Lembaga Pembinaan Bahasa

Menu

  • Home
  • History
  • _POST FORMAT
  • _Error Page
  • Structure
  • Profile
  • Blog

Lembaga Pembinaan Bahasa - Gutten Tag! Kembali lagi dan lagi dengan artikelnya LPB dan sekarang akan membahas lanjutan dari dua artikel sebelumnya yang masih berkaitan dengan tema bahasa Jerman. Artikel ini adalah artikel pamungkas dari dua artikel sebelumnya. Bagi yang belum membaca artikel sebelumnya bisa klik ini dan klik ini. Tanpa berlama-lama langsung saja kita bahas.

  • Tes C1

Deutsch

Setelah melawati keempat tes sebelumnya saatnya dihadapakan dengan tes C1 yang merupakan tes dengan kelompok tingkatan tertinggi dalam bahasa Jerman. Tes C1 ini dituntut untuk memahami berbagai teks yang lebih panjang serta diharapkan untuk bisa menangkap makna yang tersembunyi di dalam teks tersebut. Kemudian dituntut untuk bisa mengungkapkan pendapat secara lancar dan spontan tanpa kesulitan di dalam mencari kata-kata atau pola kalimat yang tepat. Selain daripada itu, tes C1 ini diaharapkan bisa menggunakan bahasa Jerman di dalam kehidupan sehari-hari di dalam berbagai bidang secara tepat sasaran dan fleksibel pada bidang sosial, kehidupan kerja, dan pendidikan atau perkuliahan. Kemudian dapat menerangkan berbagai pokok pembahasan yang cukup rumit secara jelas dan tepat serta terstruktur dengan menggunakan berbagai bantuan yang tersedia dalam pengelolaan teks secara tepat dan benar.

  • Tes C2

Tes C2 ini merupakan tes dengan level tertinggi dan terakhir dari rangkaian tes kemampuan bahasa Jerman bagi penutur asing. Tes C2 ini diharapkan bisa memahami dengan mudah berbagai hal yang dibaca maupun didengar. Kemudian diharapkan bisa menyimpulkan atau merangkum berbagai informasi dari sumber-sumber yang ada secara lisan maupun tulisan. Selain itu diharapkan atau dituntut untuk bisa menyampaikan sesuatu yang tepat, spontan, dan lancar serta memiliki skill atau kemampuan berbahasa yang sangat baik sehingga bisa mengungkapkan atau menjabarkan berbagai bahasan yang rumit dengan beragam nuansa.

Akhirnya rangkaian tes bahasa Jerman sudah selesai. Boleh banget nih buat teman-teman yang memiliki rencana atau impian biasa kuliah atau kerja di Jerman untuk mempersiapkan segala-galanya mulai saat ini salah satuny adalah persiapan bahasa Jerman dan semoga ketiga artikel ini bisa memberikan gambaran kasar atau garis besar terkait tes kemampuan bahasa Jerman bagi penutur asing. Yuk saatnya belajar dan terus belajar, karena belajar adalah sebuah proses untuk memetik sebuah hasil. Dan jangan lupa nantikan terus artikel-artikel baru di blog LPB ini.

Danke!

Salam Bahasa!

Referensi:
https://www.goethe.de/ins/id/id/spr/kon/stu.html

Author: Pijri Paijar
Editor: Pijri Paijar
  • 0 Comments

Lembaga Pembinaan Bahasa - Gutten tag! Kembali lagi dengan tulisan LPB, sekarang kita akan melanjutkan pembahasan terkait jenis-jenis tes bahasa Jerman dan bagi yang belum membaca bagian pertama tinggal klik di sini. Yuk langsung saja kita bahasa jenis tes berikutnya.

