Lembaga Pembinaan Bahasa

Menu

  • Home
  • History
  • _POST FORMAT
  • _Error Page
  • Structure
  • Profile
  • Blog

 

Dokumentasi Pemikat (Pengembangan Minat dan Bakat) : English Debate Class

    Lembaga Pembinaan Bahasa (LPB) merupakan salah satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang berada di UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang berdiri pada tanggal 08 Mei 1995. LPB merupakan suatu wadah bagi mahasiswa khususnya para pecinta bahasa, yang ingin mengembangkan minat dan bakat nya terkait kebahasaan, baik itu bahasa Inggris maupun bahasa Arab. Seiring dengan berjalannya waktu, LPB menjadi UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang banyak diminati oleh mahasiswa, khususnya mahasiswa baru. Peminat LPB tidak hanya dari jurusan yang berkaitan dengan bahasa (Arab dan Inggris) saja, tapi dewasa ini banyak mahasiswa yang bukan jurusan bahasa tertarik masuk di UKM LPB. Mengingat pentingnya berbahasa, menurut penulis sudah sepantasnya LPB menjadi UKM yang banyak diminati oleh mahasiswa. Kemampuan berbahasa Arab dan Inggris merupakan modal awal bagi semua orang, khususnya mahasiswa untuk mengembangkan karir.

Namun berbicara tentang LPB, apakah LPB itu adalah lembaga kursus atau organisasi kebahasaan masih menjadi pertanyaan bagi pecinta bahasa dan anggota LPB itu sendiri. Maka dari itu artikel ini akan membahas perihal “Fakta LPB : Lembaga kursus atau organisasi kebahasaan?”.

Menurut Wildan Arifin, S.Hum (Alumni LPB UIN Sunan Gunung Djati Bandung), ”LPB adalah organisasi kebahasaan bukan lembaga kursus bahasa, karena sebuah lembaga kursus bahasa mempunyai target bulanan dan lebih fokus mengolah dan melatih kebahasaan para anggotanya. Sedangkan di LPB, selain belajar kebahasaan, belajar juga hal lain yang berkaitan dengan organisasi. Maka dari itu, LPB tidak bisa hanya disebut sebagai lembaga kursus.”

Sebuah lembaga kursus tidak menjamin anggotanya langsung bisa berbahasa, begitupun dengan LPB. Bisa tidaknya berbahasa tergantung pada keseriusan, minat, dan bakat anggotanya dalam berbahasa. Bakat dapat dikembangkan dan minat dapat dilatih jika ada keseriusan dalam prosesnya. Maka dari itu, baik lembaga kursus maupun LPB (Lembaga Pembinaan Bahasa) mempunyai proses dan metodenya sendiri untuk mengajar, melatih dan mengembangkan minat dan bakat anggotanya.

Di LPB, terdapat anggota dan pengurus. Anggota dapat belajar, berlatih dan mengembangkan minat dan bakatnya dalam bidang kebahasaan. Sedangkan peNgurus, selain dapat mengembangkan minat dan bakat, juga sebagai fasilitator untuk anggotanya dalam melatih minat dan bakatnya. Diantara beberapa kegiatan yang dilaksankan di LPB yang berkaitan dengan kebahasaan adalah Weekly Meeting Inggris dan Arab, juga terdapat Pemikat yang terdiri dari beberapa program, diantaranya Scrabble, Story Telling dan Speech dan Debate (Pemikat Bahasa Inggris) dan ada juga Qiro’atul Akhbar, Khitobah, dan Munadhoroh/Debat (Pemikat Arab). Selain itu, ada juga kegiatan yang dilaksanakan oleh LPB yang berkaitan dengan keorganisasian, seperti TOLD (Training Of Leadership Development) dan pelatihan kepemimpinan lainnya yang berkaiatan dengan keoragnisasian.

Dokumentasi Acara TOLD 2019

Jika kita telaah secara seksama, LPB memadukan antara lembaga kursus dan organisasi kebahasaan karena didalamnya tidak hanya berfokus pada kebahasaan, tapi juga mengajarkan kepada pengurus, umumnya anggota LPB terkait dengan keorganisasian. Maka, kembali lagi pada anggota LPB itu sendiri, apakah akan menjadikan LPB sebagai lembaga kursus atau organisasi kebahasaan.

