Lembaga Pembinaan Bahasa

Menu

  • Home
  • History
  • _POST FORMAT
  • _Error Page
  • Structure
  • Profile
  • Blog

Marhaban Ayyuha Ashdiqoo!

Sumber gambar: https://pin.it/FHuzZOI 

    Kalian pernah gak sih mendengar orang bicara bahasa Arab tapi pas kalian terjemahkan artinya rancu, sehingga apa yang orang tersebut ucapkan itu tidak bisa kalian pahami? Nah, ternyata hal tersebut itu bisa jadi karena lawan bicara kita menggunakan ushlub bahasa Arab dan kita belum memahami makna dari ushlub itu. Hm, kalau gitu, agar kita bisa paham apa yang orang lain katakan, yuk, kita belajar ushlub!

    Ushlub secara bahasa berarti cara, jalan atau sistem. Ushlub (أُسْلُوْب ج أَسَالِيْب) adalah istilah dalam bahasa Arab yang merujuk pada sebuah ungkapan atau gaya bahasa yang digunakan dalam berbicara atau menulis. Ushlub sering digunakan ketika berkomunikasi sehari-hari, dan pada umumnya ushlub ini memiliki bentuk dan makna tersendiri.

    Keterampilan berkomunikasi bahasa Arab sangat dipengaruhi oleh pemahaman dalam menggunakan ushlub-ushlub yang tepat. Saat menulis ataupun berbicara, pemilihan kata dan gaya bahasa dapat mempengaruhi bagaimana pesan dapat tersampaikan dan diterima oleh lawan bicara. Oleh karena itu, ushlub ini menjadi salah satu aspek penting yang harus dipelajari oleh para pembelajar bahasa Arab, karena tanpa memahami ushlub seseorang akan mengalami kejanggalan ketika menerjemahkan istilah-istilah khusus yang sebenarnya tidak bisa diterjemahkan per-kata nya saja.

    Untuk lebih memahami penjelasan diatas, perhatikan contoh kalimat berikut:

    Seseorang berkata “"رَغِبْتُ فِيْكَ dan seorang yang lain berkata  ."رَغِبْتُ عَنْك" Ketika orang yang mendengar kedua ungkapan tersebut belum memahami ushlub, maka ia akan sulit dalam menerjemahkan dan membedakan arti dari kedua ungkapan tersebut, karena jika diterjemahkan per-kata keduanya memiliki arti yang rancu. Kalimat-kalimat tersebut tidak bisa diterjemahkan per-kata saja melainkan keduanya memiliki arti khusus. Ungkapan pertama (رَغِبْتُ فِيْك) berarti “Aku menyukaimu” sedangkan ungkapan kedua (رَغِبْتُ عَنْك) berarti “Aku membencimu”. Nah, kedua ungkapan tersebutlah yang merupakan contoh dari ushlub bahasa Arab.

    Berikut beberapa contoh ushlub-ushlub bahasa Arab yang biasa digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari:

1.      1.   مَا + (وزن أفعل)

Arti dari ushlub tersebut yaitu “Alangkah/begitu”. Contoh kalimat: مَا اَجْمَلَ هَذَا الْمَنْظَرَ  (Alangkah indahnya pemandangan ini)

2.     2.  لَا حَاجَةَ

Artinya “Tidak usah”. Contoh kalimat: لَا حَاجَةَ لِلْخَوْفِ, أَنَا هُنَا مَعَكَ (Tidak usah takut, Aku disini bersamamu)

3.      3.   أَظُنُّ أَنَّ

Artinya “Aku mengira”. Contoh kalimat: أَظُنُّ أَنَّكَ تُحِبُّنِيْ رَغْمَ أَيِّ شَيْءٍ (Aku kira kamu mencintaiku apa adanya)

4.     4.  هَلْ يُسْمَحُ ل

Artinya “Emang boleh?”. Contoh kalimat: هَلْ يُسْمَحُ لِيْ أَنْ أَقْتَرِضَ منْكَ مِائَةَ أَلْفٍ؟ (Emang boleh aku pinjam uangmu seratus?)

5.     5.   لَا شَكَّ اَنَّ

Artinya “Tidak diragukan lagi”. Contoh kalimat: لَا شَكَّ اَنَّ العَرَبِيَّةَ لُغَةٌ سَهْلَةٌ  (Tidak diragukan lagi bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang mudah)

6.     6.  فِيْمَا يَبْدُ

Artinya “Kayaknya/sepertinya”. Contoh kalimat: فِيْمَا يَبْدُ أَنْتَ مَهْمُوْمٌ جِدًّ هَذَا الْيَوْم (Kayaknya kamu galau banget hari ini)

    Itulah contoh-contoh ushlub bahasa Arab yang bisa kita gunakan dalam komunikasi sehari-hari. Itu dulu yang bisa mimin sampaikan kali ini, ya. Kalau ada yang keliru atau kalian punya ushlub lain ayo sharing di kolom komentar!

