Lembaga Pembinaan Bahasa

Menu

  • Home
  • History
  • _POST FORMAT
  • _Error Page
  • Structure
  • Profile
  • Blog

   

 Hallo peeps! Siapa nih disini yang sudah tidak asing dengan nama yang tercantum di judul? Pastinya sebagai seorang pembelajar bahasa, kita sudah tidak asing lagi setidaknya dengan nama beliau. Yap. Kali ini kita kembali ke pengenalan tokoh-tokoh linguistik. Setelah tokoh yang beberapa waktu lalu kita bahas yaitu Ferdinand De Saussure, ternyata masih banyak tokoh linguistik lain, salah satunya tokoh yang satu ini. Yuk, simak pembahasan berikut ini!

    Avram Noam Chomsky, atau dikenal dengan sebutan Noam Chomsky adalah seorang ahli bahasa, filsuf sekaligus aktivis politik yang berkebangsaan Amerika. Beliau lahir pada 7 Desember 1928 di Philadelphia, Pennsylvania, AS. Beliau merupakan anak dari pasangan Ze’ev William Chomsky dan Elsie Simonofsky.

    Noam Chomsky adalah seorang cendekiawan yang terkenal dengan kontribusi besarnya terhadap bidang kebahasaan/linguistik. Chomsky telah berhasil membentuk dunia linguistik kontemporer melalui pemerolehan bahasa dan teori yang dibawanya. Teorinya pada bidang linguistik memungkinkan adanya studi ilmiah modern tentang linguistik. Pada tahun 1950-an, bidang linguistik telah terevolusi oleh karyanya. Beliau memandang bahasa sebagai sesuatu yang unik, menurutnya, manusia dilahirkan dengan kemampuan bawaan. Mekanisme mereka dalam belajar bahasa terlepas dari negara mana mereka berasal atau bahasa apa yang akan mereka gunakan. Karena kontribusi dan banyaknya sumbangan teori yang diberikannyalah, saat ini Chomsky dikenal sebagai “Bapak linguistik modern”.

Noam Chomsky
 sumber gambar: wikipedia.org

    Chomsky merupakan seorang yang memiliki kecerdasan dan keingintahuan yang tinggi. Di usianya yang ke sepuluh tahun, ia sudah melakukan hal yang cukup luar biasa dikalangan anak lain yang seusianya. Ia menulis sebuah editorial untuk surat kabar sekolahnya yang membahas jatuhnya Barcelona dalam perang saudara Spanyol dan bangkitnya fasisme di Eropa.

    Chomsky memulai studinya di University of  Pennsylvania pada usia 16 tahun, tepatnya pada tahun 1945 yaitu saat perang dunia II akan segera berakhir. Kemudian pada tahun 1949, Chomsky menikahi Carol Schatz, seorang wanita yang ia kenali sejak kecil. Setelah menikah pasangan itu tinggal di Israel. Hubungan pernikahan itu berlangsung selama 59 tahun lalu pada tahun 2008 istrinya meninggal disebabkan serangan kanker. Chomsky pun kembali ke AS dan melanjutkan studinya di University of Pennsylvania. Ia juga melakukan beberapa penelitian dan penulisan di Harvard University. Chomsky menerima gelar B.A dan M.A dalam mode studi non tradisional.

    Dalam tesis masternya yang berjudul The Morphophonemics of Modern Hebrew pada tahun 1951, Chomsky menyatakan bahwa konsep dasar bahasa adalah bawaan dalam pikiran setiap manusia yang hanya dipengaruhi oleh lingkungan sintaksis seseorang. Ia berpendapat bahwa perilaku linguistik itu dipicu oleh konteks sosial dan konteks wacana yang disebabkan oleh prinsip bawaan yang kreatif dan inovatif.

    Salah satu karyanya yang cukup fenomenal yaitu Sintactic Structure. Dalam buku tersebut ia membahas perbedaan antara sintaksis, struktur bahasa, dan semantik. Karyanya itulah yang diakui sebagai karya yang merevolusi studi ilmiah linguistik.

    Satu hal yang menarik untuk kita ketahui yaitu, Chomsky merupakan salah satu tokoh yang menolak teori linguistik behavioris yang menyatakan bahwa bayi lahir dengan pikiran kosong, dan anak-anak memperoleh bahasa melalui tingkah laku (stimulus dan respon). Sedangkan Chomsky sendiri percaya bahwa kemampuan dalam mempelajari bahasa merupakan bawaan lahir setiap manusia.

    Dalam perjalanan karirnya, Chomsky banyak mendapatkan penghargaan akademis dan banyak menulis buku-buku khususnya dalam bidang linguistik. Bahkan sampai saat ini, pemikiran-pemikirannya masih dijadikan rujukan dalam pembelajaran bahasa termasuk ketika kita belajar di perkuliahan.

    Segitu dulu perkenalan kita dengan Noam Chomsky sang Bapak linguistik modern ini teman-teman. Semoga dengan mengenal beliau kita bisa memetik manfaat dan mengambil pelajaran dari kisah perjalanan hidupnya. Semoga teman-teman juga tidak cukup puas hanya dari penjelasan ini ya, agar teman-teman mencari lebih banyak lagi dari sumber-sumber lain. Sekian pembahasan kali ini, sampai jumpa di perkenalan dengan tokoh linguistik selanjutnya.

Salam Bahasa.

Author & Editor: Sulis Yutrisna (Departemen Kominfo)

Sumber

Ramadhan, Muhamad Iqbal. , https://www.zenius.net. 12 Januari 2022

Riyanto, Sugeng. Behaviorisme, Mentalisme, dan Pendekatan Prosedural Pembelajaran Bahasa, pustaka.unpad.ac.id

Saepudin, Teori Linguistik dan Pendekatan Psikologi dalam Pembelajaran Bahasa, Jurnal Studi Pendidikan Vol. XVI No.1, Juni 2018.

  • 1 Comments

Ilustrasi


Lembaga Pembinaan Bahasa - TOLD 2022 adalah pelatihan yang dilakukan untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan para peserta yang mengikutinya terutama dalam hal kepemimpinan. TOLD atau Training Of Leadership Development merupakan salah satu program kerja yang dimiliki oleh Departemen Bidang Pengembangan Aparatur Organisasi atau Departemen 2 Lembaga Pembinaan Bahasa UIN Sunan Gunung Djati Bandung. TOLD biasanya dilaksanakan satu tahun sekali dalam rangka untuk menjaring para anggota muda LPB agar senantiasa dapat berpartisipasi dalam kepengurusan Organisasi Lembaga Pembinaan Bahasa.

Tahun-tahun sebelumnya, TOLD ini dilaksanakan secara online dikarenakan adanya pandemi Covid-19. Namun untuk kali ini, TOLD 2022 diselenggarakan secara offline pada tanggal 18-19 Juni 2022 di salah satu gedung di daerah Cisaranten, Bandung bernama Gedung Aswaja Center. TOLD dihadiri oleh 68 peserta beserta 46 panitia sekaligus pengurus LPB Kabinet Dandelion. Panitia untuk TOLD 2022 ini diketuai oleh Fahmi Hamzah yang merupakan salah satu anggota dari Departemen Bidang Pengembangan Aparatur Organisasi atau Departemen 2.

TOLD 2022 memiliki maskot yaitu sepasang semut berwarna biru dan merah yang diberi nama Yuka dan Umam. Filosofi dari maskot tersebut bahwasannya semut adalah hewan yang senantiasa bergotong royong dan bekerja sama dalam hal apapun serta senantiasa menjalin komunikasi yang baik antar anggotanya dan pastinya semut pun memiliki pemimpin dalam setiap kerja samanya tersebut, setidaknya semut tersebut memimpin dirinya sendiri. Filosofi tersebut berkaitan dengan tema TOLD 2022 sebagai berikut "Leadership Development to Build a Leadership Spirit with Integrity, Competence, and Solidarity". Selain itu, TOLD 2022 pun memiliki 3 poin utama diantaranya :

  • Tercapainya tema TOLD 2022 sehingga senantiasa dapat meningkatkan jiwa kepemimpinan para anggota muda LPB
  • Adanya pengembangan bahasa yang untuk saat ini masih terfokus pada Bahasa Arab dan Bahasa Inggris
  • TOLD 2022 merupakan salah satu upaya untuk regenerasi kepengurusan bagi Organisasi Lembaga Pembinaan Bahasa. 

