The Agenda of TOLD 2022 - Article of TOLD 2022 #5

Ilustrasi


Lembaga Pembinaan Bahasa - TOLD 2022 adalah pelatihan yang dilakukan untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan para peserta yang mengikutinya terutama dalam hal kepemimpinan. TOLD atau Training Of Leadership Development merupakan salah satu program kerja yang dimiliki oleh Departemen Bidang Pengembangan Aparatur Organisasi atau Departemen 2 Lembaga Pembinaan Bahasa UIN Sunan Gunung Djati Bandung. TOLD biasanya dilaksanakan satu tahun sekali dalam rangka untuk menjaring para anggota muda LPB agar senantiasa dapat berpartisipasi dalam kepengurusan Organisasi Lembaga Pembinaan Bahasa.

Tahun-tahun sebelumnya, TOLD ini dilaksanakan secara online dikarenakan adanya pandemi Covid-19. Namun untuk kali ini, TOLD 2022 diselenggarakan secara offline pada tanggal 18-19 Juni 2022 di salah satu gedung di daerah Cisaranten, Bandung bernama Gedung Aswaja Center. TOLD dihadiri oleh 68 peserta beserta 46 panitia sekaligus pengurus LPB Kabinet Dandelion. Panitia untuk TOLD 2022 ini diketuai oleh Fahmi Hamzah yang merupakan salah satu anggota dari Departemen Bidang Pengembangan Aparatur Organisasi atau Departemen 2.

TOLD 2022 memiliki maskot yaitu sepasang semut berwarna biru dan merah yang diberi nama Yuka dan Umam. Filosofi dari maskot tersebut bahwasannya semut adalah hewan yang senantiasa bergotong royong dan bekerja sama dalam hal apapun serta senantiasa menjalin komunikasi yang baik antar anggotanya dan pastinya semut pun memiliki pemimpin dalam setiap kerja samanya tersebut, setidaknya semut tersebut memimpin dirinya sendiri. Filosofi tersebut berkaitan dengan tema TOLD 2022 sebagai berikut "Leadership Development to Build a Leadership Spirit with Integrity, Competence, and Solidarity". Selain itu, TOLD 2022 pun memiliki 3 poin utama diantaranya :

  • Tercapainya tema TOLD 2022 sehingga senantiasa dapat meningkatkan jiwa kepemimpinan para anggota muda LPB
  • Adanya pengembangan bahasa yang untuk saat ini masih terfokus pada Bahasa Arab dan Bahasa Inggris
  • TOLD 2022 merupakan salah satu upaya untuk regenerasi kepengurusan bagi Organisasi Lembaga Pembinaan Bahasa. 

TOLD memiliki berbagai rangkaian acara yang dilaksanakan dalam 2 hari secara berturut-turut. Pada hari pertama, para peserta menerima 3 materi yang dipaparkan oleh narasumber yang berbeda. Materi pertama ini berkaitan dengan salah satu departemen yang ada dalam susunan kepengurusan LPB tepatnya Departemen Kebahasaan atau Departemen 1. Materi ini membahas mengenai  “Speech and Public Speaking" oleh Nenden Servia. Speech and Public Speaking atau dikenal sebagai pidato dan wicara publik adalah suatu hal yang sangat penting untuk pemimpin. Seorang pemimpin senantiasa harus menguasai keterampilan dalam pidato dan wicara publik karena pemimpin harus bisa memengaruhi para anggotanya dalam hal-hal baik yang bertujuan untuk pengembangan suatu organisasi atau suatu kerja sama. Apabila seorang pemimpin belum memiliki keterampilan tersebut maka terdapat kemungkinan bahwa organisasi atau kerja sama tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Pidato dan wicara publik merupakan kemampuan yang digunakan untuk berbicara atau berkomunikasi secara berkelanjutan.

Pemateri pun memberikan berbagai tips dan trik dalam penyampaian pidato dan wicara publik yang akan bermanfaat dalam mengasah keterampilan wicara publik seseorang terutama para peserta TOLD 2022. 

Materi kedua ini berkaitan dengan Departemen Pengembangan Aparatur Organisasi atau Departemen 2 dalam kepengurusan LPB. Materi tersebut membahas mengenai “Persidangan” oleh Rizky Alifza Ramadhan, S.H. Sidang merupakan pertemuan untuk membicarakan sesuatu dalam forum formal yang dilakukan secara musyawarah dengan hasil yang berkekuatan hukum tetap.

Pemateri menyampaikan mengenai unsur-unsur dalam persidangan dimulai dari persidium sidang, peserta sidang, notulen sidang, draft sidang, peralatan sidang, ruangan sidang, hingga hasil ketetapan dari sidang tersebut. Sidang merupakan hal yang sering ditemui dalam suatu organisasi. Dalam suatu organisasi, biasanya sidang dilakukan untuk membahas mengenai kepengurusan yang berkaitan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga atau AD/ART serta untuk memilih ketua umum untuk regenerasi kepengurusan organisasi tersebut. Dalam LPB sidang dilakukan dalam forum formal yaitu Musyawarah Anggota atau dikenal dengan Musyag.