Salam Bahasa!

Author: Sulis Yutrisna (Departemen Kominfo) 

  • 0 Comments

Marhaban Ashdiqoo!

Saatnya belajar bahasa lagi nih, kali ini kita akan sharing tentang kebahasaaraban. Siapa disini yang kalau bilang hati-hati di jalan pakai bahasa Arab bilangnya qolbun-qolbun fii thoriq? kira-kira ungkapan seperti itu bisa dipahami tidak ya oleh penutur Arab? Nah, ungkapan qolbun-qolbun fii thoriq tersebut merupakan contoh dari Al-Indunisiyyah al-mua’arobah atau mengarabkan indonesia. Mengarabkan Indonesia itu maksudnya menerjemahkan bahasa Indonesia ke dalam bahasa Arab tanpa memperhatikan pola dalam bahasa Arabnya sendiri. Akibatnya ungkapan tersebut menjadi aneh,  Mengapa? Karena tidak setiap ungkapan dalam bahasa indonesia itu bisa diterjemahkan per kata ke dalam bahasa Arab seperti pada contoh ungkapan sebelumnya.

Ilustrasi bahasa-bahasa
(Sumber gambar: www.bigstock.com)

Dalam ilmu bahasa, setiap bahasa memiliki karakteristiknya masing-masing yang tentunya hanya ada dalam satu bahasa tertentu. Begitupun dalam bahasa Arab, bahasa ini juga mempunyai karakteristik tersendiri yang menjadi pembeda antara bahasa Arab dengan bahasa lain termasuk dengan bahasa Indonesia. Sehingga tidak setiap ungkapan dalam bahasa Indonesia ada padanannya dalam bahasa Arab. Salah satu tantangan dalam menerjemahkan bahasa Arab adalah mengatasi ekspresi dan frasa yang memiliki arti khusus dan sulit diterjemahkan secara langsung. Bisa juga terdapat ungkapan yang sama antara bahasa Indonesia dan bahasa Arab tetapi polanya berbeda. Hal ini penting untuk kita pelajari agar bisa mengetahui ungkapan yang benar dalam masing-masing bahasa. Salah satu cabang ilmu yang mempelajari mengenai permasalahan ini yaitu morfologi.

Morfologi adalah bagian dari ilmu linguistik atau ilmu bahasa yang menganalisis perubahan bentuk kata dan klasifikasi kata. Ramlan (1976) mengemukakan bahwa morfologi adalah ilmu linguistik yang mengkaji tentang seluk beluk kata serta perubahan bentuk dan arti dari suatu kata.

Dalam ilmu bahasa Arab, istilah morfologi dikenal dengan shorof/tashrif (تصييف). Secara etimologi sharaf/tashrif ini berarti perubahan, sedangkan secara terminologi tashrif berarti pembentukkan kata dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kata tersebut. Ya’qub dalam Nasution (2006) menyebutkan bahwa sharaf adalah “Pembentukan kata dari kata yang lain dengan berbagai perubahan, namun tetap memiliki hubungan makna.”

Dalam kajian morfologi, proses pembentukan kata terdiri dari beberapa macam diantaranya ada perubahan bentuk kata, penambahan imbuhan pada kata, dan adapula pengulangan kata. Yang akan kita fokuskan sekarang adalah mengenai pengulangan kata.

Pengulangan kata dalam bahasa Indonesia disebut dengan reduplikasi. Pembentukkan reduplikasi ini ditandai dengan diulangnya suatu kata baik secara keseluruhan maupun sebagian. Contohnya pada kata hati, hati jika diucapkan satu kata bermakna sebuah organ atau bagian tubuh manusia, namun ketika diucapkan dua kata menjadi hati-hati, ini membentuk sebuah ungkapan yang mempunyai makna baru yang berbeda dengan makna dari kata dasarnya. Ketika ungkapan hati-hati ini diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dengan cara menerjemahkan per kata lalu mengulang kata tersebut, maka akan menjadi sebuah ungkapan yang aneh di dalam bahasa Arab, karena pola perubahan kata dalam bahasa Arabnya berbeda dengan pola perubahan kata dalam bahasa Indonesia.

Oleh karena itu, hindari kebiasaan Al-Indunisiyyah al-mua’arobah atau mengarabkan indonesia. Biasakanlah menerjemahkan bahasa indonesia ke dalam bahasa Arab dengan menggunakan pola yang dipakai dalam bahasa Arab sendiri. Bisa juga dengan cara menghafalkan ungkapan  atau gaya bahasa khusus dalam bahasa Arab (ushlub) agar tidak menyebabkan adanya bahasa yang aneh dan membuat pendengarnya tidak mengerti pada apa yang kita ucapkan. Berikut adalah cara pengucapan kata yang berulang dalam bahasa Indonesia dan padanannya dalam bahasa Arab agar tidak mengulang kata yang sama dalam bahasa Arab.