TOLD memiliki berbagai rangkaian acara yang dilaksanakan dalam 2 hari secara berturut-turut. Pada hari pertama, para peserta menerima 3 materi yang dipaparkan oleh narasumber yang berbeda. Materi pertama ini berkaitan dengan salah satu departemen yang ada dalam susunan kepengurusan LPB tepatnya Departemen Kebahasaan atau Departemen 1. Materi ini membahas mengenai  “Speech and Public Speaking" oleh Nenden Servia. Speech and Public Speaking atau dikenal sebagai pidato dan wicara publik adalah suatu hal yang sangat penting untuk pemimpin. Seorang pemimpin senantiasa harus menguasai keterampilan dalam pidato dan wicara publik karena pemimpin harus bisa memengaruhi para anggotanya dalam hal-hal baik yang bertujuan untuk pengembangan suatu organisasi atau suatu kerja sama. Apabila seorang pemimpin belum memiliki keterampilan tersebut maka terdapat kemungkinan bahwa organisasi atau kerja sama tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Pidato dan wicara publik merupakan kemampuan yang digunakan untuk berbicara atau berkomunikasi secara berkelanjutan.

Pemateri pun memberikan berbagai tips dan trik dalam penyampaian pidato dan wicara publik yang akan bermanfaat dalam mengasah keterampilan wicara publik seseorang terutama para peserta TOLD 2022. 

Materi kedua ini berkaitan dengan Departemen Pengembangan Aparatur Organisasi atau Departemen 2 dalam kepengurusan LPB. Materi tersebut membahas mengenai “Persidangan” oleh Rizky Alifza Ramadhan, S.H. Sidang merupakan pertemuan untuk membicarakan sesuatu dalam forum formal yang dilakukan secara musyawarah dengan hasil yang berkekuatan hukum tetap.

Pemateri menyampaikan mengenai unsur-unsur dalam persidangan dimulai dari persidium sidang, peserta sidang, notulen sidang, draft sidang, peralatan sidang, ruangan sidang, hingga hasil ketetapan dari sidang tersebut. Sidang merupakan hal yang sering ditemui dalam suatu organisasi. Dalam suatu organisasi, biasanya sidang dilakukan untuk membahas mengenai kepengurusan yang berkaitan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga atau AD/ART serta untuk memilih ketua umum untuk regenerasi kepengurusan organisasi tersebut. Dalam LPB sidang dilakukan dalam forum formal yaitu Musyawarah Anggota atau dikenal dengan Musyag.

Materi ketiga berkaitan dengan Departemen Komunikasi dan Informasi atau Departemen 3 dalam kepengurusan LPB. Materi tersebut membahas mengenai “All About Typography by Phone”  oleh Hanif Abdurrohman. Tipografi merupakan teknik penyusunan huruf yang diatur penyebarannya dalam suatu karya dengan elemen visual. Materi ini sangat penting dalam organisasi terutama dalam menyampaikan informasi yang menarik. Selain itu, tipografi pun bermanfaat dalam tugas-tugas yang berkaitan dengan pamflet, poster, dan sebagainya. Keterampilan dalam tipografi pun dapat ditingkatkan melalui latihan sederhana dan apabila keterampilan ini ditekuni maka akan sangat bermanfaat baik untuk diri sendiri bahkan dalam dunia pekerjaan di masa yang akan datang. Kegiatan pada hari pertama ditutup dengan pentas seni yang memperlihatkan penampilan dari 6 kelompok dari peserta. 

Kegiatan pada hari kedua dimulai dengan agenda tracking yang dilaksanakan oleh masing-masing kelompok. Para panitia telah menyediakan 5 pos yang akan dikunjungi oleh setiap kelompok secara bergantian. Pada setiap pos diberikan beberapa arahan, games, bahkan review materi yang akan dijadikan suatu penilaian terhadap kelulusan dari TOLD 2022.

Pos pertama memberikan game berupa tounge twister yang bertujuan untuk melatih kecakapan para peserta dalam mengucapkan kosa kata berbahasa inggris dengan pelafalan yang baik dan benar serta pos pertama juga meminta para peserta untuk mereview materi yang telah dibahas pada hari pertama TOLD 2022.

Pos kedua memberikan arahan kepada para peserta mengenai kepemimpinan yang baik dan benar. Pada pos kedua pun diberikan kesempatan untuk berdiskusi mengenai pendapat setiap peserta kelompok dari makna kepemimpinan itu sendiri. Pos ketiga memberikan game dengan konsep untuk mengasah cara berpikir kritis para peserta dengan disuguhkan dalam suatu masalah berupa mencari cara penyelesaian dari suatu game yang diberikan. Pos keempat pun memberikan game dengan tujuan untuk melatih kerja sama antar peserta dalam kelompok melalui game estafet karet gelang. Sedangkan, pos kelima memberikan arahan kepada para peserta agar senantiasa meningkatkan jiwa kepemimpinan setiap peserta serta merealisasikan tema dari TOLD 2022. 

Hari kedua dilanjutkan dengan pemaparan materi terakhir yang berkaitan dengan Departemen Dalam Negeri atau Departemen 4 kepengurusan LPB. Materi ini membahas mengenai “Peran Diri dalam Relevansi Membangun Organisasi” oleh Eki Zatnika. Pemateri membahas mengenai pentingnya berorganisasi karena dengan mengikuti organisasi seseorang mendapatkan beberapa manfaat seperti, meingkatkan kecerdasan emosional, intelektual, serta spiritual dan mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Selain itu, banyak ilmu yang tidak didapatkan di dalam kelas yang ada dalam organisasi yang sangat bermanfaat bagi seorang mahasiswa terutama ketika memasuki dunia kerja. Namun, dengan berorganisasi tidak berarti seseorang mengabaikan akademisnya karena organisasi dengan akademis itu merupakan dua hal yang sangat penting sehingga senantiasa harus diseimbangkan.

TOLD 2022 memberikan pemahaman dan wawasan kepada peserta yang mengikutinya mengenai pentingnya jiwa kepemimpinan dalam setiap diri individu. Minimalnya, seseorang dapat menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. Tak hanya itu, pelatihan ini pun memberikan pemahaman bahwa kepemimpinan itu tidak berarti apabila tidak dibarengi dengan integritas yang tinggi, jiwa kompeten setiap individu, serta solidaritas yang ditanamkan kepada para anggotanya. Maka dari itu, seorang pemimpin harus bisa mengayomi seluruh anggotanya yang didasari atas dasar rasa peduli sehingga integritas, kompeten, dan solidaritas dapat terjalin dan bahkan meningkat apabila berusaha sebaik mungkin. Penyelesaian masalah dalam suatu organisasi pun merupakan salah satu bentuk kerja sama yang dapat meningkatkan rasa solidaritas dan kepercayaan antar anggotanya. 

Dengan demikian, TOLD 2022 membekali para peserta cara untuk menjadi pemimpin yang tidak hanya baik dan memiliki intelektual yang tinggi. Namun, senantiasa harus bisa bekerja sama dengan para anggotanya agar dapat terjalin suatu solidaritas yang tinggi sehingga suatu organisasi tersebut dapat berkembang dengan baik dan para anggotanya pun menjalankannya dengan nyaman dan tidak merasa terbebani. Hal ini sesuai dengan jargon dari TOLD 2022 yaitu “Hand in hand, we can do great things” yang mengandung makna apabila dalam suatu organisasi terjalin komunikasi dengan baik dan menjaga hubungan antar anggotanya dengan menumbuhkan rasa kepedulian maka organisasi tersebut dapat melakukan hal-hal yang baik dan berharga demi terciptanya perkembangan dan tujuan dari organisasi tersebut.

Author: Shafitri Widya Iswara


  • 0 Comments

Lembaga Pembinaan Bahasa - Pemimpin, merupakan satu kata yang mengandung makna yang luas, yang masing-masing orang mempunyai pandangan yang berbeda dalam mengartikannya. Orang terdahulu memahami bahwa pemimpin bagi mereka adalah orang yang memiliki kekuatan lalu mereka angkat untuk bisa memandu dan melindungi mereka. Bahkan, pada zaman jahiliyah (sebelum datangnya islam) masyarakat jahiliyah memegang kuat statement “siapa yang kuat, dia yang menang.” Sehingga pada masa itu yang menjadi pemimpin adalah orang yang memiliki fisik yang kuat dan memiliki strategi perang yang matang. Namun, apakah pemimpin seperti demikian yang kita sebut kepemimpinan yang baik dan benar? Lalu apa makna kepemimpinan yang sebenarnya? 

