Student Exchange Experience: #1 University of Malaya by Nanda Hasna

Dokumen Pribadi Nanda Hasna
Hallo Fellas!
Ada yang baru untuk kalian semua! Kali ini kita mendapatkan sebuah cerita mengenai pengalaman student exchange yang pernah dialami oleh teman kita, Kak Nanda Hasna. Penasaran kan? Check this out!

Ini merupakan pengalaman hebat yang telah saya dapatkan, menjadi salah satu delegasi student exchange yang mewakili kampus ke Malaysia tepatnya di University of Malaya. Pada awalnya, saya mengetahui program student exchange ini dari salah seorang teman pada saat duduk di bangku semester 1. Namun saat itu saya belum bisa mendaftar karena belum memenuhi persyaratan yang harus saya penuhi. Oleh karena itu, saya pun berniat untuk mendaftarkan diri pada program ini di semester 3. Saya mencoba untuk mempersiapkan segala persyaratan untuk mengikuti program ini, baik berdiskusi dengan orang tua, berusaha mendapatkan IPK yang cukup, hingga melatih kemampuan berbahasa inggris.
Saat yang ditunggu-tunggu pun tiba. Serangkaian pendaftaran telah saya jalani sampai pada akhirnya saya dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya, yaitu tahap wawancara. Ketika wawancara, saya merasa sedikit gugup saat harus berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada saya, berhadapan langsung dengan panitia program ini belum lagi menggunakan bahasa inggris yang nantinya akan dianggap menjadi nilai tambah. Oleh karena itu, saya berusaha menjawab berbagai pertanyaannya dengan bahasa inggris semampu saya. Selama wawancara berlangsung, saya berusaha untuk setenang mungkin dan senyaman mungkin memposisikan diri saya. Alhamdulillah ketika saya diwawancara semuanya berjalan lancar.
Pengumuman delegasi yang terpilih merupakan saat-saat yang mendebarkan. Dengan penuh harap, saya pun melihat daftar nama delegasi yang terpilih untuk mengikuti program ini. My goodness! Saya dinyatakan terpilih untuk menjadi salah satu delegasi student exchange ke University of Malaya. Sebelumnya, saya merasa tidak percaya. Karena, pada awalnya saya merasa sedikit tidak percaya diri mengingat saingan-saingan saya dalam seleksi ini begitu berat. Namun, saya merasa sangat senang dan bersyukur karena saya dapat diberikan kesempatan untuk terpilih sebagai delegasi dalam program ini.
Setelah saya dinyatakan terpilih sebagai delegasi di program ini, saya dan semua delegasi harus menjalani bimbingan bersama dengan beberapa dosen untuk mempersiapkan diri dan membekali diri dengan pengetahuan yang cukup mengenai UIN, lingkungan, budaya, bahasa, serta hal lain yang akan kami hadapi disana.
Program student exchange ini berlangsung sekitar 2 minggu atau sekitar 14 hari. Sistem perkuliahan di University of Malaya terdapat dua model yaitu sistem seminar, dimana kita menghadiri jadwal kuliah bersama mahasiswa dari kelas lain di ruang yang khusus untuk kelas seminar, dan sistem kelas reguler yang hanya dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswa yang sekelas dengan kami. Saya dan teman-teman mengikuti sistem kelas keduanya, kami ditempatkan di jurusan yang sama dengan jurusan yang kami ambil di UIN yaitu sosiologi. Adapun untuk mata kuliah yang saya dan teman-teman ambil salah satunya yaitu sosiologi kependudukan dan kesenjangan social.
Kami mengikuti kelas sesuai mata kuliah yang kami pilih. Kami menghadiri kelas bersama-sama, baik kelas seminar maupun kelas regular. Karena penyampaian dosen mengenai materinya menggunakan bahasa Melayu dan Inggris kami juga berdiskusi sedikit mengenai apa yang disampaikan oleh dosen yang mengampu mata kuliah tersebut.
Alhamdulillah saya memiliki teman kelas yang baik. Mereka menerima kami dengan senang hati untuk belajar bersama mereka. Saya juga diajar oleh dosen yang sangat ramah. Beliau juga menyambut kami dengan sangat baik dan memperkenalkan kami pada beberapa tempat yang iconic di Malaysia. Saya juga sangat senang bisa melihat festival budaya serta tempat-tempat terkenal di Malaysia bersama teman-teman delegasi lainnya. Begitu juga pelajaran hidup yang sangat berharga untuk saya, saya belajar bagaimana bertahan hidup, bekerjasama, beradaptasi dengan lingkungan dan masyarakat sekitar kami di negeri orang. Juga memahami budaya, toleransi, dan berusaha memahami bahasanya yang cukup berbeda dengan kami.
Kebiasaan orang-orang di Malaysia yang membuat saya kagum dan patut ditiru diantaranya adalah mereka sangat disiplin dan tepat waktu. Mereka juga memiliki minat belajar yang tinggi, serta memiliki sikap toleransi yang baik dengan orang lain di sekitarnya. Pengalaman ini memberikan banyak pelajaran hidup, ilmu, dan pengalaman yang sangat berharga yang tidak akan pernah saya lupakan. Selain itu, dengan mengikuti program ini, saya memiliki teman dari Negara lain.
(dokumen pribadi nanda hasna)

Pesan dan sedikit tips yang bisa saya sampaikan adalah persiapkan diri, jangan pernah bosan untuk terus mengembangkan kemampuan diri terutama dalam kemampuan bahasa inggris baik lisan maupun tulisan. Tidak lupa juga pengetahuan umum dan pengetahuan mengenai kampus UIN Sunan Gunung Djati. Terakhir, persiapkan juga syarat syarat yang akan diperlukan untuk mengikuti seleksinya. Tidak perlu malu jika ingin bertanya langsung mengenai program ini ke instagram official kami @gpa.organization ´á´—`

Wah, keren banget ya pengalaman student exchange yang dialami oleh Kak Nanda. Nah, bagi teman-teman yang mempunyai pengalaman menarik mengenai student exchange dan ingin membagikan pengalaman serta tips and trick menjadi delegasi student exchange, silahkan chat atau kirim pesan melalui email kita (lpbuin@gmail.com) ya!

Salam Bahasa!


Penulis:
Mia Fauziah Abidien


Post a Comment

0 Comments