Lembaga Pembinaan Bahasa

Menu

  • Home
  • History
  • _POST FORMAT
  • _Error Page
  • Structure
  • Profile
  • Blog

Sumber gambar: Pinterest.com

Bahasa adalah ciri utama dari suatu kelompok atau komunitas manusia. Dari bahasa, budaya dan identitas dapat terbentuk dan ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Namun, sayangnya, beberapa bahasa di dunia ini saat ini menghadapi risiko kepunahan. Bahasa yang hampir punah menghadapi tantangan dari modernisasi dan globalisasi yang mengancam keberlangsungan mereka.
Mengapa bahasa-bahasa tersebut bisa punah? yang paling umum adalah karena kurangnya jumlah penutur bahasa tersebut. Gejala-gejala kepunahan bahasa pada masa depan adalah: (1) penurunan secara drastis jumlah penutur aktif, (2) semakin berkurangnya ranah penggunaan bahasa, (3) pengabaian atau pengenyahan bahasa ibu oleh penutur usia muda, (4) usaha merawat identitas etnik tanpa menggunakan bahasa ibu, (5) penutur generasi terakhir tak cakap lagi menggunakan bahasa ibu (penguasaan pasif, understanding without speaking), dan (6) contoh-contoh mengenai semakin punahnya dialek-dialek satu bahasa, keterancaman bahasa Kreol dan bahasa sandi (Grimes 2000).
Seiring berjalannya waktu, pemilik bahasa kadang-kadang memutuskan untuk meninggalkan bahasa mereka sendiri dan beralih ke bahasa yang lebih umum digunakan oleh masyarakat sekitar. Selain itu, pengaruh modernisasi dan globalisasi juga menjadi ancaman bagi keberlangsungan bahasa yang hampir punah. Dalam dunia yang semakin terhubung dan terintegrasi, bahasa-bahasa besar seperti bahasa Inggris atau Mandarin menguasai komunikasi internasional. Hal ini membuat bahasa-bahasa minoritas semakin tidak relevan dan kurang digunakan.
Kekuatan budaya dan ekonomi dari bahasa-bahasa dominan ini juga secara bertahap menggusur penggunaan bahasa-bahasa kecil. Selain itu, penyebaran teknologi juga memainkan peran penting dalam kepunahan bahasa. Dengan adanya internet dan media sosial, penutur bahasa minoritas merasa perlu untuk beralih dan menggunakan bahasa yang lebih umum digunakan untuk memperoleh akses ke informasi atau sumber daya online. Akibatnya, bahasa asli semakin terpinggirkan dan menghadapi risiko kepunahan. bebrapa bahasa tersebut adalah:
1. Bahasa Ainu di Jepang
Bahasa Ainu adalah bahasa asli yang dituturkan oleh suku Ainu di Jepang. Bahasa ini adalah salah satu bahasa yang tersebar di Hokkaido, pulau utara Jepang, dan beberapa wilayah sekitarnya. Meskipun sekarang hanya sedikit yang fasih berbahasa Ainu, upaya sedang dilakukan untuk mempertahankan dan memulihkan bahasa tersebut. Meskipun bahasa Ainu mengalami penurunan populasi penutur asli, sejumlah upaya telah dilakukan untuk mempertahankan dan mempromosikan bahasa tersebut. Pemerintah Jepang telah mengakui pentingnya bahasa Ainu sebagai warisan budaya dan seiring dengan itu, beberapa pendidikan dan program pemulihan bahasa Ainu telah diperkenalkan. Pembelajaran bahasa Ainu juga telah diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan di beberapa sekolah di Hokkaido.
2. Bahasa Mam di Meksiko
Bahasa Mam adalah sebuah bahasa Maya yang dituturkan oleh suku Mam di Meksiko. Bahasa ini memiliki sekitar 500.000 penutur. Bahasa Mam memiliki sistem penulisan sendiri yang menggunakan alfabet Latin. Meskipun bahasa ini tidak diakui secara resmi oleh pemerintah Meksiko, tetapi masih digunakan di berbagai situasi komunikasi sehari-hari, seperti di rumah, pasar, dan tempat ibadah. Bahasa Mam juga terus ditransmisikan dari generasi ke generasi melalui lisan, meskipun ada upaya untuk menjaga dan mengembangkan penulisan dan literatur dalam bahasa ini.
3. Bahasa Yuchi di Amerika Serikat
Bahasa Yuchi adalah sebuah bahasa dari keluarga bahasa Muskogean yang digunakan oleh suku Yuchi di Amerika Serikat. Suku Yuchi, juga dikenal sebagai Euchee, merupakan anggota suku bangsa asli Amerika yang hidup di daerah tenggara Oklahoma. Bahasa Yuchi dianggap sebagai salah satu bahasa pribumi Amerika Serikat yang terancam punah. Saat ini, hanya ada sekitar 12 penutur asli bahasa Yuchi yang tersisa di dunia. Meskipun demikian, upaya telah dilakukan untuk mempertahankan dan memulihkan bahasa ini.
Kepunahan bahasa memiliki konsekuensi yang serius. Bukan hanya hilangnya identitas budaya dan sejarah dari komunitas penutur bahasa tersebut, tetapi juga kehilangan pengetahuan unik yang terkandung dalam bahasa tersebut. Bahasa mencerminkan cara pandang tertentu, pengetahuan tentang lingkungan alami, sistem tradisional pengobatan, dan banyak aspek khusus lainnya yang tidak dapat diganti oleh bahasa lain. Kehilangan bahasa juga dapat menyebabkan kesenjangan antargenerasi dan kehilangan warisan budaya yang berharga. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyadari dan menghargai bahasa-bahasa yang hampir punah
Sumber:
Ibrahim, G. A. (2011). Bahasa terancam punah: Fakta, sebab-musabab, gejala, dan strategi perawatannya. Linguistik Indonesia, 29(1), 35-52.