Ilustrasi

Pemimpin merupakan orang yang mempunyai tanggung jawab lebih diantara yang lain. Pemimpin bukan sekedar orang yang paling kuat dan berpengaruh bagi yang lain, melainkan harus memiliki karakter dan sifat-sifat tertentu. Bahkan pemimpin harus mempunyai seni dan kreatifitas tersendiri yang dikenal sebagai seni kepemimpinan. Selain itu, istilah pemimpin bukan hanya digunakan dalam skala besar seperti pemimpin negara, suku dan lain sebagainya. Setiap hal dari mulai yang terkecil sampai yang paling luas jangkauannya pun ada pemimpinnya. Seperti yang terdapat pada salah satu penggalan hadist nabi bahwa tiap-tiap jiwa adalah pemimpin, dan tiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinnya. Jadi, pemimpin itu ada dimana-mana salah satunya dalam organisasi.

Sebagai mahasiswa yang mempunyai peran tinggi dan menjunjung nilai-nilai organisasi, kepemimpinan adalah hal fundamental yang harus kita miliki. Majunya sebuah organisasi tidak hanya ditentukan oleh seberapa pintar pemimpinnya dalam hal akademis. Tetapi juga seberapa mampu pemimpinnya mengatur arah jalannya organisasi.

Lembaga Pembinaan Bahasa (LPB) adalah salah satu organisasi yang ada di kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang berdiri pada tanggal 8 Mei 1995. Sehingga bisa kita ketahui bahwa organisasi ini sudah berdiri kurang lebih 27 tahun dengan segala perkembangan dan kemajuan dari masa ke masa. Ini tidak terlepas dari peran seorang pemimpin di LPB itu sendiri. Dalam hal ini, dapat kita pelajari bahwa dalam mempertahankan dan memajukan sebuah organisasi, diperlukan seorang pemimpin yang mampu, cakap, loyal dan tentunya mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik. Dan sebagai implementasi dari hal ini, LPB mengadakan sebuah program yang bertujuan untuk meregenerasi pemimpin-pemimpin yang akan terus memandu dan memajukan baik organisasinya maupun anggota-anggota yang sedang berproses di LPB tersebut. 

Pada tanggal 18-19 Juni 2022, LPB mengadakan sebuah kegiatan dengan nama TOLD (Training Of Leadership Development). Kegiatan ini merupakan program kerja dari Departement 2 yaitu departemen Pengembangan Aparatur Organisasi (PAO). Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 62 peserta yang merupakan anggota LPB tersendiri dan bertempat di Aswaja Center. Tema yang diusung pada kegiatan TOLD ini yaitu “Leadership Development to Build a Leadership spirit with Integrity, Competence and Solidarity”. Berlangsung selama dua hari satu malam dengan harapan bisa memberikan pengetahuan, melatih dan merealisasikan tema yang ada. Sebagai sebuah organisasi yang berfokus di bidang kebahasaan, tentunya dalam kegiatan ini pun tidak terlepas dari pembinaan bahasa kepada seluruh peserta terbukti dengan diharuskannya peserta menggunakan bahasa asing ketika perizinan. Materi yang disampaikan kepada peserta pun beragam diantaranya materi yang berkaitan dengan kepemimpinan yaitu materi Public Speaking, materi yang berhubungan dengan keterampilan yaitu materi Typoghrapy, dan materi yang berhubungan dengan keorganisasian yaitu persidangan. Pada intinya, semua materi tersebut sangat berhubungan dengan kepemimpinan dimana pemimpin itu harus punya kemampuan mempengaruhi, punya keterampilan dan punya kemampuan mengatur organisasi. Sehingga materi-materi tersebut bisa dijadikan sebuah bekal untuk para anggota LPB dalam mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin di tahun selanjutnya.

LPB sangat butuh  adanya regenerasi pemimpin yang berintegrasi, berkompeten dan punya solidaritas tinggi sebagaimana halnya pemimpin-pemimpin sebelumnya. Lalu bagaimana maksud dari integritas, kompeten dan solidaritas itu?

Pemimpin yang berintegritas adalah suatu bentuk kejujuran yang diimplementasikan secara nyata dalam tindakan seorang pemimpin. Otoritas organisasi berada pada tangan pemimpin. Dalam sebuah organisasi, pemimpinlah yang terlebih dahulu dipandang oleh orang lain. Sehingga ketika pemimpinnya sudah terlihat menerapkan nilai-nilai kejujuran, maka akan tercipta nilai yang baik untuk organisasi tersebut. Selain itu, integritas juga penting bagi image si pemimpin itu sendiri dimana ketika pemimpin punya integritas tinggi, ia akan mudah diterima dan dipercaya oleh bawahannya. Ciri seseorang yang mempunyai integritas ditandai oleh salah satunya bisa memegang perkataanya serta konsistensi pada setiap hal yang ia putuskan.

Selanjutnya yaitu pemimpin yang berkompeten. Kompetensi kepemimpinan adalah kemampuan pemimpin untuk terampil dalam suatu bidang tertentu misalnya keterampilan berkomunikasi, kecerdasan emosi dan menjalin hubungan dengan anggotanya. Dengan kata lain, kompetensi kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seorang pemimpin. Seorang dinilai berkompeten apabila ia memiliki kemampuan yang mumpuni untuk menangani serta melakukan sesuatu. Dalam organisasi LPB, salah satu kompetensi yang harus dimiliki yaitu kemampuan berkomunikasi dan berbahasa yang baik. Selain itu, penguasaan salah satu bahasa asing pun menjadi nilai tambah yang menjadikan seorang pemimpin lebih memiliki kualitas tinggi. Seperti yang telah disampaikan salah satu pemateri TOLD bahwa pemimpin itu harus bisa memberikan pengaruh kepada orang lain, dan salah satu cara untuk bisa mempengaruhi orang lain adalah dengan cara berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan benar yang menjadikan orang paham akan apa yang kita sampaikan. Oleh karena itu, sangat penting kemampuan berkomunikasi ini demi terciptanya organisasi yang hidup dan bisa saling memahami antar pemimpin dan anggotanya.

Selain integritas dan kompeten, unsur lain yang harus diperhatikan yaitu solidaritas. Ini menjadi poin yang sangat penting dalam menjaga keharmonisan sebuah organisasi. Ketika seorang pemimpin tidak memiliki rasa solidaritas maka akan tercipta suasana yang tidak nyaman dalam organisasi tersebut. Banyak kita temukan organisasi-organisasi yang anggotanya banyak tetapi pasif bahkan terkadang ada pula yang sampai mengundurkan diri. Menurut pendapat saya, salah satu faktor dari ketidaknyamanan itu adalah kurangnya solidaritas. Solidaritas membangun rasa ingin selalu dapat saling tolong menolong dan peduli terhadap sesama, rasa saling memahami dan keinginan untuk saling memberikan semangat tanpa adanya egoisme. Maka dari itu, solidaritas ini memang penting ada dalam tiap-tiap diri orang dalam berorganisasi, tetapi kembali pada poin sebelumnya bahwa pemimpinlah yang harus pertama kali menerapkan dan memberikan contoh kepada anggotanya. LPB adalah organisasi besar yang anggotanya pun sangat banyak. Berdasarkan data Orasi pada tahun 2021, jumlah peserta Orasi sebanyak kurang lebih 600 peserta. Itu artinya, satu angkatan saja yaitu angkatan yang dinamakan Revolta itu sudah berjumlah begitu banyaknya apalagi jika ditambah dengan angkatan yang sebelumnya. Maka disini sangat perlu adanya strategi agar anggota dengan jumlah tersebut bisa dipertahankan. Bagaimana pemimpin merangkul dan memperhatikan anggotanya hingga tidak ada anggota yang merasa asing dalam organisasinya sendiri. Cara yang paling awal dan paling dasar adalah dengan membangun solidaritas yang kedepannya akan terciptalah rasa kekeluargaan, dan itulah yang membuat orang nyaman berada dalam organisasi.