Materi ketiga berkaitan dengan Departemen Komunikasi dan Informasi atau Departemen 3 dalam kepengurusan LPB. Materi tersebut membahas mengenai “All About Typography by Phone”  oleh Hanif Abdurrohman. Tipografi merupakan teknik penyusunan huruf yang diatur penyebarannya dalam suatu karya dengan elemen visual. Materi ini sangat penting dalam organisasi terutama dalam menyampaikan informasi yang menarik. Selain itu, tipografi pun bermanfaat dalam tugas-tugas yang berkaitan dengan pamflet, poster, dan sebagainya. Keterampilan dalam tipografi pun dapat ditingkatkan melalui latihan sederhana dan apabila keterampilan ini ditekuni maka akan sangat bermanfaat baik untuk diri sendiri bahkan dalam dunia pekerjaan di masa yang akan datang. Kegiatan pada hari pertama ditutup dengan pentas seni yang memperlihatkan penampilan dari 6 kelompok dari peserta. 

Kegiatan pada hari kedua dimulai dengan agenda tracking yang dilaksanakan oleh masing-masing kelompok. Para panitia telah menyediakan 5 pos yang akan dikunjungi oleh setiap kelompok secara bergantian. Pada setiap pos diberikan beberapa arahan, games, bahkan review materi yang akan dijadikan suatu penilaian terhadap kelulusan dari TOLD 2022.

Pos pertama memberikan game berupa tounge twister yang bertujuan untuk melatih kecakapan para peserta dalam mengucapkan kosa kata berbahasa inggris dengan pelafalan yang baik dan benar serta pos pertama juga meminta para peserta untuk mereview materi yang telah dibahas pada hari pertama TOLD 2022.

Pos kedua memberikan arahan kepada para peserta mengenai kepemimpinan yang baik dan benar. Pada pos kedua pun diberikan kesempatan untuk berdiskusi mengenai pendapat setiap peserta kelompok dari makna kepemimpinan itu sendiri. Pos ketiga memberikan game dengan konsep untuk mengasah cara berpikir kritis para peserta dengan disuguhkan dalam suatu masalah berupa mencari cara penyelesaian dari suatu game yang diberikan. Pos keempat pun memberikan game dengan tujuan untuk melatih kerja sama antar peserta dalam kelompok melalui game estafet karet gelang. Sedangkan, pos kelima memberikan arahan kepada para peserta agar senantiasa meningkatkan jiwa kepemimpinan setiap peserta serta merealisasikan tema dari TOLD 2022. 

Hari kedua dilanjutkan dengan pemaparan materi terakhir yang berkaitan dengan Departemen Dalam Negeri atau Departemen 4 kepengurusan LPB. Materi ini membahas mengenai “Peran Diri dalam Relevansi Membangun Organisasi” oleh Eki Zatnika. Pemateri membahas mengenai pentingnya berorganisasi karena dengan mengikuti organisasi seseorang mendapatkan beberapa manfaat seperti, meingkatkan kecerdasan emosional, intelektual, serta spiritual dan mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Selain itu, banyak ilmu yang tidak didapatkan di dalam kelas yang ada dalam organisasi yang sangat bermanfaat bagi seorang mahasiswa terutama ketika memasuki dunia kerja. Namun, dengan berorganisasi tidak berarti seseorang mengabaikan akademisnya karena organisasi dengan akademis itu merupakan dua hal yang sangat penting sehingga senantiasa harus diseimbangkan.

TOLD 2022 memberikan pemahaman dan wawasan kepada peserta yang mengikutinya mengenai pentingnya jiwa kepemimpinan dalam setiap diri individu. Minimalnya, seseorang dapat menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. Tak hanya itu, pelatihan ini pun memberikan pemahaman bahwa kepemimpinan itu tidak berarti apabila tidak dibarengi dengan integritas yang tinggi, jiwa kompeten setiap individu, serta solidaritas yang ditanamkan kepada para anggotanya. Maka dari itu, seorang pemimpin harus bisa mengayomi seluruh anggotanya yang didasari atas dasar rasa peduli sehingga integritas, kompeten, dan solidaritas dapat terjalin dan bahkan meningkat apabila berusaha sebaik mungkin. Penyelesaian masalah dalam suatu organisasi pun merupakan salah satu bentuk kerja sama yang dapat meningkatkan rasa solidaritas dan kepercayaan antar anggotanya. 

Dengan demikian, TOLD 2022 membekali para peserta cara untuk menjadi pemimpin yang tidak hanya baik dan memiliki intelektual yang tinggi. Namun, senantiasa harus bisa bekerja sama dengan para anggotanya agar dapat terjalin suatu solidaritas yang tinggi sehingga suatu organisasi tersebut dapat berkembang dengan baik dan para anggotanya pun menjalankannya dengan nyaman dan tidak merasa terbebani. Hal ini sesuai dengan jargon dari TOLD 2022 yaitu “Hand in hand, we can do great things” yang mengandung makna apabila dalam suatu organisasi terjalin komunikasi dengan baik dan menjaga hubungan antar anggotanya dengan menumbuhkan rasa kepedulian maka organisasi tersebut dapat melakukan hal-hal yang baik dan berharga demi terciptanya perkembangan dan tujuan dari organisasi tersebut.

Author: Shafitri Widya Iswara


You Might Also Like

0 Comments