Dapat disimpulkan, perihal pertanyaan apakah LPB adalah lembaga kursus atau organisasi kebahasaan tergantung bagaimana keseriusan anggota dan juga keseriusan pengurusnya dalam mengelola LPB, apakah akan berfokus pada bahasanya atau organisasinya.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya para pecinta bahasa dan mahasiswa baru UIN Sunan Gunug Djati Bandung yang berminat untuk bergabung dengan UKM Lembaga Pembinaan Bahasa.


Author: Devi Novianti

Editor: Hasna Fadlilah Wahab

  • 0 Comments

 

Di dalam tulisan ini sebenernya aku tidak akan menjamin kalian bakal ada insight atau ilmu yang bakal kalian dapetin dari sini. Soalnya melalui tulisan ini aku cuma mau cerita sedikit tentang struggle departement 3 (selanjutnya kita sebut deptil aja ya, biar gampang. Deptil: departemen tilu hehe) selama setengah periode lebih di kepengurusan Hogwarts Cabinet ini.

Mungkin tulisan ini akan terbagi ke dalam beberapa seri yang tujuannya sih sebenernya aku harap nanti kadeptil di kabinet kepengurusan LPB selanjutnya bisa mengambil pelajaran gimana sih deptil di Hogwarts Cabinet ini dan bisa jadi tolok ukur biar bisa berkembang menjadi lebih baik lagi. Soalnya kan kalau liat LPJ tuh lumayan pusing ya buat di baca apalagi dipahami, hehe. Jadi tulisan ini adalah inti utama dari penjabaran angka yang ada dalam LPJ.

Konten adalah Kunci

Ini adalah rahasia dan kunci utama cara kerja deptil di Cabinet Hogwarts. Visi ini lahir karena aku melihat di kepengurusannya, to be honest agak kurang dalam pengelolaan konten. Memang ada berbagai macam faktor sih yang aku lihat itu, kenapa pengelolaan konten di kepengurusan sebelumnya agak kurang. Karena aku melihat di instagram LPB sendiri diisi sebagian besar oleh dokumentasi kegiatan, kalau tidak perayaan hari besar. Jadi di situ, aku melihat ada celah yang semestinya bisa dimanfaatkan menjadi lebih baik tetapi pada saat itu memang agak luput untuk dikerjakan.

Salah satu faktor utamanya mungkin karena pandemi yang pada saat itu baru saja terjadi dan membuat hancur seluruh perencanaan yang telah dibuat. Nggak bisa dipungkiri lagi sih, pandemi emang pengaruh banget ke banyak sektor. Huhu. Karena kekurangan utama yang aku lihat pada saat itu ya, disitu. Jadi aku fokuskan deptil di masa kepengurusan Cabinet Hogwarts ini kerjaannya menjadi content based.

Jadi, siapapun kadeptil nantinya yang bakal ngelanjutin estafet jabatan kadept di department 3 aku harap bisa pertahanin visi ini. Tapi kenapa sih aku berharapnya gtu? Karena ya, kembali lagi ke judul tulisan ini, Content is a great investment!

Jangkauan konten instagram Lembaga Pembinaan Bahasa @lpb_uinsgd

Achivement (Part ini sih ada bumbu pamernya)

Okay, mungkin kalian di part tadi belum ngeuh kenapa konten itu bisa jadi great investment. Nah di sini aku mau jelasin lebih jelasnya sekaligus pamer tentang pencapaian yang berhasil di raih dan menurutku pencapaian itu luar biasa banget (ya seenggaknya lumayanlah, hehe).

Apa yang kita lihat di sosial media itu akan menciptakan suatu tafsiran tersendiri bagi orang-orang yang mengonsumsinya. Percaya atau tidak bahwa sosial media itu bisa mengglorifikasi konten apa yang disajikan sehingga menjadi lebih menarik untuk masuk ke dalam pikiran yang mengonsumsinya. Nah, teori ini yang setidaknya jadi landasan kenapa aku milih visi deptil mesti fokus di konten.