Dalam kegiatan TOLD ini pun, tidak terlepas dari kedisiplinan yang sangat dijaga. Artinya, untuk menjadi pemimpin yang handal, tidak cukup dengan apa yang sudah dijelaskan diatas saja, tetapi juga dengan menerapkan kesidiplinan yang tinggi. Kedisiplinan bisa ditumbuhkan dari mulai hal kecil contohnya datang tepat waktu, memperhatikan apa yang orang lain sampaikan, dan menaati peraturan yang ada. Dari TOLD inipun penulis belajar banyak hal bahwasanya apa yang kita lakukan itu harus sesuai aturan yang telah disepakati bersama.

Selain memberikan pelatihan kepemimpinan kepada peserta, TOLD ini juga ternyata menjadi salah satu syarat bagi anggota yang ingin bergabung dengan kepengurusan LPB. Saya sangat mendukung hal tersebut karena untuk menjadi pengurus organisasi, seseorang harus paham dan bisa mempertanggungjawabkan kepengurusannya. Pengurus seperti halnya wakil rakyat dalam sebuah negara. Mereka harus bisa menjadi jembatan antar anggota dan pemimpinnya. Dalam organisasi LPB terdapat empat departement yang bisa diikuti oleh anggota yaitu, departemen 1 (Kebahasaan) yang berfokus dalam pengembangan bahasa, departemen 2 (Pengembangan Aparatur Organisasi) yang berfokus dalam mengatur jalannya organisasi, departemen 3 (Kominfo) yang berfokus dalam hal informasi mengenai organisasi, dan terakhir departemen 4 (Dalam Negeri) yang berfokus pada urusan internal organisasi. Tiap-tiap dari departemen tersebut tentunya akan memberikan manfaat masing-masing untuk meningkatkan keterampilan dan kualitas diri dari anggota LPB.

Demikianlah  diantara poin-poin penting dari adanya TOLD 2022 yang perlu direalisasikan oleh para peserta  TOLD khususnya dan semua anggota LPB pada umumnya. Sehingga bisa kita lihat bahwa adanya Training Of Leadership Development ini penting dan akan memberikan dampak positif bagi anggota dalam menanamkan jiwa kepemimpinannya. Ada yang menganggap bahwa seorang pemimpin itu dilahirkan, bukan dibentuk. Artinya, jiwa kepemimpinan itu tidak dimiliki oleh semua orang dan hanya dimiliki oleh orang-orang yang memang terlahir untuk menjadi pemimpin, sehingga menganggap bahwa tidak perlu adanya pelatihan kepemimpinan karena akan percuma bagi orang yang tidak mempunyai jiwa kepemimpinan. Tapi ada pula yang berpendapat bahwa jiwa kepemimpinan itu dibentuk, menurut pendapat ini, semua orang bisa menjadi pemimpin asalkan dia punya bekal ilmu mengenai kepemimpinan.  Menurut pendapat penulis, terlepas dari pemimpin itu dilahirkan ataupun dibentuk, seorang pemimpin yang baik tetaplah orang yang mempunyai ilmu kepemimpinan atau leadership. Walaupun seseorang berbakat menjadi pemimpin, tapi jika tidak mengetahui ilmu kepemimpinan dan tidak tahu bagaimana caranya menjadi pemimpin yang baik maka tidak akan menjadi leader yang handal. Sebaliknya, walaupun seseorang sama sekali tidak berbakat menjadi pemimpin, namun ketika dia mendapatkan ilmu mengenai kepemimpinan dan bertekad untuk menjadi pemimpin, maka dia bisa menjadi pemimpin yang baik. Inilah manfaatnya mengikuti kegiatan pelatihan kepemimpinan. 

Berdasarkan penjabaran-penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa Training Of Leadership Development (TOLD) sangat memberikan pengaruh besar bagi organisasi LPB yaitu guna terciptanya regenerasi kepemimpinan di LPB UIN SGD. Karena LPB sangat butuh pemimpin yang bisa terus memajukan organisasi dan bisa membimbing, mengayomi serta terus membersamai anggota-anggotanya dalam berproses di LPB.

Author: Sulis Yutrisna

  • 0 Comments

Lembaga Pembinaan Bahasa - Atau biasa disebut TOLD adalah tempat sebagai self improvement, upgrade skills dan melatih kepemimpinan tentunya, yang mana peserta yang lulus akan mendapat  Sertifikat yang bisa digunakan sebagai syarat masuk kepengurusan di organisasi Lembaga pembinaan bahasa. Training Of Leadership Development 2022 ini dilaksanakan dengan tema :

تنمية القيادات لبناء روح القيادة بنزاهة و كفاءة وتضامن

"Leadership development to build leadership spirit with integrity, competence and solidarity"

Ilustrasi

Acara ini dilakukan dua hari satu malam yang bertempat di aswaja center. Pertama para peserta dibagi kedalam beberapa kelompok yang setiap kelompok nya beranggotakan 10-12 orang. Dikelompok saya hanya ada 9 orang karena beberapa orang mengundurkan diri menjadi peserta untuk berbagai alasan. Sebenarnya saya juga baru bangun dari sakit dan belum pulih betul akan tetapi saya memaksakan diri untuk ikut karena sudah melakukan pembayaran dan merasa acara ini penting bagi saya kedepannya dalam organisasi ini, dan karena itu saya merasa memang saya mengikuti acara dengan tidak optimal. Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh tiap kelompok diantaranya Masing-masing kelompok diharuskan menampilkan penampilan atau pentas seni selama 15 menit yang dipersiapkan sehari sebelum acara berlangsung, diantara mereka ada yang menampilkan paduan suara atau koor, choral speaking, tarian daerah, dan sebagainya. Kemudian masing – masing kelompok diharuskan membawa tikar atau karpet 3 buah, dan ada juga perlengkapan pribadi yang harus dibawa tiap peserta seperti jaket, baju olahraga, baju ganti, baju hitam putih, alat tulis, alat shalat, alat mandi, tumbler, cemilan secukupnya, obat pribadi, roti, energen, kerudung hitam atau kain penutup mata.

Pada hari sabtu tanggal 18 juni pukul 06.30 sebelum keberangkatan kami berkumpul di kampus depan SC untuk mengecek kelengkapan tiap kelompok, kelengkapan pribadi dan pengabsenan. Berangkat menggunakan angkot tiap kelompok dan ada juga yang menggunakan kendaraan pribadi. Jarak dari kampus ketempat tidak terlalu jauh tidak lebih dari 30 menit, setelah sampai kami berkumpul di depan gedung aswaja center untuk pembagian merchandise, menyimpan barang – barang bawaan dan berkumpul kembali di aula utama untuk melakukan kegiatan pertama yaitu pembukaan acara Training Of Leadership Development 2022. 

Dilanjut kepada pemateri pertama dengan pembahasan mengenai speech and public speaking yang di isi oleh Ka Nenden Servia Sandora. Beliau sebagai duta bahasa Universitas Islam Negri Sunan Gunung Djati Bandung tahun 2019, Duta Bahasa Medsos Jawa Barat 2020, Conten creator Frasa Media, dan penulis novel “Garis Akhir”. Selesai materi pertama para peserta dan panitia break sebentar untuk melaksanakan shalat dan makan siang, pemateri pertama dilaksanakan pada pukul 13.00 dengan pembahasan mengenai teknik persidangan yang diisi oleh Ka Rizky Alifza Ramadhan, S.H. sebagai ketua umum LPB periode 2017 – 2018, dewan penasihat LPB, Legal consultant IR & Associates, didalamnya dibahas mengenai teori teknik persidangan didalam kampus maupun persidangan dalam pengadilan. Materi ketiga membahas tentang typography yang diisi oleh Ka Hanif Abdurrohman sebagai freelance conten creator, sebelum acara ini dilaksanakan pun kami sudah berinteraksi dengan pemateri di grup whats up membahas mengenai aplikasi yang akan digunakan pada materi typography ini, ketika materi berlangsung para peserta diminta menginstal aplikasi pixellab dan phonto. Setelah pemaparan materi kami langsung praktek membuat quotes di handphone masing- masing dan dikumpulkan pada link yang sudah disediakan. Setelah acara selesai pun beliau masih memberi materi dan arahan di grup whats up kemudian memberi contoh membuat ID Card dan seterusnya. Para peserta dididik menjadi peserta yang aktif bertanya, menjawab, menyampaikan pendapat, dan bernegosiasi juga tentunya disipilin selama acara berlangsung.sebelum acara dilaksanakan tentunya kami sudah diberi susunan acara, sudah melakukan mentoring bersama mentor kelompok dan juga technical meeting bersama kaka panitia. Salah satu peraturan yang harus dilakukan peserta yaitu berkata exusme, menyebutkan nama dan kelompok ketika hendak izin, bertanya, menjawab atau menyampaikan pendapat. Jika tidak maka poin nya akan dikurangi oleh tim penilai dan tiap orang itu ketika acara dibekali 100 poin. 