Indonesia

Arab

Tidak apa-apa

لاَ بَأْسَ (Laa ba’sa)

Hati-hati

اِحَذَّرْ (Ihdzar)

Ngomong-ngomong

عَلَى الفِكْرَةِ (‘alal fiqrah)

Kapan-kapan

فِى وَقْتٍ آخَرْ (fii waktin akhor)

Sama-sama

عَفْوًا (‘afwan)

Dengar-dengar

بَلَغَنِيْ أَنَّ (Balaghanii anna)

Berturut-turut

عَلَى التَّوَالِي (‘ala tawaali)

Betul-betul

حَقًّا (haqqan)

Akhir-akhir ini

مُؤُخَّرًا (Muakhor)

Baru-baru ini

حَدِيْثًا (hadiitsan)

Sedikit-sedikit

بِالتَّدْرِيْجِ (Bittadriij)

Kira-kira

تَقْرِيْبًا (Taqriiban)

Berkali-kali

عِدَّةَ مَرَّاتٍ (‘iddatu marratin)

Sampai-sampai

لِدَرَجَةِ أَنَّ (Li darajati anna)

Rasa-rasanya

بَدَا أَنَّ (Badaa anna)

Sungguh-sungguh

جَدَّ (Jadda)

Kadang-kadang

أَحْيَانًا (Ahyaanan)

Jalan-jalan

تَمَشَيَ (Tamasyaa)

Bertanya-tanya

مُتَسَائِلْ (Mutasaa’il)

Itulah beberapa ushlub atau gaya bahasa yang digunakan dalam bahasa Arab untuk mengungkapkan kata yang berulang dalam bahasa Indonesia. Hafalkan dan jangan lupa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, karena bahasa itu akan mudah diingat dan dipelajari ketika kita sering mengaplikasikannya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk menambah kosa kata teman-teman dalam bahasa Arab ya. Jika teman-teman mempunyai ungkapan lain silakan tambahkan di kolom komentar, ya. Sampai jumpa di artikel-artikel selanjutnya.

Salam Bahasa!

Author: Sulis Yutrisna (Departemen Kominfo)

 

Sumber:

(Jauhar, 2019) Uslub-uslub Nahwu jilid 1

http://ichaimute.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-en-us-x-none.html?m=1

  

  • 0 Comments

 Hallo peeps.

Tidak terasa ramadhan di tahun 2023 ini sudah berakhir, ya. Selamat menyambut hari yang penuh kemenangan ini, mohon maaf atas segala kesalahan dalam ucapan, perbuatan ataupun penulisan. Semoga segala amalan kita diterima oleh Allah SWT dan kita dipertemukan kembali dengan Ramadhan selanjutnya. Aamiin.


Nah teman-teman, kayaknya seru ya kalau kita hafal macam-macam ucapan selamat hari raya dalam beberapa bahasa, salah satunya dalam bahasa Inggris dan Arab. Oleh karena itu, yuk kita sama-sama pelajari. 

Ungkapan selamat hari raya dalam bahasa Inggris

1. Eid Mubarak to you and your family

“Selamat hari raya untukmu dan keluargamu”

2. Happy eid Mubarak, hope we see ramadhan again next year

“Selamat hari raya, semoga kita bertemu ramadhan lagi di tahun depan”

3. May Allah SWT accept our pasts and prayers. Wish you a very happy eid Mubarak.

“Semoga Allah SWT menerima puasa dan doa kita, selamat hari raya idul Fitri”

4. Happy eid Mubarak. Let us forget our mistake in the past with all the forgiveness

“Selamat hari raya idul Fitri, mari kita melupakan kesala6di masa lalu dengan saling memaafkan”

Ungkapan selamat hari raya dalam bahasa Arab

1. عِيْدُ الْفِطْرِ الْمُبَارَك. أَعَادَهُ اللّٰهُ عَلَيْنَا وَ عَلَيْكُمْ بِالْيُمَنِ وَ الْبَرَكَاتِ.

“Selamat hari raya idul Fitri. Semoga Allah SWT memberi kesempatan kepada kami dan kalian semua untuk merayakan idul Fitri dengan kebaikan dan keberkahan.”

2. أُهَنِّئُكُمْ بِقُدُوْمِ عِيْدِ الفِطْرِ السَّعِيْدِ. تَقَبَّلَ اللّٰهُ مِنَّا وَ مِنْكُمْ صَالِحَ الأَعْمَالِ.