  • Tes B1

Deutsch

Lanjut ke jenis tes bahasa Jerman B1, tes ini merupakan lanjutan dari A1 dan A2 yang telah di bahas di artikel sebelumnya. Di dalam tes B1 ini diharapkan dapat memahami berbagai bentuk topik utama dari berbagai pokok pembahasan seperti pendidikan, pekerjaan, waktu senggang, dan lain-lain serta penggunaan bahasa Jerman level atau tingkatan standar yang mudah untuk dipahami atau dimengerti. Kemudian dengan tes B1 ini diharapkan bisa mengatasi berbagai masalah atau bisa mengeluarkan berbagai solusi jika mendapatkan permasalahan di negara-negara yang berbahasa Jerman. Selain daripada itu dituntut untuk bisa menjelaskan atau menjabarkan sesuatu dengan mudah terkait pokok-pokok bahasan tertentu atau yang disukai dengan kaitannya terhadap hal-hal lain, kemudian dituntut agar bisa menceritakan berbagai pengalaman-pengalaman, harapan atau impian, tujuan hidup, dan bisa memberikan penjelasan tentang rencana singkat atau pemikiran-pemikiran tertentu.

  • Tes B2

B2 ini masih berada di tahap atau tingkatan lanjutan dari A1, A2, dan B1. Di dalam tes B2 ini sama halnya dengan B1 memiliki komponen-komponen yang harus dikuasai oleh orang asing yang ingin menguasai tes bahasa Jerman. Beberapa hal yang harus dikuasai di antaranya adalah, dapat memahami intisari dari sebuah teks dengan tingkat rumit baik dengan tema konkrit maupun abstrak dan bisa memahami serta berdiskusi terkait suatu pembahasan tertentu dalam hal ini biasanya disesuaikan dengan bidang kompetensi masing-masing. Selain daripada itu, untuk tes B2 ini diharapakan bisa berkomunikasi secara spontan dan lancar dengan lawan bicara native-speaker sehingga bisa terciptanya sebuah percakapan yang wajar tanpa timbul hambatan dari kedua belah pihak. Kumudian dituntut untuk bisa mengungkapkan pendapat terkait beragam pokok bahasan, serta lebih lanjut bisa mengemukakan pendapat terkait pokok pembahasan yang aktual, serta bisa menjelaskan atau menjabarkan terkait baik atau buruknya suatu hal yang dipilih.

Itulah lanjutan dari bagain satu yang membahasa tes A1 dan A2 dalam bahasa Jerman bagi penutur asing. Jika diperhatikan lebih lanjut B1 dan B2 ini sangat sudah jelas kebanyakan mengarah untuk banyak praktik dan memang salah satu kunci mempelajari suatu bahasa itu adalah memperbanyak praktik karena jika hanya belajar teori sama praktik itu sama dengan bohong, setuju!

Dan tidak cukup sampai di sini untuk tes kemampuan bahasa Jerman ini, masih ada tingkatan yang lebih tinggi dari A1 sampai B2 ini yaitu ada C1 dan C2 yang akan diulas pada artikel berikutnya. Jadi tunggu saja dan jangan lupa belajar.

Danke!

Salam Bahasa!

Referensi:
https://www.goethe.de/ins/id/id/spr/kon/stu.html

Author: Pijri Paijar
Editor: Pijri Paijar
  • 0 Comments

Lembaga Pembinaan Bahasa - 안녕하세여여로분 Annyeonghaseyo yeorobun! Lagi-lagi membahasa #SeriTesKemampuanBahasaAsing. Episode sekarang spesial nih buat kalian pecinta Korea, mana suaranya?! Pasti buat pecinta Korea memiliki satu mimpi besar untuk bisa melanjutkan pendidikannya di negara Gingseng ini yaitu Korea lebih tepatnya Korea Selatan. Pastinya salah satu persyaratan untuk bisa berkuliah atu melanjutkan studi di perguruan tinggi Korea adalah kemampuan bahasa Korea yang dapat dibuktikan dengan salah satu tes kemampuan bahasa bagi penutur asing atau non-Korea, salah satunya adalh TOPIK (Test of Proficiency in Korean).