Selesai materi pada hari pertama para peserta diberi waktu untuk mempersiapkan penampilan untuk tampil pada malam pentas seni sekitar 1 jam. Adzan maghrib pun berkumandang maka kami semua peserta dan panitia bersiap untuk melaksanakan shalat maghrib berjamaah, berdo’a bersama, dan membaca al-qur’an bersama. Disitu kami lanjut makan malam bersama dan kembali lagi bersiap untuk melaksanakan shalat isya berjama’ah, setelah itu bersiap untuk melaksanakan acara selanjutnya yaitu pengenalan tiap tiap departemen atau disebut demo departemen, yang terdiri dari ex-officio dan empat (4) departemen yaitu departemen 1 departemen kebahasaan, dimana tugasnya seperti mengadakan weekly meeting, lomba kebahasan, dll mengenai bahasa. departemen 2 departemen PAO, dimana depertemen ini memiliki agenda agenda besar seperti Training Of Leadership Development, orasi, milad lpb, musyag, dll. Departemen 3 departemen Kominfo, dimana ini bertanggung jawab dalam menghidupkan social media seperti instagram tiktok youtube website dan yang berhubungan dengan design dan editor, dan departemen 4 yaitu departemen dalam negri. Sebelumnya departemen ini disebut departemen rumah tangga, dimana diantara prokernya yaitu mengadakan joyful dan mengadakan PO PDH LPB, dan masih banyak yang lain. Tiap tiap departemen memiliki tugas dan tingkat kesulitan dan kesibukan yang berbeda-beda.

Malam pentas seni pun datang, urutan penampilan diacak jadi tidak sesuai urutan kelompok.  Malam itu acara berlangsung dengan lancar dan masing – masing kelompok tampil dengan apa yang mereka persiapkan. Kategori Penampilan terbaik diraih oleh kelompok tiga yang menampilkan tarian daerah yang dikolaborasikan dengan bela diri. Setelah semua kelompok menampilkan penampilannya kemudian dilanjut dengan penutupan kegiatan hari pertama. Waktu istirahat pun tiba, perempuan beristirahat dilantai 3 dan laki-laki beristirahat dilantai 2, kami mengatur tempat istirahat tiap-tiap kelompok dan kami bersiap untuk tidur. Suasana malam begitu dingin dan sepi. 

Pukul 03.00 dini hari peserta mulai terbangun dan melanjutkan kegaiatn dengan shalat tahajud dan tadarus al-qur’an sambl menunggu adzan subuh, setelah tiba waktu shalat subuh para peserta turun kebawah untuk melaksanakan shalat subuh berjamaah dan bersiap untuk memulai kegiatan di hari kedua. Kegiatan pagi ini dimulai dengan olahraga pagi yaitu senam. Seperti biasa masing – masing kelompok mengirim perwakilan untuk manjadi leader pada senam pagi itu, dan senam dilakukan didalam aula. Senam pun selesai waktunya sarapan, sarapan pagi itu ditemani dengan segelas energen coklat dan sebungkus roti 2000 an ditemani juga dengan lagu dari k-pop terkenal yaitu BTS dan seventeen.

Kegiatan selanjutnya yaitu tracking semacam review materi yang disampaikam kepada beberapa post, post pertama review materi speech and public speaking, post kedua tentang kepemimpinan, post ketiga mengenai kekompakan dan berfikir kritis, post keempat permainan estafet karet menggunakan sedotan, post terakhir yaitu post ex-officio mengenai ke LPB an. Setelah selesai semua kelompok Dilanjut dengan pengumuman kelulusan Training Of Leadership Development, ada beberapa orang yang dinyatakan lulus bersyarat dengan berbagai ketentuan dan alasan termasuk saya sendiri, meskipun tidak dipaparkan dengan jelas alasan kami semua dinyatakan tidak lulus pada awalnya dan dinayatakan lulus bersyarat pada akhirnya, kami semua menerima keputusan tersebut. Salut kepada peserta yang lain yang telah kompak mengajukan opini nya dan memberi pembelaan kepada teman - teman yang dinyatakan lulus bersyarat meskipun mereka harus beradu argumen dengan OC acara juga dengan para mentor, tapi mereka tetap dengan pendirian nya sampai mereka semua maju kedepan dan siap membersamai teman – teman yang dinyatakan tidak lulus pada saat itu, acara tersebut berlangsung dramatis seperti organisasi kampus pada umumnya hingga ada beberapa orang yang menangis dibelakang karna dinyatakan tidak lulus, dan diubahlah kebijakan menjadi lulus bersyarat dengan syarat yang diumumkan setelah acara tersebut selesai. Kegiatan dilanjutkan dengan salam salaman dengan formasi membuat lingkaran , tak lengkap rasanya jika sebuah kegiatan tidak diadakan sesi dokumentasi, perfotoan pun dilaksanakan  tiap kelompok dan juga tiap angkatan. Dilengkapi dengan kata-kata penyemangat agar semua peserta semangat dan ingin berkontribusi lebih dalam organisasi LPB ini. Acara terakhir yakni penutupan.

Waktu sudah menunjukan pukul 16.00, acara penutupan pun selesai dilaksanakan dan setelah acara sebagian peserta melaksanakan shalat ashar di tempat acara ada juga yang melaksanakan di tempat kediaman masing-masing, peserta yang berangkat menggunakan kendaraan yang disediakan panitia pulangpun sama menggunakan kendaraan tersebut. Alhamdulilah selesai sudah acara  Training Of Leadership Development 2022 yang dilaksanakan selama dua hari satu malam bertempat di aswaja center, meski dilaksanakan 2 hari 1 malam tapi begitu banyak pengalaman dan pelajaran yang didapat. Tentu dengan dilaksanakan nya acara ini jadi lebih mengetahui apa itu Lembaga Pembinaan Bahasa, apa saja didalamnya, bagaimana kepengurusannya, apa yang dimaksud departemen 1 sampai 4, apa saja kegiatannya, menjadi tahu siapa saja pengurusnya dan kepengurusan dalam bidang apa atau di departemen apa nanti akan bertugas. 

Semoga setelah acara ini semua peserta mendapat apa yang diharapkan khususnya sesuai tema Training Of Leadership Development, sudah merasa menjadi keluarga besar LPB, dan sedikit banyak nya ikut berkontribusi dalam setiap kegiatan, dan ikut andil dalam membesarkan nama LPB dan memajukan UKM ini, Serta ikut bangga menjadi bagian dari keluarga besar Lembaga Pembinaan Bahasa UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Berharap dengan sangat besar harapan semoga LPB bisa lebih maju dan lebih baik kedepannya, dan untuk Training Of Leadership Development ini khususnya semoga nanti pelaksanaan pada tahun 2023 dilaksanakan dengan lebih baik dan lebih maksimal. Terimakasih kepada pengurus dan kepada panitia yang sudah melaksanakan kegiatan ini dan ikut menyukseskan kegiatan Training Of Leadership Development, tak lupa juga terimakasih banyak kepada mentor yang telah membimbing kelompoknya dalam melaksanakan kegiatan ini, intinya kepada semua orang yang terlibat.

Saya harap menjadi peserta dalam kegiatan Training Of Leadership Development ini bukan menjadi kegiatan terakhir yang saya ikuti dalam LPB dan semoga saya bisa ikut dalam rangkaian kegiatan LPB selanjutnya. Terimakasih dan mohon maaf apabila ada salah kata dalam essay/artikel yang saya buat.