“Saya ucapkan selamat atas datangnya hari raya idul Fitri. Semoga Allah SWT menerima amal shaleh kita”

3. بِمُنَاسَبَةِ حُلُوْلِ عِيْدِ الفِطْرِ المُبَارَكِ، أُقَدِّمُ لَكُمْ أَخْلَصَ التَّهَانِيْ وَأَطْيَبَ الأَمَانِيْ

Pada kesempatan idul Fitri yang penuh berkah, saya mengucapkan selamat yang tulus dan harapan terbaik”

4. أَسْعَدَ اللّٰهُ أَيَّامَكُمْ وَ جَمَعَنَا وَ إِيَّاكُمْ عَلَى خَيْرٍ. عِيْدُ فِطْرٍ سَعِيْدٌ

“Semoga Allah SWT membuat hari-hari kalian bahagia, dan mengumpulkan kita dalam kebaikan. Selamat hari raya idul Fitri.”

5. مَعَ كُلِّ الحُبِّ  البَرَكَاتِ وَ السَّلَام فِي هٰذَا اليَوْمِ المَجِيْدِ. عِيْدُ فِطْرٍ سَعِيْدٍ

"Dengan sepenuh cinta, keberkahan dan kedamaian di hari yang mulia ini, selamat hari raya idul Fitri.”

Nah itulah beberapa ungkapan selamat hari raya dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab. Kalian biasanya pakai ungkapan yang mana nih? Kalau ada yang punya ungkapan lain boleh share di kolom komentar yaa.

Dalam belajar bahasa itu, alangkah baiknya kita juga mempelajari budayanya, karena keduanya sangat berkaitan erat. Selain berbeda dalam pengucapan, negara-negara Arab dan Inggris juga ternyata memiliki tradisinya masing-masing dalam menyambut hari raya Idul Fitri ini. Gimana ya kira-kira?

Tradisi Lebaran di Negara-negara Inggris

Salah satunya di London, perayaan Idul Fitri dilaksanakan dengan meriah. Dikutip dari situs merdeka.com, perayaan Idul Fitri atau Celebrating Eid Festival yang dilaksanakan setahun sekali ini dilaksanakan di tengah alun-alun kota serta menjadi ajang berkumpulnya kaum muslim dari Indonesia yang sedang berada disana. Tradisi lainnya yaitu menyediakan banyak jenis kuliner halal dari berbagai negara. Banyak warga yang menjajakan makanan di hari raya ini.

Sedangkan di Inggris sendiri, terdapat tradisi yang cukup unik di hari lebaran yaitu para pria memotong rambutnya hingga terlihat rapi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kesiapan mereka menyambut hari kemenangan. Selain itu, seperti halnya di Indonesia, tradisi ziarah dan silaturahmi ke rumah-rumah juga turut dilakukan di negara tersebut.

Tradisi Lebaran di Negara-negara Arab

Di negara Arab Saudi contohnya, perayaan Idul Fitri sangat identik dengan pertunjukan seni. Seperti pertunjukan tarian Al-Deheyeh dan tarian Ardah yang merupakan sebuah tarian rakyat seringkali dilaksanakan di hari lebaran. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, Idul Fitri merupakan moment besar yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Warga disana seringkali mempersiapkan rumah mereka dengan mendekorasi serta membersihkan rumahnya untuk menerima tamu. Mereka mengenakan gamis khas timur tengah kemudian melaksanakan salat Id. Seusai salat Id, mereka akan saling menyapa dengan mengatakan “Kullu ‘Aam wa antum bi khayr.” Ungkapan tersebut lah yang juga sering dipakai di Indonesia sebagai bentuk doa di hari raya. Warga Arab Saudi juga biasa melakukan kumpul keluarga besar setelah salat Id lalu makan pagi dengan makanan yang mewah, tradisi ini dikenal dengan Fatur Idul Fitri.

Di bagian timur Arab Saudi, kaum wanita merayakan Idul Fitri dengan ciri khasnya yaitu menghiasi tangan dengan Henna dan mengenakan gaun terbaik mereka.

Nah itulah beberapa tradisi di negara-negara Inggris dan Arab. Ternyata ada beberapa kesamaan dengan tradisi di Indonesia, ya. Intinya kita harus saling menghargai budaya masing-masing dan diusahakan untuk mengenal sedikit demi sedikit budaya mereka terlebih kita sebagai pembelajar bahasa keduanya. Karena mempelajari budaya juga merupakan bagian dari mempelajari bahasa.

Minal ‘Aidin Wal Faizin, May Allah SWT accept our pasts and prayers.

