Pentingnya Kompetensi Berbahasa Asing Dalam Public Speaking
Bahasa adalah kebutuhan karena pada umumnya fungsi dari bahasa
adalah sebagai alat komunikasi utama dalam kehidupan manusia, bahasa dapat
berbentuk tulisan, lisan, maupun hanya berupa simbol tertentu. Bahasa digunakan
untuk memahami suatu hal yang disampaikan antar individu. Bagi suatu organisasi
atau negara, bahasa memiliki kedudukan sebagai lambang identitas, sehingga
keberadaan sebuah bahasa menjadi suatu hal yang sangat penting.
Kemampuan berbahasa harus didampingi dengan penguasaan teknik
berbicara untuk menyampaikan pesan menggunakan bahasa tersebut seperti halnya
didepan khalayak. Kemampuan dalam berbicara tersebut dinamakan Public speaking.
Public speaking merupakan proses berbicara di depan umum atau khalayak untuk
menyampaikan informasi, menghibur, dan mempengaruhi audience. Menurut Hojanto,
O. sebenarnya kompetensi public speaking hampir sama dengan komponen komunikasi
efektif yang meliputi:
1.
Penyampaian
pesan atau informasi. Untuk dapat menyampaikan pesan atau informasi dengan baik
dan jelas pembicara atau public speaker harus memperhatikan teknik-teknik dasar
public speaking yang meliputi teknik vocal dan verbal.
2. Pesan/informasi
yang disampaikan. Pesan yang disampaikan harus bersifat singkat, padat, dan
mudah dipahami.
3. Penerima
informasi/audience. Dalam hal ini Pembicara harus cerdas dalam melakukan
analisis audience yang akan mendengarkan informasi yang akan disampaikan,
minimal analisis psikologi dan demografi.
4. Media
penyampaian. Pembicara dapat menggunakan media penyampaian sebagai saran
pembantu untuk memudahkan penyampaian informasi. Saat ini cukup banyak media
yang bisa digunakan dalam presentasi, seperti media grafis, fotografi, audio, video,
dan lingkungan.
5.
Umpan balik.
Salah satu indikator suksesnya penyampaian informasi adalah adanya respons dari
penerimaan informasi. Pendengar dapat merasakan umpan balik dari pendengar
dengan mengamati bahasa tubuh mereka, apakah mereka terlihat mengantuk, bosan,
atau antusias dan aktif memberikan respon.
Schreiber menyatakan bahwa kemampuan public speaking akan
memberikan manfaat bagi pembicara dan pendengar luas. Bagi pembicara, Public
speaking akan membantu mengembangkan keterampilan berbicara dan menumbuhkan
rasa kepercayaan diri. Selain itu public speaking memberikan manfaat bagi karir
untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain baik itu membujuk,
bernegosiasi, memberikan dukungan, dan berbicara secara efektif. Public
Speaking memiliki manfaat bagi pendengar yaitu memungkinkan untuk
berpartisipasi dalam demokrasi pada tingkat paling dasar, dan membantu berpikir
kritis sehingga mengetahui dilema publik dan dapat membantu menyelesaikannya.
Mereka yang menguasai teknik-teknik public speaking akan mampu
mempengaruhi khalayak banyak dan membawa perubahan. Melalui public speaking
kita bisa menyampaikan ide, gagasan, pemikiran kepada publik dengan efektif dan
respektif. Tetapi akan ada saatnya seorang pembicara atau public speaker mengalami
kondisi dimana harus berbicara di depan pendengar yang tidak memiliki kesamaan
bahasa dengannya. Jika seorang pembicara tidak menguasai bahasa khalayak maka
akan mengalami kesulitan, untuk menghindari hal tersebut maka seorang pembicara
atau public speaker membutuhkan kemampuan berbahasa asing.
Keadaan tersebut dapat saja terjadi pada seorang pembicara
dikarenakan dapat kita lihat saat ini bahasa yang digunakan di dunia sangat
beragam, jika ditinjau pada era globalisasi saat ini jarak tidak lagi menjadi
penghalang untuk berkomunikasi dengan masyarakat diseluruh dunia, sehingga
membuat kita akan berada dalam posisi berinteraksi dengan individu yang tidak
memiliki kesamaan bahasa. Demi tercapainya maksud dari hal yang disampaikan
diperlukan pemahaman yang sama dalam bahasa yang digunakan.
Sebagai makhluk sosial yang akan selalu berinteraksi dengan manusia
lain, manusia akan kesulitan dalam berkomunikasi tanpa bahasa, karena maksud
yang ingin disampaikan tidak dapat dimengerti oleh orang lain. Hal ini akan menjadi
penghambat jika kita tidak dapat menerima pesan yang ingin disampaikan oleh
individu tersebut dan sebaliknya. Maka mempelajari bahasa asing adalah suatu
langkah yang baik agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Kemampuan
berbahasa asing untuk public speaker juga akan meningkatkan pamor dan nilai
pembicara di mata orang lain. Kemampuan berbicara bahasa asing bisa
meningkatkan “nilai jual” dikarenakan mempelajari suatu kemampuan berbicara
bahasa asing akan dianggap sebagai suatu usaha dari seorang pembicara untuk
menyampaikan informasi dengan baik kepada pendengar.
Selain itu, seorang pembicara atau public speaker penting untuk selalu siap dengan materi yang akan disampaikannya maka tak heran jika seorang public speaker disebut sebagai true messager. Materi yang disampaikan pun harus dapat menarik perhatian para pendengar. Maka demikian, seorang public speaker dituntut untuk update mengenai perkembangan masyarakat seperti trend yang terkenal saat ini. Dengan memahami bahasa asing akan membuat public speaker semakin update atas perkembangan diseluruh dunia dimana sumber bacaan dari luar negeri seringkali menggunakan bahasa yang berbeda-beda tergantung dari negara mana sumber bacaan tersebut, sehingga akhirnya pembicara atau public speaker akan menghasilkan materi yang menarik bagi pendengar.
Author: Iqlima Adlila/Kontributor
Penulis merupakan mahasiswa semester 7 jurusan Ilmu Hukum dan anggota LPB angkatan Electa.
Editor: Sintamia
0 Comments