Lembaga Pembinaan Bahasa

Menu

  • Home
  • History
  • _POST FORMAT
  • _Error Page
  • Structure
  • Profile
  • Blog

Kosa kata atau vocabulary adalah kumpulan kata-kata yang digunakan dalam bahasa tertentu. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kosa kata adalah kumpulan kata yang ada dalam bahasa tertentu, baik baku maupun tidak baku, termasuk kata-kata serapan.

Menurut Prof. Dr. Harimurti Kridalaksana, kosa kata adalah kata-kata yang digunakan dalam kegiatan komunikasi manusia dalam kehidupan sehari-hari dan dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sumber gambar: Hai-Online.com-Grid.ID

Menambah kosa kata dalam belajar bahasa Inggris sangat penting karena memungkinkan kita sebagai pembelajar bahasa asing khususnya bahasa Inggris untuk memahami bahasa Inggris dengan lebih baik dan berkomunikasi dengan lebih efektif dalam bahasa tersebut. Diantara alasan pentingnya mempelajari dan meningkatkan penguasaan kosa kata yaitu memperluas pemahaman, meningkatkan kemampuan membaca dan menulis, dapat mengekspresikan pikiran dan ide dengan lebih jelas dan aakura, dan yang tidak kalah penting yaitu dengan menambah kosa kata, kamu akan dapat berbicara dengan lebih percaya diri dan lebih lancar dalam bahasa Inggris. Wah, seru banget kan.

Pratiwi Retnaningdyah, PH.D, seorang dosen Universitas Negeri Surabaya mengemukakan beberapa faktor minimnya kosa kata siswa atau para pembelajar bahasa lainnya adalah

a.     1. Kurangnya Stimulasi Verbal

Yaitu keadaan di mana seseorang tidak mendapatkan cukup rangsangan atau interaksi verbal dari lingkungan dan orang di sekitarnya. Hal ini dapat terjadi pada bayi, anak-anak, atau bahkan orang dewasa. Stimulasi verbal yang kurang dapat mempengaruhi kemampuan bahasa dan komunikasi seseorang, dan dapat memperburuk perkembangan bahasa dan keterampilan komunikasi mereka. Oleh karena itu, penting untuk memberikan stimulasi verbal yang memadai pada setiap tahap perkembangan.

b.     2. Kurang Membaca

kurangnya kebiasaan membaca pada seseorang. Hal ini dapat menyebabkan seseorang kehilangan banyak manfaat yang diperoleh dari membaca, seperti peningkatan keterampilan berbahasa, pengetahuan, pemahaman tentang dunia, termasuk kurangnya pemerolehan kosa kata baru.

3. Kurangnya Eksposur 

Ketika seseorang tidak terpapar pada berbagai sumber informasi seperti membaca buku, menonton film, atau mendengarkan musik, mereka akan memiliki sedikit kesempatan untuk memperluas kosa kata mereka. Eksposur pada berbagai sumber informasi dapat membantu seseorang untuk menemukan kata-kata baru dan memperkaya kosa kata mereka.

4. Tidak fokus pada kosa kata 

Ketika belajar bahasa, terkadang seseorang terlalu fokus pada tata bahasa atau keterampilan lainnya, dan kurang memperhatikan kosa kata. Kosa kata sangat penting dalam berkomunikasi, jadi jika seseorang tidak fokus pada memperluas kosa kata mereka, maka kemampuan berbahasa mereka mungkin tidak akan meningkat.

5. Kurangnya pengulangan 

Untuk memperkuat memori dan menguasai kata-kata baru, seseorang perlu mengulangnya berulang-ulang. Kurangnya pengulangan dapat membuat seseorang lupa pada kata-kata baru yang telah dipelajari, sehingga tidak dapat menambah kosa kata mereka secara efektif.