Salam Bahasa 💙

Author & Editor: Sulis Yutrisna (Departemen Kominfo)

  • 0 Comments

    Marhaban bikum Ashdiqo! Gimana kabarnya nih temen-temen? Semoga dalam keadaan sehat ya, apalagi di bulan Ramadhan ini, semoga lancar melaksanakan ibadah puasanya. Oh ya teman-teman, tau gak kalau menjelang bulan Ramadhan itu banyak orang-orang yang berkunjung ke Arab Saudi tepatnya ke kota Mekkah. Ya, karena kebanyakan dari mereka ingin memanfaatkan waktu di bulan yang penuh keberkahan ini di tanah suci. Wah, menarik, ya. Siapa nih yang mau berkunjung ke Arab juga? Kalau mau, tentunya ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Ya, salah satunya adalah harus bisa bicara dengan bahasa Arab.

    Namun sayangnya kebanyakan orang malas belajar bahasa Arab karena menganggap bahasa Arab itu susah. Memang belajar bahasa Arab itu bisa dikatakan tidak gampang, tapi kalau kita serius mempelajarinya dan belajar dengan metode yang cocok dengan pribadi masing-masing, insya allah sedikit-sedikit juga akan bisa. Gimana tuh metode yang cocok? Yuk, kita bahas.

Sumber gambar: myclaaz.com

   Dalam belajar bahasa Arab, tentunya setiap orang mempunyai tujuannya masing-masing. Diantaranya ada yang belajar bahasa Arab karena ingin memahami Al-Qur’an, memahami kitab-kitab untuk belajar tentang Islam, menjadi penerjemah, ada pula yang belajar bahasa Arab untuk keperluan komunikasi. Dilihat dari tujuannya tersebut, maka sebaiknya cara atau metode pembelajarannya pun berbeda antara orang yang belajar bahasa Arab untuk memahami Al-Qur’an, kitab-kitab, dan lain-lain, dengan orang yang belajar bahasa Arab untuk berkomunikasi sehari-hari, karena arah keduanya sudah berbeda.

    Untuk orang yang ingin memahami Al-Qur’an melalui pembelajaran bahasa Arab, hal yang harus diperhatikan yaitu bahwa ia harus belajar banyak disiplin ilmu. Selain harus mempunyai banyak kosa kata, ia juga harus mendalami qawa’id/grammar/tata bahasa seperti morfologi, sintaksis dan semantik. Sehingga, dalam pembelajarannya pun ditekankan pada aspek-aspek tersebut. karena itulah, ketika kita perhatikan pembelajaran bahasa Arab di pesantren-pesantren, yang pertama diajarkan itu mengenai kaidah tata bahasa, mungin salah satunya karena tujuan yang ingin dicapainya agar bisa memahami Al-Qur’an dan kitab-kitab klasik. Cara yang dilakukan yaitu dengan memahami bentuk kata, struktur kalimat, ketepatan penggunaan kata, dan hal-hal yang berkaitan dengan kaidah tata bahasa. Dalam bahasa Arab, cara ini dikenal dengan istilah Ta’allumu Lughah (mempelajari bahasa).

    Itulah sekilas mengenai pembelajaran bahasa Arab untuk memahami Al-Qur’an, kitab-kitab klasik, menjadi penerjemah, dan tujuan-tujuan lain yang membutuhkan pengetahuan mendalam. Pada pembahasan kali ini kita akan fokus pada pembelajaran bahasa untuk keperluan komunikasi.

    Bagi orang yang belajar bahasa untuk keperluan komunikasi sehari-hari, belajar kaidah tata bahasa itu tidak terlalu ditekankan. Bukan berarti tidak penting, tetapi tidak disarankan diajarkan kepada pembelajar tingkat mubtadi (pemula). Karena yang terpenting disini adalah seseorang bisa berbicara dan orang lain paham pada apa yang ia bicarakan walaupun secara kaidah kebahasaannya kurang tepat. Dengan kata lain, belajar tata bahasa hanya diperuntukan untuk pembelajar tingkat menengah dan tingkat lanjut. Jadi yang diajarkan dalam pembelajaran ini adalah pola kalimat, bukan rumus kalimat. Seseorang ditekankan untuk banyak berbicara bahasa Arab sesuai pola yang diberikan, sehingga ia menjadi terbiasa dan dari kebiasaan tersebut ia mendapat banyak kosa kata baru. Dalam bahasa Arab ini dinamakan Iktisabu Lughah (memperoleh bahasa secara otomatis). Pembelajaran seperti inilah yang banyak digunakan di tempat-tempat kursus. Karena tujuan yang ingin dicapai yaitu keterampilannya, salah satunya keterampilan berbicara (Maharah al-Kalam)

    Selain itu, belajar qawa’id atau tata bahasa juga dianggap terlalu kaku ketika dipelajari oleh pemula. Mereka akan paham mengenai tata bahasa tetapi sulit dalam praktik berbicara karena minimnya latihan berbicara. Kosa kata yang diperoleh pun akan terbatas karena untuk bisa berkomunikasi menggunakan bahasa Arab, kita memerlukan banyak kosa kata modern yang mana kosa kata terebut jarang ditemukan dalam buku-buku ajar atau kitab-kitab klasik yang memfokuskan pada qawa’id.