  • 0 Comments
Korelasi antara Bahasa Inggris dan Teknologi Pendidikan: Pentingnya Berbahasa Inggris sebelum Berteknologi

Saat ini, penggunaan bahasa Inggris bukan hanya menjadi sebuah trend, tetapi sudah menjadi sebuah syarat atau keharusan di kehidupan modern ini untuk bisa berkomunikasi dengan warga dunia. Artinya, bahasa Inggris berperan lebih dalam hal komunikasi dalam ruang lingkup pergaulan dunia internasional. Dengan kata lain, bahasa Inggris telah menyebar ke segala bidang kehidupan manusia bahkan sampai pada  kehidupan sehari-hari yang begitu sederhana, semuanya sudah terhubung dengan bahasa Inggris. 

Dalam dunia pendidikan, bahasa Inggris memberikan pengaruh dalam segala aktivitasnya. Di beberapa sekolah Indonesia sekarang sudah mulai menerapkan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Misalnya saja, program studi di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB benar-benar menerapkan bahasa Inggris dalam melakukan segala aktivitas pembelajarannya. Mulai dari penyampaian materi dari dosen, pengerjaan tugas, presentasi, bahkan saat pengumpulan tugas pun harus menggunakan bahasa Inggris salah satunya dengan cara mengirimkan email ke dosen. Mungkin beberapa orang yang sangat awam terhadap bahasa Inggris akan merasa kesulitan bahkan terhambat untuk menjalani perkuliahan di sana. 

Namun, hal ini tentu saja akan menjadikan tantangan bagi mahasiswa untuk bisa beradaptasi dan perlahan terbiasa dengan budaya berbahasa Inggris di SBM ITB khususnya, mereka akan melakukan berbagai cara agar bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris atau sekadar memahami apa yang diucapkan serta diintruksikan dosen di dalam kelas. Contoh kecilnya dengan mengikuti kursus ataupun belajar secara autodidak melalui pemanfaatan berbagai platform online yang dapat diakses dengan gratis. Cara ini dinilai cukup efektif untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris pelajar di sana. Harapannya, mereka akan terbiasa dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris dan siap mengikuti berbagai kegiatan ajang internasional.