Author: Hera Noviyanti
Editor: -

  • 0 Comments

Lembaga Pembinaan Bahasa - Dalam menjalankan aktivitasnya, manusia berbagi, berinteraksi, berkomunikasi dengan lingkungannya. Dalam menjalankan perannya sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan pemimpin untuk menata, mengatur, serta menjalin hubungan baik antaranggotanya. Akan sulit jika sekumpulan individu tidak memiliki pemimpin, siapa yang menjadi acuannya.

Ilustrasi
Sejatinya setiap manusia merupakan pemimpin bagi dirinya sendiri. Tidak peduli siapa kita, lahir dari keluarga mana, apa strata pendidikannya, dari gender apapun, apapun perbedaannya, esensinya setiap individunya merupakan pemimpin. Setiap orang tidak diberi kewajiban untuk menjadi pemimpin dunia, namun wajib menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri. John C. Maxwell menyebutkan bahwa, "A leader is one who knows the way, goes the way, and shows the way". Ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin haruslah memiliki visi dan kemampuan untuk merealisasikannya dengan baik bersama anggota-anggotanya. Selain itu, pemimpin haruslah dapat membedakan mana yang baik dan benar, mana yang bermanfaat dan tidak bermanfaat, mana yang penting dan yang lebih penting.

Kepemimpinan yang didasarkan pada kemampuan untuk berpikir jernih dan kebiasaan produktif yang kuat secara moral akan menyebabkan seorang pemimpin  bertindak dengan "integritas" dan memberi contoh bagi orang lain untuk mengikuti dan mengubah proses kognitif mereka. Akibatnya, seorang pemimpin harus mampu menerapkan makna integritas dan benar-benar merasa bahwa hanya individu yang kuat yang dapat hidup dan memiliki keinginan untuk menghalangi kemajuan orang lain. Ia juga harus memahami bahwa seorang penjilat atau orang yang bermuka dua tidak akan mampu mengikuti perubahan.

Biasanya pemimpin berkaitan dengan kekuasaan, namun perlu diingat kembali bahwa ada yang lebih berhak untuk berkuasa yakni Allah Sang Mahapencipta. Allah memberi kekuasaan kepada siapa saja yang dikehendakiNya, namun itu berarti Ia dapat mencabut kekuasaan dari siapa saja yang dikehendakiNya.  Kekuasaan bukanlah segalanya. Namun seorang pemimpin juga harus memiliki tanggung jawab untuk memimpin kelompoknya untuk mencapai tujuan, terus belajar, dan mewujudkan visi bersama.

Modal Awal Pemimpin

Dalam Q.S. an-Nisa ayat 58 - 59 menjelaskan mengenai harus melekat pada seorang muslim khususnya untuk  seorang pemimpin yakni sifat amanah dan sifat adil (equality before the law). Sedangkan ahli Qur'an dan hadist juga berpendapat terdapat beberapa sifat dalam diri Rasulullah saw. Yang patut diteladani oleh seorang pemimpin, yakni shidiq (jujur), fathanah (cerdas dan berpengetahuan), amanah (dapat dipercaya), dan tabligh (berkomunikasi dan komunikatif dengan bawahannya dan semua orang).

Bekal awal seorang pemimpin ialah mulai berbenah dengan dirinya sendiri, baik itu dalam segi akhlak, budi pekerti, intelektual, dan kemampuan lain untuk menunjang kepemimpinannya. Kepercayaan diripun mesti dibangun agar ia dapat memimpin kelompoknya dengan baik. Ia juga harus bisa membuat ide, pikiran, dan gagasan yang kreatif, inovatif, dan solutif.

Selain itu, seorang pemimpin harus mau belajar, mengamati, dan menjadi pendengar yang baik karena akhirnya ialah yang akan menentukan perencanaan dan keputusan. Ia juga memerlukan motivasi yang  tinggi agar dapat memengaruhi anggota-anggotanya. Pemimpin bukan berleha-leha, namun harus bekerja keras. Bukan bertindak seenaknya, namun melayani dengan ikhlas.

Keterampilan berkomunikasi juga sangat diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin. Bagaimana tidak, tentu setiap harinya seorang pemimpin akan berinteraksi dengan banyak orang, baik itu dari lingkungan internal maupun eksternal. Jika keterampilan komunikasinya kurang, maka hal ini akan menghambat berjalannya hubungan suatu kelompok/organisasi, karena komunikasi merupakan salah satu hal yang penting.

Dalam menjalankan kepemimpinannya juga seorang pemimpin harus menerima jika ada kritik, saran, sanggahan, dan usulan dari anggotanya atau orang lain, namun harus tetap kritis dalam menerimanya. Ia harus melihat apakah masukkan tersebut sesuai dengan tujuan dan visi kelompoknya, atau hanya demi kebaikkan salah satu individu.

Yang tak kalah penting dari modal awal sebagai pemimpin ialah rasa empati. Terkadang ada pemimpin yang memiliki sifat diktator, tidak ingin mengerti apa yang menjadi permasalahan serta kendala anggotanya.  Sebagai pemimpin juga harus memberikan solusi terbaik atas masalah yang ada.

 

Pada intinya, seorang pemimpin harus mau terus menerus memperbaiki dan mengevaluasi dirinya sendiri. Tidak ada kata berhenti untuk menjadi versi diri sendiri yang lebih baik lagi.

Belajar Menjadi Pemimpin dari Ranger Merah

Siapa sangka serial Power Rangers yang menceritakan tentang lima orang anak muda yang memiliki kekuatan untuk menghadang monster dan alien jahat yang mau menghancurkan bumi ini mengajarkan kita mengenai kepemimpinan. Dalam serial tersebut memperlihatkan bagaimana kegigihan para rangers dalam melawan musuhnya.

Ketika berbicara mengenai Power Rangers, tentu semua akan teringat dengan warna-warna rangers yang ikonik, yaitu merah, biru, hijau, hitam, putih, kuning, dan merah muda. Salah satu yang paling menarik perhatian yakni ranger merah, karena banyak digemari dan dianggap si paling jagoan. Maka dari itu, ia disebut sebagai pemimpin dari rangers.

Jiwa kepemimpinan dalam ranger merah ini sangat mencolok, di mana ia selalu menjadi garda terdepan untuk menghadang dan melawan monster, dan ketika ada konflik di antara para rangers ia akan selalu menjadi penengah dan sama-sama menyelesaikan masalah tersebut. Tidak salah lagi, hal ini sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin.

Ranger merah juga merupakan yang terkuat dalam kelompoknya memiliki senjata atau zord yang terkuat. Meski terkadang sering disudutkan oleh monster-monster, namun rangers lain akan membantunya dan menghadang monster-monster itu bersama-sama. Apa yang dilakukan para rangers tersebut sudah sangat benar, karena sejatinya dalam suatu kelompok haruslah membantu satu sama lain.

Dalam serial yang ditayangkan, ranger merah selalu jadi incaran monster. Ketika ia kalah, tentunya rangers lain akan kehilangan rasa percaya diri dan putus asa. Namun, ranger merah selalu berusaha untuk bangkit kembali dan mengalahkan monster-monster tersebut. Kerja kerasnya ini yang patut dicontoh.

Ia juga menjadi bagian yang paling vital dalam kelompoknya serta rasa solidaritas yang kuat. Walaupun ranger merah terkuat dalam kelompoknya dan tentu bisa mengalahkan monster-monster itu sendirian, namun ia lebih memilih menghadang monster tersebut dengan rangers yang lain.

Dilansir dari greenscene.com, di Jepang warna merah ini melambangkan warna heroik yang sering diartikan dengan kekuatan, kehormatan, kepemimpinan, dsb. Secara umum, warna merah juga dipandang sebagai warna yang melambangkan keberanian. Jadi tidak salah lagi jika ranger merah adalah ranger yang paling menonjol dan berperan sebagai pemimpin dalam kelompoknya.

Tantangan dan Rintangan Seorang Pemimpin

Bukanlah suatu hal yang mudah untuk menjadi pemimpin. Ketika menjadi pemimpin bagi diri sendiri, banyak pengaruh yang datang dan terkadang sulit untuk menguasai dan mengatur ego diri kita sendiri.

Memimpin diri sendiri tidak lebih mudah dibandingkan memimpin orang lain. Hal ini sering disebabkan karena terkadang kita tidak berkomitmen dan membuat aturan-aturan yang tidak jelas. Dalam posisi ini, hanya kita yang akan tahu apa pelanggaran yang kita lakukan. Akibatnya, komitmen diri yang kita kembangkan lambat laun akan memudar dan kabur, menyebabkan kita secara tidak sengaja tenggelam dalam diri kita sendiri.