    Sebagaimana dalam teori belajar bahasa yang cukup populer yaitu teori behavioristik yang dipelopori oleh B.F Skinner, atau dalam bahasa Arab dikenal dengan Al-Nazhariyahh Al-Sulukiyyah. Dalam teori tersebut dikatakan bahwa yang terpenting dari proses belajar yaitu adanya stimulus dan respon. Pembelajaran bahasa dilakukan dengan banyaknya mendengarkan sebagai bentuk stimulus kepada pembelajar, lalu adanya respon dari pembelajar yang berupa pengulangan kalimat yang sudah didengar. Skinner menyatakan bahwa belajar bahasa merupakan sebuah perilaku. Diantara bentuk perilaku tersebut yaitu, pemberian banyak latihan oleh pengajar, penggunaan bahasa yang diajarkan secara aktif, penciptaan lingkungan berbahasa yang mendukung kegiatan belajar, dan penggunaan media belajar yang memungkinkan pembelajar banyak mendengar dan berinteraksi dengan bahasa Arab.

    Nah, itulah sedikit penjelasan mengenai pembelajaran bahasa Arab. Jadi untuk teman-teman yang ingin mahir dalam berbicara, perbanyaklah kosa kata dan mulailah bicara dengan bahasa Arab tanpa harus mengkhawatirkan kesalahan dalam tarkib dan sebagainya, selagi kosa kata yang digunakannya benar dan orang paham pada kalimat yang kita ucapkan. Setelah teman-teman merasa cukup dan sudah masuk ke tingkat menengah, barulah mulai belajar kaidah tata bahasa secara bertahap agar lebih memaksimalkan dalam semua keterampilan berbahasa Arab. Jadi, tunggu apalagi, yuk mulai sekarang Takallam bi lughah al-Arabiyyah!

Salam Bahasa!

Referensi: 

HS Midi, Pembelajaran Bahasa Arab dan Dinamika Wacana Bahasa, Journal of Arabic Language and Education, 2020, https://ejournal.insuriponorogo.ac.id/index.php/Aphorisme 

Author & Editor: SulisYutrisna (Departemen Kominfo)

  

  • 0 Comments

Mungkin kamu pernah mendengar istilah “kamus berjalan” bagi orang yang kaya akan kosakata bahasa asing. Namun kini dengan perkembangan teknologi kamu dapat berjalan sambil mencari kosakata asing tanpa membuka kamus besar, tetapi melalui smartphone yang selalu kamu bawa kemana-mana. Karena di era digital ini, kamus besar itu sudah berpindah ke aplikasi yang bisa kamu akses melalui perangkat digital atau smartphone yang ada di tanganmu. Itulah yang dinamakan digitalisasi kamus.

Saat ini kita telah memasuki era konvergensi media, di mana berbagai media bisa tergabung dalam satu alat kecil dan praktis bernama smartphone. Penggabungan media-media ini disebabkan oleh kebutuhan dan perkembangan teknologi, sehingga memudahkan manusia dalam mendapatkan kebutuhannya karena apa saja yang dibutuhkan sudah tercakup di dalam gadget ataupun smartphone. Terlebih di masa pandemi covid-19 ini. manfaat tersebut akan sangat terasa.

Tak terkecuali dengan kamus sebagai sumber pengetahuan. Dapat kita lihat, kebutuhan akan pengetahuan bahasa asing di zaman sekarang memang semakin meningkat. Terutama bahasa Inggris sebagai bahasa internasional dan bahasa Arab yang menunjang pembelajaran di berbagai kampus Islam di Indonesia. Sehingga, banyak sekali pilihan aplikasi kamus Bahasa Inggris dan Bahasa Arab yang dapat kamu unduh di Google Play Store atau App Store. Bagi kamu yang masih bingung dengan pilihan aplikasi kamus tersebut, berikut kami rekomendasikan aplikasi kamus Bahasa Inggris dan Bahasa Arab yang paling banyak digunakan. Check this out!

Aplikasi Kamus Bahasa Inggris

Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional seolah menjadi tuntutan bagi semua orang yang perlu dikuasai di era globalisasi ini. Selain digunakan untuk berkomunikasi dengan orang-orang dari berbagai belahan dunia, Bahasa Inggris sudah menjadi salah satu penunjang di bidang akademik. Terutama bagi mahasiswa di perguruan tinggi baik di tingkat S1, bahkan penguasaan Bahasa Inggris menjadi persyaratan untuk melanjutkan pendidikan S2 dan S3. Hal ini dikarenakan mahasiswa perlu banyak sekali rujukan untuk mendalami bidang keilmuan yang dikajinya. Sehingga dengan memahami bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, dapat memudahkan para mahasiswa dalam meluaskan wawasannya dengan referensi yang lebih ‘mengakar’.