Gedung SBM ITB
Sumber gambar: Kompas.com

Dari pengalaman nyata tersebut, ternyata benar jika bahasa Inggris menjadi sebuah keharusan. Namun faktanya, pelajar Indonesia tidak begitu tertarik untuk menguasai bahasa Inggris dan lebih memilih untuk menghindarinya. Disadur dari https://wolipop.detik.com, salah satu penyebab orang Indonesia sulit untuk bisa bahasa Inggris adalah kurangnya motivasi dan belajar bahasa Inggris hanya saat disuruh belajar saja. Mereka berasumsi seperti, “Ngapain aku belajar bahasa Inggris? Toh, aku kan orang Indonesia”. Hal tersebut tentu sangat miris karena tidak adanya kesadaran atau keinginan dari diri sendiri untuk mempelajari dan menguasai bahasa asing. Kuncinya, kesadaran penuh dari diri sendiri yang akan menjadi solusi. 

Selain itu, arus globalisasi yang turut mempengaruhi setiap lapisan bidang kehidupan masyarakat, ternyata menuntut setiap orang untuk berkomunikasi menggunakan bahasa inggris, terutama dalam menghadapi kemajuan teknologi yang terus berkembang tiada hentinya. Apalagi di tengah gempuran era society 5.0 yang membuat masyarakat benar-benar menggunakan teknologi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini membawa dampak yang signifikan pada semua belahan aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bidang ekonomi, industri, kesehatan, dan juga pendidikan. 

Ditambah lagi dengan keberadaan AI (Artificial Intteligence) dan robotic yang berpotensi menggantikan banyak pekerjaan manusia dengan robot dan sistem otomatisasi. Pendidikan juga menjadi salah satu area yang terpengaruh oleh era 5.0 ini, terutama dalam hal literasi digital dan keterampilan teknologi. Misalnya, PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) dan pembelajaan online melalui platform dan aplikasi online seperti aplikasi zoom atau google meet, yaitu sebuah aplikasi video conference yang memungkinkan orang-orang dapat bertatap maya dalam satu layar yang sama dan penggunaannya efektif saat pandemi. 

Bahasa Inggris bahkan digunakan dalam komunikasi global di berbagai bidang, termasuk teknologi. Dalam hal ini, banyak sumber daya dan informasi dalam teknologi, bisnis, dan ilmu pengetahuan yang disampaikan dalam bahasa Inggris. Misalnya di bidang teknologi, bahasa Inggris sering digunakan dalam dokumentasi teknis, pengembangan perangkat lunak, dan jaringan global yang terhubung dalam proyek teknologi. Di samping itu, bahasa Inggris juga digunakan dalam konferensi teknologi internasional dan publikasi ilmiah. Kemudian di bidang pendidikan, bahasa Inggris menjadi bahasa utama dalam literatur, jurnal ilmiah, buku teks, atau alat pembelajaran berbasis digital yang dibutuhkan dalam pembelajaran teknologi dan ilmu pengetahuan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. 

Teknologi pendidikan berbahasa Inggris (Termometer ruangan) 
Sumber gambar: Dokumentasi penulis

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbahasa Inggris pada saat ini memang sangat diperlukan, terutama jika dikaitkan dengan kemajuan teknologi dan pendidikan. semua unsur dari teknologi menggunakan bahasa Inggris. Mulai dari pengaturan handphone, computer, hingga berbagai aplikasi. Alat elektronik sederhana sehari-hari pun menggunakan bahasa Inggris dalam panduan penggunaanya. Oleh karena itu, usahakanlah untuk terus mempelajari bahasa Inggris agar kita tetap bisa mengikuti kemajuan teknologi di era modern ini. 

Salam Bahasa!

Author: Helmy Shandria Muzanni (Revolta)

Editor: Sulis Yutrisna (Departemen Kominfo)

Sumber artikel: 

https://wolipop.detik.com/work-and-money/d-5372497/kenapa-orang-indonesia-susah-bisa-bahasainggris-ini-jawabannya


  • 0 Comments

Lembaga Pembinaan Bahasa - Hallo every one!!! Tahu gak sih kalian sejak kecil kita sudah belajar berbahasa loh,  Pada zaman yang sudah modern ini mempelajari bahasa adalah suatu kewajiban. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang digunakan manusia dengan manusia lainnya. Tidak hanya untuk orang dewasa, bahkan anak yang berusia dini pun diharuskan untuk mempelajari bahasa. Mengapa demikian ? Karena pada anak berusia dini (0 sampai 7 tahun) berada pada fase golden age atau masa keemasan yang dimana pada usia tersebut perkembangan otak anak sangat pesat.