Seorang pemimpin harus siap secara mental dan fisik untuk menjadi pemimpin yang diharapkan orang. Selain kecerdasan intelektual pemimpin juga harus memiliki moral yang baik, karena setiap tindakan dan perilaku akan menjadi contoh dan teladan. Seorang pemimpin harus memiliki kelebihan atas orang lain atau memiliki nilai-nilai positif.

Pengambilan risiko dan keberanian dalam waktu tertentu selalu dibutuhkan untuk kepemimpinan. Untuk membawa perubahan selalu ada risiko, dan risiko tersebut dapat berdampak pada kelompok dan organisasi yang terlibat serta pemimpin yang memprakarsai dan memimpin perubahan. Dalam perubahan tersebut, seorang pemimpin haruslah dapat beradaptasi dengan baik agar dapat bertahan.

Terlebih lagi di masa kritis yang dapat menimbulkan rasa pesimis, peran pemimpin diperlukan untuk tetap mempertahankan bahkan membangun moral, melakukan inovasi dan transformasi, serta tetap memerhatikan informasi yang ada untuk keberlangsungan kelompoknya.

Pemimpin harus bisa mendapatkan pengetahuan baru tidak hanya dari sudut pandangnya sendiri tetapi juga sudut pandang orang lain. Hal lain yang lebih penting ialah selalu bersabar, karena hasil dari proses yang telah dijalankan tidak akan terasa hasilnya secara instan, namun dampaknya akan terasa seiring waktu berjalan.

Siapkah Kita Menjadi Seorang Pemimpin?

Kembali lagi, sejatinya semua orang adalah pemimpin dan terlahir sebagai seorang pemimpin, yang akan diminta pertanggungjawabannya atas apa yang telah dikerjakan. Sebelum memimpin dalam ruang lingkup yang luas, individu tersebut harus memimpin dari ruang lingkup yang kecil terlebih dahulu, mulai dari dirinya, keluarga, kelompok, wilayah, atau bahkan negara.

Masalah-masalah yang muncul merupakan penyebab adanya pemimpin. Ia dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan yang nantinya akan berdampak besar bagi kelompoknya. Ia harus berpikir panjang untuk menentukan keputusan seperti apakah yang akan diambil dengan mempertimbangkan masukan yang ada.Seorang pemimpin harus mempunyai rencana dalam kepalanya dan harus dapat berpikir secara konsepsional dan memiliki ide-ide untuk keberlangsungan kelompoknya. 

Sebagai pemimpin juga harus menjadi agent of change agar dapat memberikan perubahan-perubahan yang baik, baik itu kepada diri sendiri, kelompok, dan masyarakat atau anggota-anggota yang lain. Tak heran bila dikatakan seorang pemimpin memiliki beban kerja yang besar. Selain itu, masing-masing memiliki amanat yang harus dipenuhi sebaik mungkin.

Sebagai pemimpin, kita dapat belajar dari pencapaian dan kegagalan pemimpin sebelumnya jika kita terus berupaya meningkatkan pengetahuan, berani mengambil risiko, dan mampu melakukannya. Akibatnya, seorang pemimpin yang pergi atas dasar kebijaksanaan dan ketakwaan daripada nafsu dan keserakahan.

Yang tidak kalah pentingnya adalah hubungan pemimpin dengan Tuhan, khususnya pengabdiannya kepada Allah SWT. Semua ini dilakukan untuk mencari pertolongan dan keridhaan Allah SWT. Dengan selalu mengutamakan hubungannya dengan Allah, seorang pemimpin akan mendapatkan petunjuk untuk menjauhi perbuatan yang buruk dengan senantiasa memuji-Nya, terutama dengan memelihara shalat lima waktu, misalnya. Selain itu, ia akan mampu mengendalikan diri dari melakukan perbuatan keji ini karena shalat yang baik dan benar yang dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dapat melindungi orang dari melakukan perilaku keji dan munkar.

Seperti apa yang dikatakan Robert Greenleaf, pemimpin yang baik harus terlebih dahulu menjadi hamba yang baik. Sesibuk dan seberat apapun tugas kita menjadi seorang pemimpin, tidaklah boleh kita melupakan kewajiban kita menjadi seorang hamba untuk bertakwa kepada Sang Pencipta. Karena pemimpin yang baik, tentu memiliki hubungan yang baik pula dengan Tuhannya.

Author: Elma Okta Dwina
Editor: -
  • 0 Comments

Lembaga Pembinaan Bahasa - The Language Development Institute (LPB) is one of the Student Activity Units at Sunan Gunung Djati State Islamic University, Bandung. This Organization guides its members to learn Arabic and English. Recently, LPB held an annual activity for its members, namely Training of Leadership Development or abbreviated as TOLD. Training of Leadership Development (TOLD) is an activity that contains trainings aimed at increasing the knowledge and experience of participants in the fields of leadership and language. TOLD is a mandatory activity that must be followed by LPB members who wish to continue their dedication to LPB to become the successor to the LPB management. With this TOLD, participants can improve their quality, build morals, develop skills to become good and competent leaders in facing challenges and changes.

Ilustrasi

The TOLD activity provides training and coaching so that it can increase knowledge, competence, and leadership skills for participants who will become LPB organizer. This activity also trains us to have good emotional intelligence, the ability to think critically and creatively, have problem solving skills, and train collaboration skills so that, LPB department can have a team with good performance in the future. Of course, the skills that will be obtained from this activity will be very useful for each individual and also for LPB. This organization is expected can become better organizations with programs that are intellectual and useful for their members and for the wider community.

The Training of Leadership Development (TOLD) 2022 activity carries the theme "Leadership Development to Build a Leadership Spirit with Integrity, Competence, and Solidarity." With this theme, it’s hoped that the participants can become good leaders who have this following characteristics:

  1. Mature in thinking

  2. Have the courage which will be useful in making decisions to dare and take risks in order to achieve a common goal

  3. Have a disciplined attitude

  4. Have integrity so that it can be appreciated by its members, on the basis of integrity, namely sincerity and honesty in order to build trust from its members.

  5. Having a solidarity character so the team can work together by paying attention to the surrounding conditions and maintaining a sense of brotherhood and concern for members in order to they can achieve the common goals that have been set previously.

This Training of Leadership Development (TOLD) activity was held on Saturday, June 18 to June 19, 2022. This activity contains materials that will broaden our knowledge of leadership. The first material was presented by Nenden Servia Sandora with the topic "Speech and Public Speaking". The speaker already has a lot of experience in the field of public speaking, she can be a role model for participants because of his prowess in mastering public speaking. In this speech and public speaking material, it can be concluded that a leader must have skills in public speaking in order to communicate well, because actually public speaking has benefits to inform others, to influence others, to delivering a message, to improve ourself and form our mentality.

After giving the first material, it was continued with the second material, namely "Trial Techniques" given by Rizky Alifza, S.H. whom has served as the Chief of LPB for the 2017-2019 period, LPB Advisory Board, and a Legal Consultant IR and Associations and of course he is very knowledgeable about the material to be delivered. This material is very important for anyone who joins organization, because the trial is a formal forum held within the organization to discuss certain issues in an effort to produce a joint decision, which will become a stipulation and clear rules. The results of this trial have permanent legal force so that this trial is one of the important elements in the organization. After that, the third material was presented, the third material discussed “All About Typography on Mobile” given by the speaker Hanif Abdurrahman, a freelance content creator who has a lot of experience in the graphic design field. In this third material, we are directed to think creatively in presenting content that will be uploaded on social media by paying attention to the applicable rules so that a post/content can be read clearly by the target that we are going to. In this session, we were asked to make a poster that pays attention to the rules of typography.

The last material is about "The Role of Self Building Relevance in an Organization." From this material, it can be concluded that we as students must have priorities in order to be able to manage time properly and placing our position according to our priority respective portions. We, as a students, in addition to join organization, also have an obligation to study and participate in learning on class so if we don't have good time management, we don't have a priority scale, it will lead to disaster. Therefore, in this material, it is explained how we determine priority scale and how to have a good time management so that our lives can be more structured. The materials that have been presented in the TOLD series are expected to be able to make the participants become the best people by acquiring leadership skills, good organizational methods, and changing views on how life should be lived. After each material was delivered, we were given a post test which contained questions related to the material that would hone our understanding of the material that had been delivered.