Itulah beberapa faktor minimnya kosa kata/vocabulary pada seseorang yang sedang belajar bahasa Inggris yang tentunya faktor tersebut harus kita hindari. Tapi bagi yang terlanjur sudah mengalami poin-poin di atas, jangan khawatir dan putus asa, mulailah dari sekarang untuk membiasakan kebiasaan yang mendukung kita dalam memperkaya kosa kata. Karena seperti yang sering kita dengar dalam pepatah, tidak ada kata terlambat untuk belajar.

Pratiwi Retnaningdyah, PH.D mengemukakan bahwa pembelajaran kosa kata dibagi menjadi dua bagian yaitu pembelajaran kosa kata secara insidental dan Pembelajaran kosa kata secara terstruktur atau disengaja.

Pembelajaran kosa kata secara insidental merujuk pada cara belajar kosa kata yang terjadi secara tidak sengaja, melainkan terjadi secara alami melalui kegiatan sehari-hari. Contoh kegiatan sehari-hari yang dapat meningkatkan kosa kata secara insidental adalah membaca buku, menonton film, mendengarkan musik, atau berinteraksi dengan orang lain. Salah satu keuntungan pembelajaran kosa kata secara insidental adalah pembelajaran dapat terjadi tanpa tekanan dan dengan cara yang menyenangkan. Seseorang tidak harus secara khusus berusaha untuk mempelajari kosa kata baru, namun tetap dapat meningkatkan kosa kata mereka melalui kegiatan yang mereka nikmati.

Sedangkan pembelajaran kosa kata secara terstruktur atau disengaja merujuk pada cara belajar kosa kata yang terjadi melalui program pembelajaran yang direncanakan dan terstruktur. Program pembelajaran tersebut dapat berupa kursus bahasa, program online, atau menggunakan sumber daya belajar lainnya yang dapat membantu seseorang untuk memperluas kosa kata mereka dengan cara yang sistematis dan terarah.

Nah dari beberapa penjelasan tersebut ada pula beberapa strategi pembelajaran kosa kata yang bisa kita terapkan baik itu dari cara insidental ataupun terstruktur, diantaranya: 

Visualisasi kata

Visualisasi kata merujuk pada cara mempelajari dan mengingat kosa kata dengan menghubungkan kata tersebut dengan gambar atau visual yang sesuai. Teknik ini sering digunakan dalam pembelajaran bahasa, terutama dalam mempelajari kosa kata baru.

Memaknai kata dalam konteks, adalah kemampuan seseorang untuk memahami arti kata berdasarkan konteks penggunaannya dalam kalimat atau teks. Hal ini sangat penting dalam pembelajaran bahasa, karena arti kata dapat berbeda-beda tergantung pada konteksnya.

Menganalisis Bagian Kata

Adalah kemampuan seseorang untuk memecah kata menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan memahami arti serta fungsi dari setiap bagian tersebut. Kemampuan ini sangat penting dalam pembelajaran bahasa, karena dapat membantu seseorang untuk memahami tata bahasa dan mengembangkan kemampuan dalam membangun kalimat. Namun cara ini hanya untuk pembelajar tingkat menengah (intermediate).

Membaca dan menulis bahan bacaan yang bervariasi  

Membaca bahan bacaan yang bervariasi, seperti novel, majalah, artikel, atau surat kabar dapat membantu seseorang untuk menemukan kata-kata baru secara tidak sengaja. Hal ini dapat membantu meningkatkan kosakata secara bertahap. Di samping itu selain membaca, menulis juga merupakan cara yang sangat mendukung dalam belajar kosa kata karena secara tidak langsung ketika kita menulis kita dipaksa untuk menggunakan beragam kata untuk menghindari pengulangan kata yang berlebihan. Jadi, biasakanlah untuk menulis apapun itu.

Berdiskusi dengan orang yang berbicara bahasa asing 

Berdiskusi dengan orang yang berbicara bahasa asing dapat membantu seseorang untuk menemukan kata-kata baru dan meningkatkan kemampuan komunikasi secara alami. Dan cara ini termasuk pada pembelajaran kosa kata secara insidental.

