Macam – Macam Kalimat ما
Dalam Bahasa Arab
Kita
akan belajar lagi tentang "ما"
(maa) dalam bahasa Arab. Kita akan melihat berbagai jenis "ما", arti-artinya, dan bagaimana kata
ini digunakan dalam kalimat Arab.
Huruf
"ما"
(maa) memiliki keunikan dibandingkan huruf-huruf Arab lainnya. Ini karena "ما"
memiliki berbagai bentuk dan fungsi. Secara umum, penggunaan "ما" dalam
bahasa Arab dapat dibagi menjadi dua kategori utama:
1.
“ما" sebagai huruf
2.
"ما"
sebagai isim (kata benda)
Masing-masing kategori
ini memiliki peran dan makna yang berbeda dalam struktur kalimat Arab.
A.
Sebagai huruf, "ما" memiliki beberapa fungsi:
1.
Maa nafiyah (نافية): yaitu maa yang terletak sebelum fiil yang mempunyai makna nafi
(tidak) ,untuk menegasikan kata kerja.
Contoh :
-
وما ظلمنهم ولكن كانوا أنفسهم يظلمون (Dan tidaklah kami
mendholimi mereka tetapi merekalah yang mendholimi mereka sendiri).
-
مَا فَهِمْتُ الدَّرْسَ
(Saya tidak mengerti pelajaran itu).
2. Maa nafiyah muhmilah (ما نافية مهملة): Yaitu maa yang
terletak sebelum mubtada khobar yang rofa, dan mempunyai makna nafi (tidak) untuk
menegasikan subjek dan predikat.
Contoh :
-
ما محمد إلا رسول (muhammad
hanyalah seorang Rasul)
3.
Maa saudaranya laisa (ما نافية من أخوات ليس): Yaitu maa yang beramal seperti kana (merofakan isim dan
menashobkan khobar)
Contoh:
-
ما زيدٌ قائماً (zaid
bukanlah orang yang berdiri)
4.
Maa zaidah ((ما زائدة : sebagai tambahan yang dihikumi mabni sukun dan tidak mendapat
mahal I’rab. Dan biasanya terletak diantara huruf jar dan isim majrur.
Contoh : فَبِمَا
رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ (maka
berkat dengan rahmat Allah)
5. Maa zaidah kafah (ما زائدة تامة): Yaitu
maa yang mencegah amil beramal, seperti contohnya inna yang ditambah dengan maa
zaidah kafah maka amalnya inna menjadi gugur (mencegah pengaruh kata sebelumnya).
Contoh : إنما
المؤمنون إخوةٌ (orang mukmin adalah
saudara)
6. Maa masdariyah (ما مصدرية): yaitu
huruf maa yang masuk pada susunan kalimat fi’liyyah. Gabungan huruf maa
mashdari dan jumlah fi’liyyah disebut dengan mashdar muawwal yang formatnya
bisa dirubah menjadi mashdar sharih.
Contoh : (وضاقت
عليكم الأرضُ بما رحبتْ (أي برحبها (dan
bumi yang luas itu terasa sempit bagimu)
B.
Sebagai isim, "ما" memiliki fungsi:
1.
Maa istifhamiyah (ما استفهامية): Yaitu maa
yang mempunyai makna istifham (makna tanya)
Contoh :
-
ما سمك؟
(siapa namamu?)
-
مَا هِوَايَتُكَ؟
(apa hobimu?)
2.
Maa maushuliyah (ما موصولية): kata penghubung "yang", Yaitu maa yang mempunyai makna alladzi, dan masuk ke dalam
golongan maushul musytarok.
Contoh :
-
ما عندكم ينفد وما عند الله
باقٍ (apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang di sisi
Allah akan kekal)
-
قَرَأْتُ مَا كَتَبْتَ (Saya membaca apa yang kamu tulis)
3.
Maa syarthiyah (ما شرطية): Yaitu maa yang bermakna
syarat dan menjazamkan dua fiil.
Contoh :
-
وما تقدموا لأنفسكم لأنفسكم
من خير تجدوه عند الله (dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu
akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah)
-
مَا تَفْعَلْ شَرًّا تَنْدَمْ
(Apa saja kejahatan yang kamu lakukan, kamu akan menyesal).
4.
Maa ta'ajub (تعجب) : menunjukkan kekaguman, isim nakirah tammah bermakna sesuatu. Maa ini
dipakai pada uslub ta’ajub. Dia dihukumi mabni sukun dan kedudukan I’rabnya
pada umumnya menempati posisi mubtada.
Contoh:
-
ما أجمل وجهَك (betapa cantiknya wajahmu)
5.
Maa nakiroh (ما ناكرة): kata benda tak tentu yang memerlukan sifat
Contoh :
-
مررتُ بما معجبٍ لك (aku berjalan dengan sesuatu
yang membuatmu takjub)
6.
Maa nakiroh tammah (ما ناكرة تامة): kata benda
tak tentu yang berdiri sendiri
Contoh : أعطني كتابا ما (berilah
aku suatu kitab!).
Itulah
contoh-contoh macam- macam makna ما dalam bahasa Arab yang
bisa kita gunakan dalam komunikasi sehari-hari. Itu dulu yang bisa mimin
sampaikan kali ini, ya. Kalau ada yang keliru atau kalian punya contoh lain
ayo sharing di kolom komentar!
Salam
Bahasa !
Author
: Shofa Alfani Rahmah (Departemen Kominfo)
0 Comments