The next agenda was Art Performance, in preparing our performance, it’s trains us in terms of leadership as well as communicating and working together as a team, because the time given is relatively short so we must communicate it well in order to put on an interesting and amazing show. This Art Performance requires us to be creative without losing the languages element ​​which are the main topic of this organization. The performance in Art Performance Training of Leadership Development activity was also very impressive, the TOLD groups successfully managed to put on an interesting, amazing, and entertaining show. After we had fun in performing arts, the activity continued with the introduction of all the departments in LPB. The organizer explain the organizational structure, job description, and job projects in each department.

Before closing, there was an agenda named tracking. In tracking, the total post was five post. In each post we will be asked questions about the material that has been given and we will also play games that will make us hone critical thinking patterns in solving problems. Like the game in third post and in fourth post. In post three, we played a game of interlocking hands and then stacking them at one point and looking for a way out to release the pile of hands without releasing the hands of the other members. Then in post four, we play a game to pass a rubber through a straw that we use with our mouth. Of course, in these two games, we need critical thinking and problem solving as a leader in order to achieve the goals of these games.

This event is very useful for all of us. My personal experience after I participated in this series of TOLD activities, apart from achieving the goal of becoming a good leader, I also gained new insights and knowledge that were very meaningful to me. I also got skills in terms of discipline, be brave to take an action, building self-confidence, caring for others, and making many new friends. From the materials that have been delivered by great speakers, I can apply them in my life. Like the first material on speech and public speaking, speech is speaking in public and public speaking is the act or skill of speaking to a usually large of people. Of course, with the delivery of this material, I will search and learn more about public speaking better because the benefits of public speaking can help increase self-confidence, also helps us to become leaders, by having public speaking skills, we can convey material or information that easy to understand for others. Public speaking skills also help us to convey ideas or opinions, helps us to be more critical because choosing the right words or sentences to say is not easy, this will make our brains work more actively. If we are able to think critically, we certainly will not be easily influenced by things that can harm ourselves. 

Then the benefit of the second material that I can feel is for me who has never joined another organization before, the trial technique material really helped me to know new things which is needed in organize, with this trial, the organization takes formal decisions which will be approved by its members. I also became aware of the ethics that exist in the trial so that decision making can be carried out properly, fairly, and structured. The benefit of the third material for me who also like about graphic design, this material is very useful, I came to know about how typography should work in a design that we make. In the past, I often made a design without knowing typography techniques so the designs I made could not be conveyed in a straightforward manner to my intended target. Such as the selection of colors that do not match and the font layout is still messy. I hope this material has been conveyed well to me. As a graphic designer, I can implement this material in my next design. And the fourth material, I can take advantage that in organizing we must pay attention to other things such as our lectures, we must be able to adjust our respective portions because lectures are important for our academics and organizations are also important for us to progress and learning soft skills that are useful for our life, like this leadership skill.

Therefore, the Training of Leadership Development held by the LPB helps and directs its member to become a good leaders who can lead both for themselves and for others, because the true nature of leadership needs to be instilled in us so that we can run this life without any doubts, being an optimistic person both in attitude and speech, treating others with respect, being someone who can be trusted, deal with problems wisely, open up opportunities for communication and interaction with others, and always think twice in every decision we will make. This training of leadership also has the aim of regenerating the management of LPB which is expected that the participants who register can become a team that can work well together to achieve the goals of this organization.

Author: Dessylva Maharany Santosa
Editor: -

  • 0 Comments
Older Posts Home

Where we are now

o

About Us

a


Lembaga Pembinaan Bahasa

"Lembaga Pembinaan Bahasa is one of the student activity units at UIN Sunan Gunung Djati Bandung which accommodates students to dedicated linguistic proficiency, with a primary focus on advancing proficiency in both Arabic and English among the university's students.”


Follow Us

  • Instagram
  • Youtube
  • Linkedin

Harvendra 2024

recent posts

Labels

Acciora Cabinet Aksara Jepang ALF Ambassador UIN 2015 Ambassador UIN 2016 Art And Language Festival Art and Language Festival 2015 Art and Language Festival 2016 Article artikel bahasa Bahasa Anak Jaksel bahasa arab bahasa asing Bahasa Gaul bahasa inggris Bahasa Jepang Bahasa Jerman Bandung Goes To Pare 2016 belajar bahasa buku buku bahasa inggris Dandelions Cabinet DUBAS UIN DUBAS UIN 2015 DUBAS UIN 2016 DUBAS UIN. Duta Bahasa UIN 2015 english gallery Hari Besar idiom Inagurasi 2022 Inaugurasi PBAK 2023 indonesia Information JLPT karya pengurus lagu inggris literasi LPB LPB Hangout makna pendidikan Mars Milad LPB Monthly Meeting news Open Contributor Orasi 2022 Orasi 2023 Payment Procedure pendidikan Program public speaking ramadhan rekomendasi buku Seminar Internasional Seri Tes Kemampuan Bahasa Asing skill bahasa struktur kepengurusan Studi Komparatif Tes Kemampuan Bahasa Asing tips belajar Tokoh linguistik TOLD 2022 TOPIK TWENTYVERSARRY LPB UIN BANDUNG Uncategorized variety

Popular Posts

  • Talkshow Art and Language Festival 2019 (Art, Language, and Culture: Cross Cultural Understanding)
    Panitia dan Red Lotus Generation Talkshow yang bertajuk Art, Language, and Culture: Cross Cultural Understanding digelar di Auditorium ...
  • DIES NATALIS ke-28 LPB: Meningkatkan Minat dan Kecintaan terhadap Bahasa
    Salam hangat untuk seluruh anggota LPB dan seluruh mahasiswa yang menggemari bahasa. Lembaga Pembinaan Bahasa (LPB) UIN Sunan Gunung Djati B...
  • How to Expand Your English Vocabulary without Getting Bored
    Kosa kata atau vocabulary adalah kumpulan kata-kata yang digunakan dalam bahasa tertentu. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kos...
  • Malam Keakraban Red Lotus Generation
    Red Lotus Generation Red Lotus Generation merupakan angkatan terbaru di UKM Lembaga Pembinaan Bahasa yang baru saja menyelesaikan r...
  • Art and Language Festival 2019 (Pemilihan Duta Bahasa UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2019)
    Pemenang Duta Bahasa UIN Bandung 2019 Pemilihan Duta Bahasa UIN Bandung merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh UKM L...
  • The Role of Language in Intercultural Communication: The Importance of Respecting Language Diversity
         Manusia adalah makhluk sosial. Ketika dia terhubung dan bekerja dengan orang lain, dia mampu hidup, berkembang, dan berperan. Dengan ko...
  • Noam Chomsky, Bapak Linguistik Modern - Linguist Eps. 2
          Hallo peeps! Siapa nih disini yang sudah tidak asing dengan nama yang tercantum di judul? Pastinya sebagai seorang pembelajar bahasa...
  • Nawid dan Pembelajaran Bahasa: Bagaimana Trend Tiktok Mengajarkan Bahasa Asing
    Tiktok, salah satu platform media sosial yang sedang naik daun mulai beberapa tahun ini. Media ini terkenal dengan trend-trend unik yang s...
  • Beberapa Tes Ujian Bahasa Jerman Pt. 1 #Seri Tes Kemampuan Bahasa Asing
    Lembaga Pembinaan Bahasa - Gutten Tag, kembali lagi ditulisannya LPB. Sesuai dengan judul kita akan membahas terkait uji kemahiran bahasa Je...
  • Takallam bi Lughah al-Arabiyyah!
         Marhaban bikum Ashdiqo! Gimana kabarnya nih temen-temen? Semoga dalam keadaan sehat ya, apalagi di bulan Ramadhan ini, semoga lancar me...

Subscribe Us

Copyright © 2024 Lembaga Pembinaan Bahasa UIN Sunan Gunung Djati Bandung All rights reserved.. Powered by Blogger.

Link List

  • Home
  • Article
  • _News
  • _Variety
  • Gallery
  • About us
  • _Profile
  • _Structure
  • _Program
  • _History

Report Abuse

instagram

Template Created By : ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top