1. Google Translate

Kamu pasti sudah tidak asing dengan aplikasi kamus yang satu ini. Aplikasi ini paling banyak digunakan hingga mencapai 1 milyar pengguna di dunia. Selain melalui aplikasi, Google Translate dapat diakses melalui situs. Selain mudah digunakan, aplikasi ini dapat menerjemahkan ke dalam lebih dari 100 bahasa. Kamu juga dapat menerjemahkan teks sampai 5000 karakter dengan aplikasi ini. Dengan kemudahan ini, kamu juga sering kan copy paste teks karena tak mau ambil pusing dengan menerjemahkan kata-perkata? Hihi. Namun sayangnya, keakuratan dalam penerjemahan teks dinilai kurang. Tapi untuk terjemah perkata, Google Translate memberikan terjemahan yang tepat bahkan memberikan opsi terjemah sesuai konteks yang kamu maksud atau kamu perlukan.

2. U-Dictionary

Aplikasi ini juga sedang nge-hype di berbagai kalangan dan sudah mencapai 100 juta pengguna di seluruh dunia. Selain dapat mengakses kamus dengan 40 bahasa, melalui aplikasi ini juga kamu dapat mempelajari Bahasa Inggris dengan permainan yang seru. Jika kamu tertarik untuk memperkaya kosakata dan belajar bahasa dengan cara menyenangkan, coba unduh aplikasi ini!

3. Kamusku Inggris Indonesia

Salah satu keunggulan aplikasi ini adalah penjelasan terjemah tiap kosakata yang cukup detail dan terdapat fitur sinonim-antonim yang menambah wawasan kebahasaan para pengguna. Aplikasi buatan orang Indonesia ini telah diunduh lebih dari 10 juta pengguna. Kamu juga bisa gunakan produk lokal ini untuk memperkaya pengetahuan Bahasa Inggris Kamu!

Aplikasi Kamus Bahasa Arab

Bagi mahasiswa perguruan tinggi Islam di Indonesia, wajib banget download aplikasi kamus Bahasa Arab karena kamu akan mempelajari Bahasa Arab pada semester awal dan wajib mengikuti TOAFL (Test Of Arabic as Foreign Languange) sebagai syarat kelulusan. Mungkin bagi sebagian mahasiswa yang merupakan alumni pesantren tidak akan banyak menemui kesulitan. Tapi bagi alumni sekolah yang tidak berbasis Bahasa Arab akan memulainya dari 0. Namun tenang saja, beberapa aplikasi yang akan kita rekomendasikan bisa membantu kamu untuk mulai belajar Bahasa Arab. Jangan lupa untuk mengatur keyboard smartphone kamu dengan menambah huruf Arab agar dapat mencari terjemah kosakata Bahasa Arab atau mufrodat.

1. Google Translate

Kembali lagi ke aplikasi Google Translate, karena menyediakan penerjemahan dalam lebih dari 100 bahasa. Yang tentunya terdapat Bahasa Arab sebagai bahasa internasional dan paling banyak digunakan terutama di kalangan umat Islam. Dan karena inilah Google Translate menjadi sahabat bagi para pelajar dan mahasiswa apalagi di tengah pandemi seperti ini.

2. Kamus Arab Indonesia

Kamus Bahasa Arab berbasis aplikasi ini mencapai 1 juta pengguna dengan rating 4,6. Dalam ulasannya, aplikasi ini dikatakan cukup membantu bagi para pemula. Jadi, jangan ragu untuk mengunduh aplikasi ini karena terdapat fitur lain seperti penggunaan jama’ taksir.

3. Kamus Al-Ma’any

Kamus ini sering direkomendasikan para praktisi akademik terutama bagi mahasiswa jurusan Bahasa Arab. Banyak sekali fitur yang dapat digunakan dalam kamus ini sehingga aplikasi ini dapat membantu kamu menambah wawasan mengenai Bahasa Arab. Namun berbagai fitur dalam kamus ini menggunakan Bahasa Arab sehingga buat kamu yang masih pemula mungkin masih membingungkan. Namun tidak ada salahnya untuk mencoba menggunakannya.

Itulah beberapa rekomendasi kamus digital yang bisa kamu gunakan selama kuliah dari rumah. Kemudahan teknologi yang ada saat ini hendaknya membantu kamu dalam pembelajaran agar kualitas keilmuan yang kamu dapat di gedung kuliah akan sama atau bahkan lebih baik meskipun di rumah saja. Selamat belajar! 