Ilustrasi

Sebaiknya pada masa golden age ini kita sebagai orang dewasa harus mengenalkan kepada anak bagaimana berbahasa dengan baik dan benar, karena hal tersebut sangat berguna ketika anak berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya selain itu hal tersebut merupakan pembiasaan agar anak terbiasa menggunakan bahasa yang baik dan benar. Sebenarnya sejak anak lahir ke dunia perkembangan bahasa dalam diri anak sudah dimulai dengan menangis, kemudian perkembangan itu meningkat dengan menyebutkan satu atau dua kata atau kalimat. Mengembangkan aspek bahasa pada tidak hanya membaca, dengan bernyanyi, bercerita, dan bermain peran pun dapat mengembangkan bahasa pada anak. Akan tetapi, kita sebagai orang dewasa harus memperhatikan apakah metode pengajaran bahasa pada anak sudah benar dan sesuai dengan perkembangannya?  Dalam pembelajaran pada anak seharusnya diterapkan dengan metode belajar sambil bermain.

Seperti yang dikatakan pada teori jean piaget bahwa pada anak usia dini (0 sampai 7 tahun) tidak boleh diajari membaca, menulis dan menghitung karena menurutnya anak yang berusia dibawah 7 tahun belum mencapai tahap oprasional konkrit. Jean piaget mengkhawatirkan anak akan terbebani jika mereka mempelajari bahasa sejak usia dini.  Kita sebagai orang dewasa harus mengetahui cara pengajaran bahasa pada anak apakah sesuai dengan perkembangannya atau tidak, pembelajaran bahasa pada anak yang berusia dini bisa diterapkan dengan dilakukannya sambil bermain dan dengan suasana yang menyenangkan sehingga anak tidak merasa terbebani.

Bahasa yang harus kita kenalkan pertama kali  kepada anak berusia dini adalah bahasa ibu. Yang dimaksud bahasa ibu disini adalah bahasa yang pertama kali kita dengar dan kita ucapkan ketika baru belajar berbicara. Bahasa ibu sangat penting diajarkan kepada anak usia dini, mengapa demikian? Karena penguasaan aspek bahasa pada anak usia dini dimulai dengan mendapatkannya bahasa pertama.

Selain menjadi salah satu faktor untuk mendapatkan bahasa pertama, bahasa ibu juga dapat menunjang aspek bahasa, kognitif, dan sosial-emosional yang berkembang dalam diri anak.  tidak hanya itu bahasa ibu juga dapat mendorong kemampuan belajar pada anak, dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak dengan lingkungan sekitarnya. Maka dari itu, untuk kalian yang mempunyai adik yang berusia dini kenali dan ajarkanlah bahasa ibu yang baik dan benar serta jangan lupa pembelajaran pada anak usia dini harus dikemas semenarik mungkin agar anak semangat dan tidak terbebani dalam belajar.

Referensi Artikel:

https://journal.trunojoyo.ac.id/pgpaudtrunojoyo/article/view/3575/2634 

Hari Bahasa Ibu Internasional : Yuk Mengenal Apa itu Bahasa Ibu! – PSIKOLOGI UNNES

Referensi Foto:

https://asset.kompas.com/crops/qqJ_xIC-0-q9CLlUbOU520KMMek=/0x20:1000x687/750x500/data/photo/2018/06/26/1236742370.jpg

Author: Wida Wardatul M (PIAUD/2021)
Editor: Pijri Paijar

  • 0 Comments
Older Posts Home

Where we are now

o

About Us

a


Lembaga Pembinaan Bahasa

"Lembaga Pembinaan Bahasa is one of the student activity units at UIN Sunan Gunung Djati Bandung which accommodates students to dedicated linguistic proficiency, with a primary focus on advancing proficiency in both Arabic and English among the university's students.”