TOPIK sendiri diselenggarakan oleh sebuah lembaga yang bernama NIIED (National Institute for Internasional Education), yang merupakan lembaga atau departemen pendidikan yang ada di Korea. Tes ini pertama kali diadakan pada tahun 1997. Di Indonesia, TOPIK masuk pada tahun 2013 dan tes ini dilaksanakan setiap dua kali dalam satu tahun yaitu bulan April dan Oktober. Akan tetapi, biasanya pendaftaran untuk mengikuti tes ini sudah dibuka beberapa bulan sebelumnya seperti untuk pelaksanaan bulan April biasanya bulan Januari sudah dibuka pendaftarannya dan untuk periode pelaksanaan bulan Oktober biasanya Juli sudah dibuka untuk pendaftarannya.

Level atau tingakatan tes dari TOPIK ini terbagi ke dalam dua level atau tingkatan yaitu TOPIK I dan TOPIK II. Terdapat beberapa jenis soal atau tes yang diujikan yaitu listening, reading, dan wariting. Berikut adalah tabel tentang perbedaan jenis soal yang diujikan antara TOPIK I dan TOPIK II.


Kurang lebih jenis soal, jumalh soal, dan waktu pengerjaan tesnya seperti di dalam tabel di atas. Yang menjadi perbedaan TOPIK I dan TOPIK II adalah writing, di dalam TOPIK I tidak ada writing akan tetapi di dalam TOPIK II terdapat writing. Dikutip dari besiswakorea.com, untuk biaya tes TOPIK ini sekitar Rp. 230.000 untuk TOPIK I dan Rp. 400.000 untuk TOPIK II. Untuk lokasi tesenya sendiri seiring berjalannya waktu banyak sekali lembaga-lembaga bahasa yang menyelenggarakan seperti Fakultas Ilmu Budaya UGM, Balai Bahasa UPI, dan lembaga-lembaga bahasa lainnya. Tapi harus diingat cari lembaga bahasa yang yang resmi bekerja sama untuk melakasanakan TOPIK, agar sertifikat yang dikeluarkan juga dapat dipertanggungjawabkan keautentikannya atau keasliannya.

고마워!

Salam Bahasa!

Referensi:

Author: Pijri Paijar

Editor: Pijri Paijar


  • 0 Comments

Lembaga Pembinaan Bahasa - Hello fellas, Konnichiwa! Udah ada bau-bau Jepang nih. Sesuai dengan judul, pada kesempatan kali ini akan membahas tentang JLPT atau secara sederhana adalah tes kemampuan bahasa Jepang bagi penutur asing. Mungkin Sebagian dari fellas sudah pernah mendengar atau bahkan pernah mengikuti tesnya, kalo pernah jangan lupa share pengalamannya lewat kolom komentar ya.

Jadi, JLPT atau kependekan dari Japanese Language Proficiency Test merupakan tes bahasa Jepang yang dikembangkan di Jepang dan telah menjadi standar sertifikasi kompetensi bahasa Jepang di seluruh dunia sejak tahun 1984. Sertifikasi umumnya dibutuhkan untuk study maupun bekerja di negara Jepang maupun lembaga dan perusahaan Jepang pada umumnya sebagaimana dikutip dari laman website resmi jlptonline.or.id.

Dalam perjalannanya, sebanyak 7,000 peserta dari seluruh dunia mengikuti test pertama JLPT yang dilaksanakan serentak di 15 negara di berbagai benua, dan pada tahun 2019 telah diikuti oleh lebih dari 1,268,511 peserta di 87 negara diseluruh dunia. Kini JLPT merupakan ujian sertifikasi kompetensi bahasa Jepang terbesar di dunia.

Biasanya JLPT ini digunakan bagi penutur asing untuk sekolah atau kuliah di Jepang, bekerja, dan sebagainya. Mungkin bagi fellas’ yang mau melanjutkan kuliah di Jepang yang kualitas pendidikannya salah satu yang terbaik di dunia, boleh banget buat mengikuti JLPT ini atau mungkin tertarik buat kerja di sana, mengingat hubungan bilateral Jepang cukup erat bekerjasama dengan Indonesia.