Itulah penjelasan mengenai pembelajaran kosa kata, semoga dengan membaca artikel ini teman-teman yang sedang belajar bahasa Inggris bisa termotivasi untuk terus belajar kosa kata disamping kita mempelajari grammar. Karena kosa kata juga merupakan bagian utama dalam suatu bahasa. Jika teman-teman punya pendapat lain tentang belajar kosa kata ini share di kolom komentar yaa. Sampai jumpa di artikel-artikel berikutnya.

 Salam Bahasa 💙

 Sumber:

Gernas Tastaka, (2023). Bincang Gernas Tastaba https://www.youtube.com/live/-KjixEeNjDY?feature=share

(Kosa kata), KBBI Online, (diakses pada 24 April 2023).

Author editor: Sulis Yutrisna (Departemen Kominfo)


  • 0 Comments

Bahasa adalah kebutuhan karena pada umumnya fungsi dari bahasa adalah sebagai alat komunikasi utama dalam kehidupan manusia, bahasa dapat berbentuk tulisan, lisan, maupun hanya berupa simbol tertentu. Bahasa digunakan untuk memahami suatu hal yang disampaikan antar individu. Bagi suatu organisasi atau negara, bahasa memiliki kedudukan sebagai lambang identitas, sehingga keberadaan sebuah bahasa menjadi suatu hal yang sangat penting.

Kemampuan berbahasa harus didampingi dengan penguasaan teknik berbicara untuk menyampaikan pesan menggunakan bahasa tersebut seperti halnya didepan khalayak. Kemampuan dalam berbicara tersebut dinamakan Public speaking. Public speaking merupakan proses berbicara di depan umum atau khalayak untuk menyampaikan informasi, menghibur, dan mempengaruhi audience. Menurut Hojanto, O. sebenarnya kompetensi public speaking hampir sama dengan komponen komunikasi efektif yang meliputi:

1.     Penyampaian pesan atau informasi. Untuk dapat menyampaikan pesan atau informasi dengan baik dan jelas pembicara atau public speaker harus memperhatikan teknik-teknik dasar public speaking yang meliputi teknik vocal dan verbal.

2.  Pesan/informasi yang disampaikan. Pesan yang disampaikan harus bersifat singkat, padat, dan mudah dipahami.

3.    Penerima informasi/audience. Dalam hal ini Pembicara harus cerdas dalam melakukan analisis audience yang akan mendengarkan informasi yang akan disampaikan, minimal analisis psikologi dan demografi.

4.  Media penyampaian. Pembicara dapat menggunakan media penyampaian sebagai saran pembantu untuk memudahkan penyampaian informasi. Saat ini cukup banyak media yang bisa digunakan dalam presentasi, seperti media grafis, fotografi, audio, video, dan lingkungan.

5.     Umpan balik. Salah satu indikator suksesnya penyampaian informasi adalah adanya respons dari penerimaan informasi. Pendengar dapat merasakan umpan balik dari pendengar dengan mengamati bahasa tubuh mereka, apakah mereka terlihat mengantuk, bosan, atau antusias dan aktif memberikan respon.

Schreiber menyatakan bahwa kemampuan public speaking akan memberikan manfaat bagi pembicara dan pendengar luas. Bagi pembicara, Public speaking akan membantu mengembangkan keterampilan berbicara dan menumbuhkan rasa kepercayaan diri. Selain itu public speaking memberikan manfaat bagi karir untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain baik itu membujuk, bernegosiasi, memberikan dukungan, dan berbicara secara efektif. Public Speaking memiliki manfaat bagi pendengar yaitu memungkinkan untuk berpartisipasi dalam demokrasi pada tingkat paling dasar, dan membantu berpikir kritis sehingga mengetahui dilema publik dan dapat membantu menyelesaikannya.