Author: Hasna Fadlilah Wahab                                  

  • 1 Comments
Older Posts Home

Where we are now

o

About Us

a


Lembaga Pembinaan Bahasa

"Lembaga Pembinaan Bahasa is one of the student activity units at UIN Sunan Gunung Djati Bandung which accommodates students to dedicated linguistic proficiency, with a primary focus on advancing proficiency in both Arabic and English among the university's students.”


Follow Us

  • Instagram
  • Youtube
  • Linkedin

Harvendra 2024

recent posts

Labels

Acciora Cabinet Aksara Jepang ALF Ambassador UIN 2015 Ambassador UIN 2016 Art And Language Festival Art and Language Festival 2015 Art and Language Festival 2016 Article artikel bahasa Bahasa Anak Jaksel bahasa arab bahasa asing Bahasa Gaul bahasa inggris Bahasa Jepang Bahasa Jerman Bandung Goes To Pare 2016 belajar bahasa buku buku bahasa inggris Dandelions Cabinet DUBAS UIN DUBAS UIN 2015 DUBAS UIN 2016 DUBAS UIN. Duta Bahasa UIN 2015 english gallery Hari Besar idiom Inagurasi 2022 Inaugurasi PBAK 2023 indonesia Information JLPT karya pengurus lagu inggris literasi LPB LPB Hangout makna pendidikan Mars Milad LPB Monthly Meeting news Open Contributor Orasi 2022 Orasi 2023 Payment Procedure pendidikan Program public speaking ramadhan rekomendasi buku Seminar Internasional Seri Tes Kemampuan Bahasa Asing skill bahasa struktur kepengurusan Studi Komparatif Tes Kemampuan Bahasa Asing tips belajar Tokoh linguistik TOLD 2022 TOPIK TWENTYVERSARRY LPB UIN BANDUNG Uncategorized variety

Popular Posts

  • Talkshow Art and Language Festival 2019 (Art, Language, and Culture: Cross Cultural Understanding)
    Panitia dan Red Lotus Generation Talkshow yang bertajuk Art, Language, and Culture: Cross Cultural Understanding digelar di Auditorium ...
  • DIES NATALIS ke-28 LPB: Meningkatkan Minat dan Kecintaan terhadap Bahasa
    Salam hangat untuk seluruh anggota LPB dan seluruh mahasiswa yang menggemari bahasa. Lembaga Pembinaan Bahasa (LPB) UIN Sunan Gunung Djati B...
  • How to Expand Your English Vocabulary without Getting Bored
    Kosa kata atau vocabulary adalah kumpulan kata-kata yang digunakan dalam bahasa tertentu. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kos...
  • Malam Keakraban Red Lotus Generation
    Red Lotus Generation Red Lotus Generation merupakan angkatan terbaru di UKM Lembaga Pembinaan Bahasa yang baru saja menyelesaikan r...
  • Art and Language Festival 2019 (Pemilihan Duta Bahasa UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2019)
    Pemenang Duta Bahasa UIN Bandung 2019 Pemilihan Duta Bahasa UIN Bandung merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh UKM L...
  • The Role of Language in Intercultural Communication: The Importance of Respecting Language Diversity
         Manusia adalah makhluk sosial. Ketika dia terhubung dan bekerja dengan orang lain, dia mampu hidup, berkembang, dan berperan. Dengan ko...
  • Noam Chomsky, Bapak Linguistik Modern - Linguist Eps. 2
          Hallo peeps! Siapa nih disini yang sudah tidak asing dengan nama yang tercantum di judul? Pastinya sebagai seorang pembelajar bahasa...
  • Nawid dan Pembelajaran Bahasa: Bagaimana Trend Tiktok Mengajarkan Bahasa Asing
    Tiktok, salah satu platform media sosial yang sedang naik daun mulai beberapa tahun ini. Media ini terkenal dengan trend-trend unik yang s...
  • Beberapa Tes Ujian Bahasa Jerman Pt. 1 #Seri Tes Kemampuan Bahasa Asing
    Lembaga Pembinaan Bahasa - Gutten Tag, kembali lagi ditulisannya LPB. Sesuai dengan judul kita akan membahas terkait uji kemahiran bahasa Je...
  • Takallam bi Lughah al-Arabiyyah!
         Marhaban bikum Ashdiqo! Gimana kabarnya nih temen-temen? Semoga dalam keadaan sehat ya, apalagi di bulan Ramadhan ini, semoga lancar me...

Subscribe Us

Copyright © 2024 Lembaga Pembinaan Bahasa UIN Sunan Gunung Djati Bandung All rights reserved.. Powered by Blogger.

Link List

  • Home
  • Article
  • _News
  • _Variety
  • Gallery
  • About us
  • _Profile
  • _Structure
  • _Program
  • _History

Report Abuse

instagram

Template Created By : ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top