Nah dalam JLPT ini ada tingkatan-tingkatan atau level dalam tesnya, yaitu N1, N2, N3, N4 dan N5. N5 adalah level terendah dan N1 adalah level tersulit. dan inilah patokan untuk masing-masing level JLPT.

Level N5 setidaknya harus menguasai Kanji sekitar 100 dan menguasai kosakata sekitar 800 serta bisa memahami kalimat standar jika ditulis dengan hiragana atau dengan kanji yang sangat sederhana.

Level N4 setidaknya harus menguasai Kanji sekitar 300, menguasai kosakata sekitar 1500 dan dapat mengerti percakapan sehari-hari, jika diucapkan dengan lambat, dan dapat membaca materi sederhana

Level N3 setidaknya harus menguasai Kanji sekitar 650, menguasai kosakata sekitar 3750, serta bisa mengerti artikel dalam bahasa Jepang jika ditulis dengan kanji-kanji yang mudah, dan dapat mengikuti perkataan orang Jepang dengan kecepatan normal.

Level N2 setidaknya bisa menguasai Kanji sekitar 1000, menguasai kosakata sekitar 6000, dan dapat memahami tulisan dengan topic umum dan mengerti percakapan dan berita dengan kecepatan normal.

Level N1 ini merupakan level tertinggi dalam JLPT, dalam N1 setidaknya harus menguasai Kanji sekitar 2000, menguasai kosakata sekitar 10000, dan dapat memahami berbagai macam percakapan dalam situasi tertentu. juga dapat memahami perbedaan nuansa dalam kalimat jika menggunakan kata tertentu.

Lantas bagaimana gambaran daripada soal-soal JLPT ini? Mari kita bahas. Nah, pada tesnya JLPT ini memiliki 4 sesi yaitu:

文字語意 (mojigoi) dengan tujuan menguji kemampuan peserta dalam memahami kosakata dalam bahasa Jepang dan kanji

聴解 (choukai) dengan tujuan menguji kemampuan peserta dalam mendengar dan memahami dialog dalam bahasa Jepang

読解 (dokkai) dengan tujuan menguji kemampuan peserta dalam memahami artikel dalam bahasa Jepang

文法 (bunpou) dengan tujuan menguji kemampuan peserta dalam memahami grammar bahasa Jepang

Kemudian untuk sistem penilainnya, sebelum tahun 2010 sistem penilaian JLPT adalah menjumlahkan nilai dari masing-masing bagian dan harus mencapai batas nilai tertentu. Sejak tahun 2010 sistem penilaian ini diubah; setiap bagian memiliki standar nilai sendiri sehingga untuk lulus para peserta harus mampu mencapai nilai tertentu untuk masing-masing bagian (tidak berlaku sistem penilaian kumulatif seperti sebelumnya)

Gimana nih fellas, adakah yang tertarik buat mengikuti JLPT?

Semoga informasi ini bermanfaat ya!

ありがとうございます!

Salam Bahasa!

Referensi:

https://jlptonline.or.id/#:~:text=Japanese%2DLanguage%20Proficiency%20Test%20(JLPT,dan%20perusahaan%20Jepang%20pada%20umumnya.

https://squline.com/apa-itu-jlpt/

Author: Pijri Paijar

Editor: Pijri Paijar

  • 1 Comments
Older Posts Home

Where we are now

o

About Us

a


Lembaga Pembinaan Bahasa

"Lembaga Pembinaan Bahasa is one of the student activity units at UIN Sunan Gunung Djati Bandung which accommodates students to dedicated linguistic proficiency, with a primary focus on advancing proficiency in both Arabic and English among the university's students.”