Mereka yang menguasai teknik-teknik public speaking akan mampu mempengaruhi khalayak banyak dan membawa perubahan. Melalui public speaking kita bisa menyampaikan ide, gagasan, pemikiran kepada publik dengan efektif dan respektif. Tetapi akan ada saatnya seorang pembicara atau public speaker mengalami kondisi dimana harus berbicara di depan pendengar yang tidak memiliki kesamaan bahasa dengannya. Jika seorang pembicara tidak menguasai bahasa khalayak maka akan mengalami kesulitan, untuk menghindari hal tersebut maka seorang pembicara atau public speaker membutuhkan kemampuan berbahasa asing.

Keadaan tersebut dapat saja terjadi pada seorang pembicara dikarenakan dapat kita lihat saat ini bahasa yang digunakan di dunia sangat beragam, jika ditinjau pada era globalisasi saat ini jarak tidak lagi menjadi penghalang untuk berkomunikasi dengan masyarakat diseluruh dunia, sehingga membuat kita akan berada dalam posisi berinteraksi dengan individu yang tidak memiliki kesamaan bahasa. Demi tercapainya maksud dari hal yang disampaikan diperlukan pemahaman yang sama dalam bahasa yang digunakan.

Sebagai makhluk sosial yang akan selalu berinteraksi dengan manusia lain, manusia akan kesulitan dalam berkomunikasi tanpa bahasa, karena maksud yang ingin disampaikan tidak dapat dimengerti oleh orang lain. Hal ini akan menjadi penghambat jika kita tidak dapat menerima pesan yang ingin disampaikan oleh individu tersebut dan sebaliknya. Maka mempelajari bahasa asing adalah suatu langkah yang baik agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Kemampuan berbahasa asing untuk public speaker juga akan meningkatkan pamor dan nilai pembicara di mata orang lain. Kemampuan berbicara bahasa asing bisa meningkatkan “nilai jual” dikarenakan mempelajari suatu kemampuan berbicara bahasa asing akan dianggap sebagai suatu usaha dari seorang pembicara untuk menyampaikan informasi dengan baik kepada pendengar.

Selain itu, seorang pembicara atau public speaker penting untuk selalu siap dengan materi yang akan disampaikannya maka tak heran jika seorang public speaker disebut sebagai true messager. Materi yang disampaikan pun harus dapat menarik perhatian para pendengar. Maka demikian, seorang public speaker dituntut untuk update mengenai perkembangan masyarakat seperti trend yang terkenal saat ini. Dengan memahami bahasa asing akan membuat public speaker semakin update atas perkembangan diseluruh dunia dimana sumber bacaan dari luar negeri seringkali menggunakan bahasa yang berbeda-beda tergantung dari negara mana sumber bacaan tersebut, sehingga akhirnya pembicara atau public speaker akan menghasilkan materi yang menarik bagi pendengar.


Author: Iqlima Adlila/Kontributor

Penulis merupakan mahasiswa semester 7 jurusan Ilmu Hukum dan anggota LPB angkatan Electa.

Editor: Sintamia

  • 0 Comments
Older Posts Home

Where we are now

o

About Us

a


Lembaga Pembinaan Bahasa

"Lembaga Pembinaan Bahasa is one of the student activity units at UIN Sunan Gunung Djati Bandung which accommodates students to dedicated linguistic proficiency, with a primary focus on advancing proficiency in both Arabic and English among the university's students.”


