Webinar LPB Goes to Pare 2020 “The Language for Our World: Belajar Bahasa Asing Ala Pare”

 

LPB Goes to Pare merupakan salah satu program Departemen Satu Kebahasaan yang di dalamnya berisikan kegiatan pelatihan dan pembelajaran bahasa, baik bahasa inggris maupun bahasa arab yang berlokasi di Pare, Kediri, Jawa Timur. LPB Goes to Pare merupakan acara tahunan yang dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus. Acara ini diadakan dengan tujuan agar para pesrta dapat mengembangkan skill kebahasaan serta memfasilitasi mahasiswa untuk mengambil kursus di Pare. Namun pada masa pandemic COVID-19, pelaksanaan LPB Goes to Pare dilakukan secara daring dengan melaksanakan acara webinar yang bertajuk “The Language for Our World: Belajar Bahasa Asing Ala Pare”.


Pada tahun ini LPB goes to Pare diadakan pada 10 Agustus 2020. Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai universitas yang ada di Indonesia. Webinar diisi oleh pemateri yang luar biasa yaitu Kak Silviana Zahra dari Markaz Arabiyah Pare dan Kak Baharifan owner Kang Bahar English Camp Kampung Inggris. Di webinar kali ini para pemateri memberikan materi meliputi metode pembelajaran yang ada di Pare, tips and trick belajar bahasa, motivasi dalam serta motivasi belajar bahasa.


“Bahasa bagaikan kedua sayap yang akan membawa kalian terbang kemana pun kalian mau. Tanpa menguasai bahasa, tampa tidak memiliki sayap maka tidak akan bisa terbang kemana pun yang kita mau. Gunakan sayap itu untuk membanggakan kedua orang tua kalian, untuk membuat bangga keluarga kalian, untuk membawa nama keluarga, dan untuk agama kita masing-masing. Untuk itu, pelajari lah bahasa untuk bisa survive di dunia era digital ini”. Ucap Baharifan dalam closing statement.

Selain Kak Baharifan, Kak silviana Zahra pun mengucapkan beberapa patah kata dalam closing statement yang ia berikan.

“Belajar bahasa itu layaknya lautan. Ketika kita takut dengan air laut bagi yang tidak bisa berenang maka ia akan merasa ketakutan. Takut akan tenggelam. Padahal jika ia menemukan orang yang tepat dan partner yang tepat, ia belajar dari seorang guru, maka ia akan bisa berenang. Ketika ia telah bisa belajar berenang maka ia akan bisa menyelam. Ketika ia menyelam maka ia baru merasakan betapa indahnya bawah lautan. Ketika kita belajar bahasa kepada seseorang yang tepat (guru) maka kita akan menyadari betapa indahnya kita dapat berbicara dengan orang asing. Ketika kita pergi ke luar negeri kita memahami budaya mereka. Tapi ketahuilah, ketika kita telah melihat ke bawah laut, janganlah kita merasa bahwa kita telah bisa, karena yang baru kita lihat hanyalah bawah laut ini, sedangkan lautan itu luas. Bagaikan ilmu, ilmu itu luas. Oleh karena itu, janganlah kita sombong. Juga jangan merasa belajar bahasa itu sulit, just begin it!”. Ujar Silviana Zahra.

 

Salam Bahasa!

 

 Penulis: Mia Fauziah Abidien


Post a Comment

0 Comments