Follow Us

  • Instagram
  • Youtube
  • Linkedin

Harvendra 2024

recent posts

Labels

Acciora Cabinet Aksara Jepang ALF Ambassador UIN 2015 Ambassador UIN 2016 Art And Language Festival Art and Language Festival 2015 Art and Language Festival 2016 Article artikel bahasa Bahasa Anak Jaksel bahasa arab bahasa asing Bahasa Gaul bahasa inggris Bahasa Jepang Bahasa Jerman Bandung Goes To Pare 2016 belajar bahasa buku buku bahasa inggris Dandelions Cabinet DUBAS UIN DUBAS UIN 2015 DUBAS UIN 2016 DUBAS UIN. Duta Bahasa UIN 2015 english gallery Hari Besar idiom Inagurasi 2022 Inaugurasi PBAK 2023 indonesia Information JLPT karya pengurus lagu inggris literasi LPB LPB Hangout makna pendidikan Mars Milad LPB Monthly Meeting news Open Contributor Orasi 2022 Orasi 2023 Payment Procedure pendidikan Program public speaking ramadhan rekomendasi buku Seminar Internasional Seri Tes Kemampuan Bahasa Asing skill bahasa struktur kepengurusan Studi Komparatif Tes Kemampuan Bahasa Asing tips belajar Tokoh linguistik TOLD 2022 TOPIK TWENTYVERSARRY LPB UIN BANDUNG Uncategorized variety

Popular Posts

  • Talkshow Art and Language Festival 2019 (Art, Language, and Culture: Cross Cultural Understanding)
    Panitia dan Red Lotus Generation Talkshow yang bertajuk Art, Language, and Culture: Cross Cultural Understanding digelar di Auditorium ...
  • DIES NATALIS ke-28 LPB: Meningkatkan Minat dan Kecintaan terhadap Bahasa
    Salam hangat untuk seluruh anggota LPB dan seluruh mahasiswa yang menggemari bahasa. Lembaga Pembinaan Bahasa (LPB) UIN Sunan Gunung Djati B...
  • How to Expand Your English Vocabulary without Getting Bored
    Kosa kata atau vocabulary adalah kumpulan kata-kata yang digunakan dalam bahasa tertentu. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kos...
  • Malam Keakraban Red Lotus Generation
    Red Lotus Generation Red Lotus Generation merupakan angkatan terbaru di UKM Lembaga Pembinaan Bahasa yang baru saja menyelesaikan r...
  • Art and Language Festival 2019 (Pemilihan Duta Bahasa UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2019)
    Pemenang Duta Bahasa UIN Bandung 2019 Pemilihan Duta Bahasa UIN Bandung merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh UKM L...
  • The Role of Language in Intercultural Communication: The Importance of Respecting Language Diversity
         Manusia adalah makhluk sosial. Ketika dia terhubung dan bekerja dengan orang lain, dia mampu hidup, berkembang, dan berperan. Dengan ko...
  • Noam Chomsky, Bapak Linguistik Modern - Linguist Eps. 2
          Hallo peeps! Siapa nih disini yang sudah tidak asing dengan nama yang tercantum di judul? Pastinya sebagai seorang pembelajar bahasa...
  • Nawid dan Pembelajaran Bahasa: Bagaimana Trend Tiktok Mengajarkan Bahasa Asing
    Tiktok, salah satu platform media sosial yang sedang naik daun mulai beberapa tahun ini. Media ini terkenal dengan trend-trend unik yang s...
  • Beberapa Tes Ujian Bahasa Jerman Pt. 1 #Seri Tes Kemampuan Bahasa Asing
    Lembaga Pembinaan Bahasa - Gutten Tag, kembali lagi ditulisannya LPB. Sesuai dengan judul kita akan membahas terkait uji kemahiran bahasa Je...
  • Takallam bi Lughah al-Arabiyyah!
         Marhaban bikum Ashdiqo! Gimana kabarnya nih temen-temen? Semoga dalam keadaan sehat ya, apalagi di bulan Ramadhan ini, semoga lancar me...

Subscribe Us

Copyright © 2024 Lembaga Pembinaan Bahasa UIN Sunan Gunung Djati Bandung All rights reserved.. Powered by Blogger.

Link List

  • Home
  • Article
  • _News
  • _Variety
  • Gallery
  • About us
  • _Profile
  • _Structure
  • _Program
  • _History

Report Abuse

instagram

Template Created By : ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top