Follow Us

  • Instagram
  • Youtube
  • Linkedin

Harvendra 2024

recent posts

Labels

Acciora Cabinet Aksara Jepang ALF Ambassador UIN 2015 Ambassador UIN 2016 Art And Language Festival Art and Language Festival 2015 Art and Language Festival 2016 Article artikel bahasa Bahasa Anak Jaksel bahasa arab bahasa asing Bahasa Gaul bahasa inggris Bahasa Jepang Bahasa Jerman Bandung Goes To Pare 2016 belajar bahasa buku buku bahasa inggris Dandelions Cabinet DUBAS UIN DUBAS UIN 2015 DUBAS UIN 2016 DUBAS UIN. Duta Bahasa UIN 2015 english gallery Hari Besar idiom Inagurasi 2022 Inaugurasi PBAK 2023 indonesia Information JLPT karya pengurus lagu inggris literasi LPB LPB Hangout makna pendidikan Mars Milad LPB Monthly Meeting news Open Contributor Orasi 2022 Orasi 2023 Payment Procedure pendidikan Program public speaking ramadhan rekomendasi buku Seminar Internasional Seri Tes Kemampuan Bahasa Asing skill bahasa struktur kepengurusan Studi Komparatif Tes Kemampuan Bahasa Asing tips belajar Tokoh linguistik TOLD 2022 TOPIK TWENTYVERSARRY LPB UIN BANDUNG Uncategorized variety

Popular Posts

  • Talkshow Art and Language Festival 2019 (Art, Language, and Culture: Cross Cultural Understanding)
    Panitia dan Red Lotus Generation Talkshow yang bertajuk Art, Language, and Culture: Cross Cultural Understanding digelar di Auditorium ...
  • Malam Keakraban Red Lotus Generation
    Red Lotus Generation Red Lotus Generation merupakan angkatan terbaru di UKM Lembaga Pembinaan Bahasa yang baru saja menyelesaikan r...
  • Art and Language Festival 2019 (Pemilihan Duta Bahasa UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2019)
    Pemenang Duta Bahasa UIN Bandung 2019 Pemilihan Duta Bahasa UIN Bandung merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh UKM L...
  • DIES NATALIS ke-28 LPB: Meningkatkan Minat dan Kecintaan terhadap Bahasa
    Salam hangat untuk seluruh anggota LPB dan seluruh mahasiswa yang menggemari bahasa. Lembaga Pembinaan Bahasa (LPB) UIN Sunan Gunung Djati B...
  • How to Expand Your English Vocabulary without Getting Bored
    Kosa kata atau vocabulary adalah kumpulan kata-kata yang digunakan dalam bahasa tertentu. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kos...
  • Beberapa Tes Ujian Bahasa Jerman Pt. 1 #Seri Tes Kemampuan Bahasa Asing
    Lembaga Pembinaan Bahasa - Gutten Tag, kembali lagi ditulisannya LPB. Sesuai dengan judul kita akan membahas terkait uji kemahiran bahasa Je...
  • Struktur Kepengurusan LPB Kabinet Acciora 2023
    STRUKTUR KEPENGURUSAN LEMBAGA PEMBINAAN BAHASA (LPB) KABINET ACCIORA 2023 VISI Menjadikan UKM LPB sebagai wadah bagi mahasiswa UIN S...
  • The Role of Language in Intercultural Communication: The Importance of Respecting Language Diversity
         Manusia adalah makhluk sosial. Ketika dia terhubung dan bekerja dengan orang lain, dia mampu hidup, berkembang, dan berperan. Dengan ko...
  • Nawid dan Pembelajaran Bahasa: Bagaimana Trend Tiktok Mengajarkan Bahasa Asing
    Tiktok, salah satu platform media sosial yang sedang naik daun mulai beberapa tahun ini. Media ini terkenal dengan trend-trend unik yang s...
  • Noam Chomsky, Bapak Linguistik Modern - Linguist Eps. 2
          Hallo peeps! Siapa nih disini yang sudah tidak asing dengan nama yang tercantum di judul? Pastinya sebagai seorang pembelajar bahasa...

Subscribe Us

Copyright © 2024 Lembaga Pembinaan Bahasa UIN Sunan Gunung Djati Bandung All rights reserved.. Powered by Blogger.

Link List

  • Home
  • Article
  • _News
  • _Variety
  • Gallery
  • About us
  • _Profile
  • _Structure
  • _Program
  • _History

Report Abuse

instagram

Template Created By : ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top