Follow Us

  • Instagram
  • Youtube
  • Linkedin

Harvendra 2024

recent posts

Labels

Acciora Cabinet Aksara Jepang ALF Ambassador UIN 2015 Ambassador UIN 2016 Art And Language Festival Art and Language Festival 2015 Art and Language Festival 2016 Article artikel bahasa Bahasa Anak Jaksel bahasa arab bahasa asing Bahasa Gaul bahasa inggris Bahasa Jepang Bahasa Jerman Bandung Goes To Pare 2016 belajar bahasa buku buku bahasa inggris Dandelions Cabinet DUBAS UIN DUBAS UIN 2015 DUBAS UIN 2016 DUBAS UIN. Duta Bahasa UIN 2015 english gallery Hari Besar idiom Inagurasi 2022 Inaugurasi PBAK 2023 indonesia Information JLPT karya pengurus lagu inggris literasi LPB LPB Hangout makna pendidikan Mars Milad LPB Monthly Meeting news Open Contributor Orasi 2022 Orasi 2023 Payment Procedure pendidikan Program public speaking ramadhan rekomendasi buku Seminar Internasional Seri Tes Kemampuan Bahasa Asing skill bahasa struktur kepengurusan Studi Komparatif Tes Kemampuan Bahasa Asing tips belajar Tokoh linguistik TOLD 2022 TOPIK TWENTYVERSARRY LPB UIN BANDUNG Uncategorized variety

Popular Posts

  • Talkshow Art and Language Festival 2019 (Art, Language, and Culture: Cross Cultural Understanding)
    Panitia dan Red Lotus Generation Talkshow yang bertajuk Art, Language, and Culture: Cross Cultural Understanding digelar di Auditorium ...
  • DIES NATALIS ke-28 LPB: Meningkatkan Minat dan Kecintaan terhadap Bahasa
    Salam hangat untuk seluruh anggota LPB dan seluruh mahasiswa yang menggemari bahasa. Lembaga Pembinaan Bahasa (LPB) UIN Sunan Gunung Djati B...
  • How to Expand Your English Vocabulary without Getting Bored
    Kosa kata atau vocabulary adalah kumpulan kata-kata yang digunakan dalam bahasa tertentu. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kos...
  • Malam Keakraban Red Lotus Generation
    Red Lotus Generation Red Lotus Generation merupakan angkatan terbaru di UKM Lembaga Pembinaan Bahasa yang baru saja menyelesaikan r...
  • Art and Language Festival 2019 (Pemilihan Duta Bahasa UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2019)
    Pemenang Duta Bahasa UIN Bandung 2019 Pemilihan Duta Bahasa UIN Bandung merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh UKM L...
  • The Role of Language in Intercultural Communication: The Importance of Respecting Language Diversity
         Manusia adalah makhluk sosial. Ketika dia terhubung dan bekerja dengan orang lain, dia mampu hidup, berkembang, dan berperan. Dengan ko...
  • Noam Chomsky, Bapak Linguistik Modern - Linguist Eps. 2
          Hallo peeps! Siapa nih disini yang sudah tidak asing dengan nama yang tercantum di judul? Pastinya sebagai seorang pembelajar bahasa...
  • Nawid dan Pembelajaran Bahasa: Bagaimana Trend Tiktok Mengajarkan Bahasa Asing
    Tiktok, salah satu platform media sosial yang sedang naik daun mulai beberapa tahun ini. Media ini terkenal dengan trend-trend unik yang s...
  • Beberapa Tes Ujian Bahasa Jerman Pt. 1 #Seri Tes Kemampuan Bahasa Asing
    Lembaga Pembinaan Bahasa - Gutten Tag, kembali lagi ditulisannya LPB. Sesuai dengan judul kita akan membahas terkait uji kemahiran bahasa Je...
  • Takallam bi Lughah al-Arabiyyah!
         Marhaban bikum Ashdiqo! Gimana kabarnya nih temen-temen? Semoga dalam keadaan sehat ya, apalagi di bulan Ramadhan ini, semoga lancar me...

Subscribe Us

Copyright © 2024 Lembaga Pembinaan Bahasa UIN Sunan Gunung Djati Bandung All rights reserved.. Powered by Blogger.

Link List

  • Home
  • Article
  • _News
  • _Variety
  • Gallery
  • About us
  • _Profile
  • _Structure
  • _Program
  • _History

Report Abuse

instagram

Template Created By : ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top