery
  • About us
  • _Profile
  • _Structure
  • _Program
  • _History

Report Abuse

instagram

Template Created By : ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top