Bicara teorinya sudah, langsung aja deh ke realitanya! Baru-baru ini tuh instagram LPB baru mengalami lonjakan kenaikan followers yang signifikan. Semula jumlah followers sekitar 2.500an, kini menjadi 5.200an. Lonjakan yang signifikan banget. Lonjakan followers LPB sampai ke jumlah 5000an itu bertahap. Tapi puncaknya ada pada momentum penerimaan mahasiswa baru, tepatnya setelah PBAK.

Statistik peningkatan followers akun instagram @lpb_uinsgd

Apa karena berada di momentum yang tepat berarti kita lucky? Jawabannya Yes dan No, sih. Soalnya gini, sedari awal itu memang momentum ini yang kita tunggu-tunggu maksudnya (traffic naik karena sesuatu event dalam hal ini event PBAK) tetapi untuk proses orang bisa sampai follow itu hal lain. Maksudnya gini, mungkin di pagelaran PBAK para maba itu kepo dengan UKM-UKM yang ada di UIN dan stalking akun-akun instagram UKM yang ada tetapi proses pada akhirnya mereka bisa follow itu secara garis besar bisa dikatakan karena konten yang disajikan. Soalnya mau sekepo apapun mereka kalau sajian konten yang ada di instagram kurang menarik, mereka akan pergi lagi setelah ngepoin dan mungkin nggak jadi follow akun kita. Nah, itulah gunanya persoalan konten ini sudah kita fokuskan sejak awal untuk didevelop karena begitu momen lonjakan traffic terjadi, kita sudah siap dari segi konten, dan secara tidak langsung membuat mereka follow.

Kira-kira begitu penjelasan sederhananya, tetapi ini masih analisis sederhana. Tentang seberapa pengaruh konten dibanding faktor-faktor lain kami tidak bisa memberikan presentase pastinya. Tapi kami percaya sih kalau presentase terbesar itu ada pada faktor konten yang disajikan sehingga menarik keinginan audiens yang mampir ke instagram kita buat follow.

Terus udah itu doang pencapaiannya? Eits, belum sampai di situ dong. Di tahun ini juga LPB memecahkan rekor jumlah pendaftar ORASI terbanyak. Jumlah pendaftar di tahun ini mencapai 682 pendaftar. Lebih dari itu, LPB juga mendapat pemasukan pendapatan lebih dari penjualan merchandise di event ORASI ini. Aku bocorin aja kali ya, kira-kira keuntungan yang di dapet dari jualan merchandise itu kurang lebih 4-5 jutaan. Dan lagi-lagi aku bilang bahwa salah satu faktor terbesar pencapaian ini karena pengelolaan konten di media sosial khususnya instagram.

Duh, part terakhir tadi mungkin aku terlalu nonjolin pencapaian-pencapaian yang mungkin belum ada apa-apanya. Tetapi aku sebagai kadeptil melihat pencapaian tadi tuh, jujur mengharukan banget karena ternyata ngembangin konten di instagram bisa se-berpengaruh itu dalam memberikan dampak yang lumayan besar buat LPB. Tentunya semua pencapaian ini bukan hanya karena deptil aja, tetapi semua elemen yang ada di LPB juga turut andil dan memiliki perannya masing-masing. Jadi inilah yang aku maksud bahwa Content is a great investment.



Author: Ammar Taufiq

Editor: Hasna Fadlilah Wahab

  • 0 Comments
Older Posts Home

Where we are now

o

About Us

a


Lembaga Pembinaan Bahasa

"Lembaga Pembinaan Bahasa is one of the student activity units at UIN Sunan Gunung Djati Bandung which accommodates students to dedicated linguistic proficiency, with a primary focus on advancing proficiency in both Arabic and English among the university's students.”


Follow Us

  • Instagram
  • Youtube
  • Linkedin

Harvendra 2024

recent posts

Labels

Acciora Cabinet Aksara Jepang ALF Ambassador UIN 2015 Ambassador UIN 2016 Art And Language Festival Art and Language Festival 2015 Art and Language Festival 2016 Article artikel bahasa Bahasa Anak Jaksel bahasa arab bahasa asing Bahasa Gaul bahasa inggris Bahasa Jepang Bahasa Jerman Bandung Goes To Pare 2016 belajar bahasa buku buku bahasa inggris Dandelions Cabinet DUBAS UIN DUBAS UIN 2015 DUBAS UIN 2016 DUBAS UIN. Duta Bahasa UIN 2015 english gallery Hari Besar idiom Inagurasi 2022 Inaugurasi PBAK 2023 indonesia Information JLPT karya pengurus lagu inggris literasi LPB LPB Hangout makna pendidikan Mars Milad LPB Monthly Meeting news Open Contributor Orasi 2022 Orasi 2023 Payment Procedure pendidikan Program public speaking ramadhan rekomendasi buku Seminar Internasional Seri Tes Kemampuan Bahasa Asing skill bahasa struktur kepengurusan Studi Komparatif Tes Kemampuan Bahasa Asing tips belajar Tokoh linguistik TOLD 2022 TOPIK TWENTYVERSARRY LPB UIN BANDUNG Uncategorized variety

Popular Posts

  • Talkshow Art and Language Festival 2019 (Art, Language, and Culture: Cross Cultural Understanding)
    Panitia dan Red Lotus Generation Talkshow yang bertajuk Art, Language, and Culture: Cross Cultural Understanding digelar di Auditorium ...
  • DIES NATALIS ke-28 LPB: Meningkatkan Minat dan Kecintaan terhadap Bahasa
    Salam hangat untuk seluruh anggota LPB dan seluruh mahasiswa yang menggemari bahasa. Lembaga Pembinaan Bahasa (LPB) UIN Sunan Gunung Djati B...
  • How to Expand Your English Vocabulary without Getting Bored
    Kosa kata atau vocabulary adalah kumpulan kata-kata yang digunakan dalam bahasa tertentu. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kos...
  • Malam Keakraban Red Lotus Generation
    Red Lotus Generation Red Lotus Generation merupakan angkatan terbaru di UKM Lembaga Pembinaan Bahasa yang baru saja menyelesaikan r...
  • Art and Language Festival 2019 (Pemilihan Duta Bahasa UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2019)
    Pemenang Duta Bahasa UIN Bandung 2019 Pemilihan Duta Bahasa UIN Bandung merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh UKM L...
  • The Role of Language in Intercultural Communication: The Importance of Respecting Language Diversity
         Manusia adalah makhluk sosial. Ketika dia terhubung dan bekerja dengan orang lain, dia mampu hidup, berkembang, dan berperan. Dengan ko...
  • Noam Chomsky, Bapak Linguistik Modern - Linguist Eps. 2
          Hallo peeps! Siapa nih disini yang sudah tidak asing dengan nama yang tercantum di judul? Pastinya sebagai seorang pembelajar bahasa...
  • Nawid dan Pembelajaran Bahasa: Bagaimana Trend Tiktok Mengajarkan Bahasa Asing
    Tiktok, salah satu platform media sosial yang sedang naik daun mulai beberapa tahun ini. Media ini terkenal dengan trend-trend unik yang s...
  • Beberapa Tes Ujian Bahasa Jerman Pt. 1 #Seri Tes Kemampuan Bahasa Asing
    Lembaga Pembinaan Bahasa - Gutten Tag, kembali lagi ditulisannya LPB. Sesuai dengan judul kita akan membahas terkait uji kemahiran bahasa Je...
  • Takallam bi Lughah al-Arabiyyah!
         Marhaban bikum Ashdiqo! Gimana kabarnya nih temen-temen? Semoga dalam keadaan sehat ya, apalagi di bulan Ramadhan ini, semoga lancar me...

Subscribe Us

Copyright © 2024 Lembaga Pembinaan Bahasa UIN Sunan Gunung Djati Bandung All rights reserved.. Powered by Blogger.

Link List

  • Home
  • Article
  • _News
  • _Variety
  • Gallery
  • About us
  • _Profile
  • _Structure
  • _Program
  • _History

Report Abuse

instagram

Template Created By : ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top